Desiva menghampiri Shelia dan Mba Gita di balkon rumahnya. Ia membawa nampan begrisi makanan ringan dan minumannya.
"Shel, Mba, nih camilannya," ucapnya seraya menyimpan nampan diatas meja.
"Makasih Iva, kamu baik banget." ucap Shelia mengambil toples cemilan di atas nampan.
"Oh iya Mba, Shel. Aku mau nanya boleh nggak?" tanya Desiva mendudukan dirinya di ayunan.
"Nanya apa Va?" sahut Shelia.
Desiva menarik napas pelan, "Kalian kenal sama yang namanya Tasya?" tanyanya to the point.
"Tasya? Tasya mana?" Shelia balik nanya.
"Anastasya Faradita."
Uhukk.. Uhukk
Mba Gita tersedak saat mendengar nama yang Desiva sebutkan.
"Minum dulu, Mba." Desiva menyodorkan gelas berisi air kepada Mba Gita.
"Makannya hati-hati dong Mba," ucap Shelia.
Mba Gita mengangguk, "Kenapa kamu nanyain tentang Anastasya? Emang kamu kenal sama dia Va?" tanya Mba Gita.
"Dia sahabat aku Mba, kalian kenal ya?" jawab Desiva.
"Iya kita kenal, dia pernah mondok kok di NQ," sahut Shelia.
"Oh.. Jadi Tasya mondok di NQ ya. Tapi sekarang kok gak mondok lagi?" tanya Desiva lagi.
"Dia dikeluarin." Mba Gita menjawab.
Shelia mengangguk, "Bener Va, Abuya yang mengeluarkan dia." jelas Shelia.
Desiva mengerutkan keningnya tanda heran. "Kok bisa?".
"Ceritanya panjang Va," jawab Mba Gita.
"Kalian bisa ceritain gak?" pinta Desiva.
Mba Gita dan Shelia saling pandang. "Dia dikeluarin karena ketahuan mabuk dengan banyak lelaki brandalan," terang Mba Gita.
Desiva membelalakan mata kaget, "Apa Mba? Ma.. Mabuk?" Desiva masih tak percaya dengan omongan Mba Gita.
Shelia mengangguk menyetujui, "Iya Va, dia kepergok mabuk sama Abuya pas abis selesai manggung." ujar Shelia.
"Manggung? Maksud kalian, Tasya pernah gabung di tim syubban?" Desiva masih terlihat bingung.
Mba Gita menghela napas pelan. "Jadi gini, Tasya itu pernah daftarin diri di syubban sebagai vokal, dia diterima oleh Abuya karena memang suaranya yang bagus. 10 bulan dia susah menjadi bagian dari syubban, tapi semakin lama, sikap dan sifat dia makin terlihat Va, dia masuk syubban ternyata hanya ingin dekat dengan Ahkam, Aban dan termasuk Azmi," Mba Gita kembali menghela napas.
"Ia hanya ingin mendapat ketenaran semata. Dan waktu itu tim syubban pernah manggung di daerah Bandung Barat. Tasya juga ikut, sehabis manggung, Tasya minta izin kepada Abuya kalo dia ingin berkunjung ke rumah temannya yang tak jauh dari sana, Abuya percaya dan akhirnya mengizinkannya." Mba Gita berhenti sejenak.