°Thirty Five°

1.1K 189 48
                                    

Semangat kak,
komennya🧡💛

———

Seung Cheol dan Wonwoo sampai dirumah sakit. Mereka berdua bergegas lari menuju ruang UGD. Begitu sampai keduanya melihat Jeonghan, halemoni dan Eun Kyung di depan ruang tunggu operasi.

Jeonghan terlihat mundar mandir didepan pintu, sedangkan halmeoni tengah duduk sambil melamun dengan raut wajah sedihnya. Eun Kyung duduk disamping kanan halmeoni mengelus pundaknya seraya menenangkan.

"Appa!" Panggil Wonwoo sambil berjalan mendekat.

Jeonghan menoleh. "Eoh, Wonwoo-ya,"

"Bagaimana keadaan haraboji?" tanya Wonwoo yang terlihat sangat panik.

Jeonghan menggeleng pelan. "Entahlah. Saat kami datang haraboji sudah didalam ruang operasi."

Wonwoo mendengus pelan. Ia sangat takut sesuatu terjadi pada haraboji. Meski Wonwoo selalu diatur olehnya dan sering dibuat sakit hati namun tetap saja perasaan sayang seorang cucu ke kakeknya tidak bisa dihilangkan. Wonwoo sangat amat menyayanginya.

Seung Cheol duduk disamping kiri halmeoni. Eun Kyung sempat merasa agak gugup ketika Seung Cheol datang. Sejak kejadian kemarin mereka berdua belum bicara sama sekali.

"Halmeoni, semua akan baik-baik saja. Kita harus percaya Tuhan pasti menyelamatkan haraboji." Ucap Seung Cheol seraya menghapus air mata yang keluar dari sudut mata halmeoni.

Jeonghan mendapat telfon dari sekretaris haraboji. Ketika melihat namanya di layar ponsel ia langsung pergi agak jauh dari ruang tunggu untuk menjawab telfon itu.

"Eoh, katakan." Ucap Jeonghan langsung.

"Setelah saya mengecek ke tempat kejadian ternyata kecelakaan itu terjadi karena ada mobil lain yang sengaja menabrak mobil sajangnim dan menabrak pembatas jalan. Namun dilihat dari cctv sebelum ditabrak, mobil sajangnim sudah hilang kendali lebih dulu. Kemudian mobil pelaku yang ada dibelakangnya baru menabrak dengan sangat kencang." Ucap sekretaris itu.

"Sengaja?" Jeonghan menyerit bingung.

"Iya betul itu disengaja. Pelaku mengaku melakukan dengan sengaja. Ia punya dendam dengan sajangnim karena sakit hati dengan keputusan yang dilakukan sajangnim ketika pelaku di sidang."

"Pelaku itu yang melakukan penyebaran gosip foto-foto Wonwoo dan Eun Kyung. Dia juga yang membayar media untuk membuat berita bahwa Jeon Group melakukan pencucian uang. Sudah lama ia mengikuti sajangnim semenjak keluar dari penjara. Tapi sekarang ia sudah ditangkap." Lanjut sekretaris haraboji.

Jeonghan sangat terkejut dengan cerita itu. Jadi selama ini keluarga mereka di awasi oleh orang yang dendam dengan haraboji dan ingin menjatuhkan keluarga Jeon. Tindakannya sangat diluar batas dan sulit untuk dimaafkan.

Ia langsung mematikan ponselnya dan kembali memasukannya ke dalam saku jas.

"Samchon, maaf mengganggu. Tapi appa sudah keluar." kata Eun Kyung yang datang mendekatinya, memberitahu.

"Eoh, baiklah." Kemudian Jeonghan kembali ke depan ruang operasi. Semuanya terlihat berdiri sambil menatap Jaeyoon, dokter yang menangani haraboji.

"Jaeyoon-ah, bagaimana?" tanya Jeonghan sangat ingin tahu.

Jaeyoon menatap semua orang dengan pandangan penuh arti.

"Appa," panggil Eun Kyung yang sudah bisa menebak ada sesuatu yang disembunyikan dari raut wajah Jaeyoon.

Jaeyoon mengambil nafas panjang. "Luka akibat kecelakaan yang ada di sekitar tubuh dan wajahnya tidak begitu parah dan tidak ada pendarahan. Namun, ketika dalam perjalanan ke rumah sakit Jeon sajang sudah tidak sadarkan diri. Sepertinya sebelum kecelakaan terjadi ia sudah terkena serangan jantung."

PINWHEEL 2 [Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang