Empatpuluh tujuh

1.6K 111 3
                                    

"Ha, hari ini aku nginep di rumah kamu lagi aja deh." ucap Azmi.

"Loh kok gitu Mi? Kamu gak akan ikut pulang sama yang lainnya?" sahut Aban.

"Umi sama Abahku besok lusa akan liburan ke TSB, jadi nanti aku pulangnya sekalian aja bareng mereka. Aku nginep di rumah kamu lagi boleh kan, Ha?" jelas Azmi.

"Bolehlah Az, mau nginep berapa lama pun pasti aku izinin kok, anggap aja rumah sendiri." ujar Dhuha merangkul bahu Azmi.

"Makasih loh, Ha."

"Hmm. Oh iya, gimana ya sekarang kabar Desiva." kata Dhuha.

"Gak tau juga, kita terakhir jenguk kan kemarin lusa."

"Gimana kalo sekarang kita ke rumah sakit?" Dhuha melirik Azmi.

"Boleh tuh. Kita ajak Kak Raihan tunangannya Ilma, siapa tau dia juga mau ke rumah sakit." usul Azmi.

"Aban ikut." Aban memekik riang.

"Ngapain ke rumah sakit Mi? Jenguk Desiva?" tanya Ahkam yang baru saja bergabung.

Azmi mengangguk, "Kakak mau ikut gak?"

"Enggak deh kayaknya, soalnya Kakak harus bantuin Abuya beres beres barang pulang. Kakak titip salam aja buat Desiva."

"Oke kalau gitu, tolong bilangin ke Abuya kalo Azmi, Dhuha sama Aban pergi nengokin Desiva ya Kak." ucap Azmi dan dibalas anggukan oleh Ahkam.

Mereka bertiga pun segera bergegas pergi ke rumah Raihan yang berjarak tidak terlalu jauh dari komplek rumah Dhuha.

***

Awan dilangit mulai menggelap. Raihan melihat arloji di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 4 lebih 10 menit.

Setelah mengabari Ilma bahwa ia akan pergi ke rumah sakit, ia langsung bergegas menuju garasi untuk membawa motornya menuju rumah sakit. Saat ia akan mengeluarkan motornya, ada seseorang yang memanggilnya dari arah luar gerbang, yang mengharuskan ia menjeda sebentar kegiatannya.

"Assalamualaikum Kak Raihan."

"Waalaikumussalam. Eh, kalian, ada apa?" tanya Raihan saat melihat Dhuha, Azmi dan Aban.

"Kita kesini mau ngajak Kakak ke rumah sakit jengukin Desiva, Kakak lagi ada urusan gak?" ujar Dhuha.

"Kebetulan banget, tadinya aku juga akan ke rumah sakit." sahut Raihan.

"Wah, kalo gitu bareng aja Kak." kata Aban.

"Boleh. Tunggu sebentar ya biar aku ngeluarin mobilnya dulu." Raihan kembali masuk untuk mengeluarkan mobil setelah mendapat anggukan kepala dari Dhuha, Azmi dan Aban.

Setelah Raihan mengeluarkan mobilnya, dengan cepat Dhuha, Azmi dan Aban masuk ke mobil. Dhuha duduk di sebelah kiri Raihan yang menyetir, sedangkan Azmi dan Aban di bangku belakang.

Selama di perjalanan tidak ada pembicaraan diantara mereka. Mereka lebih sibuk dengan pikiran masing-masing. Sampai dua puluh menit kemudian mereka tiba di rumah sakit. Sebelumnya Dhuha meminta Raihan berhenti di supermarket untuk membeli makanan.

Dhuha, Azmi dan Aban terakhir menjenguk dua hari yang lalu setelah Desiva sadar. Namun, mungkin ini adalah ketiga kalinya bagi Raihan ke rumah sakit menjenguk Desiva, karena ia mengantar jemput Ilma.

"Assalamualaikum." ucap Raihan sembari mengetuk pintu.

Pintu pun terbuka dan muncul Ilma di baliknya, "Waalaikumussalam. Eh, ada kalian juga ternyata. Ayo silahkan masuk." ucap Ilma saat melihat Dhuha, Azmi dan Aban. Ia membukakan pintu lebih lebar sambil tersenyum ramah.

DesivaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang