Vote jusseyo🥺😭
___
"Meeting selesai. Jika ada masukan bisa langsung datang ke ruanganku untuk membahasnya. Terima kasih atas waktunya. Selamat siang." Hoshi menutup rapat mingguan. Seluruh karyawan keluar dari ruangan.
Usai rapat Jia langsung menemui Hoshi untuk makan siang di ruangannya. Mereka berdua biasa seperti itu dan jika sudah bersama keduanya akan lupa kalau mereka adalah atasan dan bawahan. Jia sering kali menyuruh Hoshi melakukan apapun sesuai diperintahnya. Mulai dari memesankan makanan, membelikan kopi, mengambilkan berkas dan sebagainya. Terkadang Jia juga suka tidur di ruangan Hoshi, tidak peduli betapa sibuknya CEO agensi itu Jia tetap melakukan segala hal sesuka hatinya.
"Jadi setelah menikah kau akan tetap bekerja sebagai guru dan vocal trainer?" Tanya Hoshi yang baru duduk disebelah Jia setelah mengambil soda dari lemari es.
"Hm.. untuk saat ini aku masih mau melakukan dua pekerjaan itu. Mungkin setelah punya anak aku harus memilih salah satunya." Jia memasukan sandwich dan chicken bergantian ke dalam mulutnya.
"Tetaplah disini. Pekerjaan sebagai guru SMA lebih berat, apalagi wali kelas. Disini kau bisa bekerja dengan santai, datang saat waktunya anak-anak (idol/trainee) latihan. Kau juga punya ruangan kerja sendiri yang besar ditambah studio rekaman milikmu. Ayo lah jangan tinggalkan pekerjaan sebagai vocal trainer. Mereka sangat menyukaimu." Hoshi memohon padanya.
Hoshi mulai memikirkan bagaimana jika Jia benar-benar keluar dari posisinya sebagai vocal trainer di agensinya. Meskipun belum ada kepastian ia tidak ingin Jia pergi begitu saja. Jia sangat berarti bagi agensi dan masa depan idol dan trainee disini. Cara mengajar Jia sangat disukai oleh mereka.
"Berapa kau bisa membayarku?"
Hoshi tersentak. "Eoh?"
"Jika aku bertahan disini, apa gajiku akan dinaikan?"
Jia menatapnya selagi menunggu jawaban. Hoshi yang agak terkejut seketika terdiam memikirkan jawaban dari pertanyaan Jia. Sebuah jawaban yang harus diberikan dengan hati-hati sekaligus membuat Jia mau bertahan disini.
Pfftt.. Jia tidak bisa menahan tawanya melihat Hoshi benar-benar memikirkannya dengan serius.
"Mwoya?" tanya Hoshi. Jia hanya menggeleng sambil tertawa lepas hingga menjatuhkan tubuh ke belakang sandaran sofa.
"Kau mengerjaiku?" tanya Hoshi mulai sadar.
"Mianhaeyo daepyonim. Ini sangat lucu.." ujar Jia masih tertawa geli.
Hoshi mulai kesal melihat Jia yang tidak berhenti menertawainya. Rupanya ia sedang dikerjai. Padahal sudah sering Jia memperlakukannya seperti ini tapi Hoshi selalu tidak menyadarinya.
"Yaa! Sudahlah berhenti. Lebih baik kau makan daripada mengejekku." Hoshi beranjak dan berjalan menuju meja kerjanya.
"Tenang saja daepyonim. Aku akan berusaha untuk setia dengan perusahaan."
"Hm.. terserahlah~"
Drrtt..Drrtt
Jia mendapat pesan dari Wonwoo. Setelah membaca isi pesannya Jia langsung bergegas merapihkan barang-barangnya. "Yaa! Aku pergi dulu. Wonwoo sudah dibawah." ujarnya mengaitkan tas selempang di pundak kanannya.
"Kau ingin aku membawa apa nanti?" tanya Jia yang sudah berdiri di depan pintu.
"Mandu. Seya ingin makan itu." jawab Hoshi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL 2 [Wonwoo]
Fanfiction[COMPLETE] Aku tahu kita akan berpisah. Bahkan dalam cinta yang seperti mimpi pun, perpisahan adalah sebuah kenyataan. Bahkan sampai air mataku kering, aku hanya bisa menggumamkan namamu. Seberapapun aku menyangkalnya, ini tetaplah sebuah perpisahan...