Tiga Belas

1.9K 115 0
                                    

Setelah tim syubban tampil, semua penonton yang tadinya memenuhi lapangan pun bubar satu persatu. Desiva, Shelia dan Mba Gita masih duduk di atas panggung sembari mengobrol, begitupun yang lainnya.

Disisi lain, Azmi, Aban dan Ahkam terlihat sedang bermain ponsel sambil sesekali membuat story di instagram.

Azmi menghampiri Desiva yang juga tengah memainkan ponselnya. Lalu ia membuat story di instagramnya.

"Assalamualaikum ukhty jutek," ucap Azmi sambil menyorotkan kamera ponsel nya kepada Desiva.

Desiva menengok. "Waalaikumussalam," jawabnya lalu mengalihkan kembali pandangannya kepada ponsel.

"Teman-teman kenalin ya, ini munsyid baru di syubban. Namanya ukhty jutek, eh salah maksudnya Ukhty Desiva, follow ya ig nya guys," ucap Azmi sambil terus menyorotkan kameranya ke arah Desiva.

Desiva hanya tersenyum sekilas ke arah kamera, lalu kembali fokus kepada ponselnya.

"Hati-hati ya, ukhty nya jutek, hahaa," ucap Azmi kepada kamera lalu tertawa.

Desiva melirik Azmi dengan tatapan datar. Azmi hanya terkekeh melihat ekspresi Desiva.

"Azmi tag ya ukh," ucapnya.

"Hmm," gumam Desiva.

Azmi pun mengirim story yang kesekian kalinya, tak lupa dia pun men-tag Desiva. Desiva hanya diam sambil sesekali memperhatikan Azmi.

Ponselnya bergetar menandakan ada notifikasi masuk. Ternyata itu notif dari instagramnya. Desiva membuka nya, dan terlihat story Azmi yang men-tag akunnya.

Tak berselang lama, notif dari ig semakin banyak. Desiva membelalakan matanya ketika ia melihat banyak yang memfollow instagramnya.

Azmi yang melihat perubahan ekspresi Desiva pun tersenyum. "Kamu harus berterima kasih sama aku ukh," ucapnya.

Desiva mengerutkan dahinya. Azmi langsung mengerti dengan kerutan di dahi Desiva.

"Kan karena aku, ig kamu jadi nambah followers nya, ya kan?" ucapnya membanggakan diri.

"Aku gak perlu followers. Toh buat apa kita dikenal di dunia, sedangkan di akhirat tak ada yang mengenal kita," ucap Desiva.

Azmi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Selain jutek, ternyata ukhty bijak juga ya," ucapnya sambil nyengir.

"Ya iya dong,"

"Ta.." belum sempat Azmi menyelesaikan ucapannya, Abuya datang dan menyuruh semuanya untuk pulang ke hotel karena waktu yang sudah malam.

"Ayo semuanya, kita ke hotel lagi buat istirahat. Kita gak jadi pulang besok, karena lusa ada undangan dadakan di Bandung, jadi besok kita langsung aja ke Bandung dan soal penginapannya, kita akan menginap di rumahnya Nak Desiva karena tempat diadakan acara cukup dekat dengan rumahnya. Soal izin, Abuya udah menelpon Ayah Nak Desiva tadi." ucap Abuya panjang lebar sambil tersenyum kearah Desiva.

Desiva membalas senyuman Abuya. 'Berarti aku bisa ziarah ke makam Abang, makasih Ya Allah engkau telah memberiku jalan untuk berziarah ke makam Abang' batin Desiva bersyukur. Ia sudah tak sabar ingin cepat-cepat sampai di Bandung, rasanya sudah lama ia tidak ziarah lagi.

Semua anggota Syubban pun berjalan dan menaiki mobil. Disepanjang perjalanan hanya hening yang ada. Mungkin mereka semua lelah, dan memilih untuk tidur.

Tak berselang lama mobil pun berhenti di depan hotel, semuanya pun turun dan pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

***

"Azmi, Aban ayo bangun, udah subuh nih." ucap Ahkam menggoyangkan tubuh Azmi dan Aban.

DesivaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang