Empat Belas

1.9K 118 0
                                    

Desiva terlihat sedang membereskan barang-barangnya dengan semangat. Sedangkan Shelia dan Mba Gita sedang menunaikan solat Subuh, dia sedang tidak solat karena... Ya kalian yang merasa perempuan pasti tau sendiri lah kenapa?.

Saat sedang membereskan barang-barangnya, tak sengaja mata Desiva menangkap sebuah foto. Foto dirinya bersama Abangnya.

"Bang, sebentar lagi Iva bisa ziarah ke makam Abang, Iva seneng banget Bang. Akhirnya Iva bisa ziarah lagi, rasanya Iva kangen banget sama Abang." ucapnya sembari memeluk foto itu.

"Ivaaaaa." teriak Shelia.

Desiva sedikit kaget dengan teriakan Shelia. "Iya Shel, kenapa?" tanya Desiva.

Shelia menghampiri Desiva dengan muka antara takut dan gugup. "Ivaaa, maafin aku ya," ucapnya.

Desiva mengerutkan dahinya bingung. "Maaf buat apa?" tanyanya bingung.

"Sendal kamu putus, maafin yaaa," ucap Shelia memelas.

Desiva terkekeh. "Ya Allah Shel, kirain kenapa. Gapapa lah cuman sendal, nanti kan bisa beli lagi, lagian aku masih ada sepatu kok." ucap Desiva.

"Bukan putus sendal dia Va, tapi putus cinta, hahaha." timpal Mba Gita yang baru datang.

"Yee Mba apaan sih. Aku gak pernah pacaran ya," elak Shelia.

"AhMasaa? Katanya pas sebelum mon... Mmppphh," ucapannya terpotong karena Shelia membekap mulut Mba Gita.

"Sebelum mondok apa?" tanya Desiva penasaran.

"Eh? Ngg.. Ngga bukan apa-apa kok Va, hehe," Shelia gelagapan.

Mba Gita menepuk-nepuk tangan Shelia minta melepaskan bekapannya, Shelia pun melepaskannya. "Mba gak bisa nafas Shel, nanti kalo Mba mati kamu mau tanggung jawab?" ucap Mba Gita sedikit ketus.

Shelia hanya cengengesan, "Abisnya Mba juga sih."

"Kalian lagi ngomongin apa sih?" Desiva semakin bingung.

Shelia menggeleng cepat, "Ngga kok, gak ngomongin apa-apa Va." ucapnya.

Desiva hanya manggut-manggut, ia tak ingin tau lebih, toh jika ia ingin tau pun pasti Shelia tidak akan memberitahunya.

"Kamu udah beresin barang-barang Va? Kok kamu gak nungguin kita sih. Barang-barang kita belum sempet kita beresin nih," ucap Shelia.

"Udah aku beresin kok barusan, tuh." tunjuk Desiva kepada tas dipinggir nakas.

"Eum, makasih yaa Va kamu baik banget deh." ucap Shelia memeluk Desiva.

"Iya Va, makasih ya." ucap Mba Gita.

Desiva mengangguk. "Iya sama-sama. Yaudah kita langsung ke bawah aja yuk temuin Abuya, udah jam 6 nih. Kan kata Abuya jam 6 kumpul dibawah." ucap Desiva dan diangguki oleh keduanya.

Tak butuh waktu lama mereka pun sampai dilantai bawah dan segera menemui Abuya. Disana juga terlihat ada beberapa anggota syubban yang sudah kumpul.

"Assalamualaikum," salam ketiganya.

"Waalaikumussalam," jawab mereka serentak.

"Kalian simpan dulu tas di bagasi mobil ya, kita sarapan dulu disini. Rizal, temani mereka menyimpan tas," ucap Abuya.

Rizal yang merasa terpanggil pun menggangguk patuh. "Iya Abuya,"

"Mba, Va, kalian aja deh ya yang nyimpen, aku tunggu disini." ucap Shelia.

"Enak aja, kamu juga ikut dong." tolak Mba Gita.

"Capek Mba," ucap Shelia sembari nyengir kuda.

DesivaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang