°Five°

1.6K 229 44
                                    

"Yaa Kim Jia!"

Terdengar suara rendah seorang laki-laki memanggil namanya dengan sangat lantang.

Jia yang semula sedang berjalan langsung menghentikan langkahnya begitu mendengar namanya dipanggil.

Sempat terdiam sejenak, ia pun perlahan berbalik badan.

Dibawah teriknya matahari Jia sekaligus ramainya Santa Monica membuatnya tidak langsung menemukan orang yang baru saja memanggilnya.

Banyak orang berlalu lalang sehingga suasana terasa penuh akan lautan manusia dihadapannya.

Beberapa detik kemudian diantara banyaknya orang yang lewat ada satu orang yang diam ditempat berdiri sambil menatapnya.

Laki-laki bertubuh tinggi, kurus, dengan pundak lebarnya, serta aura dinginnya yang juga dibarengi dengan wajah tampan membuat Jia tidak asing lagi setelah melihatnya meski dari kejauhan.

Dengan tatapan kosongnya Jia terdiam ditempat dan laki-laki itu justru melangkah maju ke arah Jia.

Sambil berjalan laki-laki itu tersenyum simpul.

Semakin mendekat jantung Jia justru berdegup amat cepat. Ia juga kesulitan menelan salivanya.

Dan akhirnya laki-laki itu sampai pada Jia. Ia berdiri tepat didepan Jia dengan jarak yang sangat dekat. Jia dan laki-laki itu bertatapan dalam diam.

Laki-laki itu mengembangkan senyumannya pada Jia begitupun juga dengan Jia yang ikut tersenyum padanya.

Namun senyuman Jia rupanya diikuti dengan air mata yang tiba-tiba saja jatuh membasahi pipinya. Beberapa detik kemudian tangisan kecil keluar semakin Jia menatapnya dalam-dalam.

"Bogosipheoseo.." ucap Jia padanya.

Laki-laki itu tetap tersenyum sambil mengusap air mata Jia.

"Hajima.." lanjut Jia dengan mata yang semakin sembab terus menatapnya.

Laki-laki itu langsung menurunkan tangannya yang semula memegang pipi Jia untuk mengusap air matanya. Senyumannya bahkan hilang ketika Jia mengatakan hal itu.

Kemudian Jia mencoba meraih tangan laki-laki itu untuk memegangnya. Tapi Jia tidak dapat menyentuhnya.

Jia menunduk melihat ke arah tangannya yang tidak juga mendapatkan tangan laki-laki itu.

Hal aneh pun terjadi.

Jia mengangkat kepalanya ke posisi semula, menatap laki-laki itu. Mata Jia langsung membulat begitu melihat wujud asli orang itu secara perlahan semakin menghilang dari pandangannya dan benar-benar hilang.

🎡🎡🎡

"Sorry, is this the right way?"

Jia menerjap matanya kemudian tersadar dengan ucapan driver taxi yang sedang ditumpanginya.

Jia yang duduk dikursi penumpang bagian belakang mimiringkan badan sedikit melihat ke arah jalanan melalui kaca depan untuk memastikan.

"Um.. ya. Turn left on the second traffic lights."

"Okay."

Setelah itu Jia kembali bersandar pada kursi menoleh ke kaca samping kirinya memperhatikan jalanan. Sesekali Jia menghela napas pelan sambil memikirkan sesuatu.

Sepuluh menit berlalu Jia pun sampai ditujuan.

Keluar dari taxi Jia segera memasuki sebuah rumah bertingkat dua.

PINWHEEL 2 [Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang