17. Pabboya ...

2.7K 107 60
                                    

Yongsun berjalan mondar-mandir di depan ruang UGD di sebuah rumah sakit di Santiago. Manager utama Super Junior itu terlihat sangat gelisah.

Ceklek !

Pintu ruang UGD terbuka. Seorang dokter asing keluar. Yongsun langsung saja menghampirinya.

"Anda keluarga dari pasien ?" dokter itu berbicara dalam bahasa Spanyol. Yongsun mengerutkan kening.

"English please ?" dokter itu mengangguk.

"Apa anda keluarga dari pasien ?" sang dokter berbicara dalam Bahasa Inggris

"Ya, saya managernya. Apa yang terjadi padanya, dokter ?" tanya Yongsun.

"Tuan Park Jungsoo mengalami Enteritis, sebuah peradangan pada ususnya."

Penjelasan dokter membuat Yongsun membulatkan matanya. Dia menghembuskan nafas sejenak sebelum kembali bicara dengan dokter.

"Apa sakitnya parah ?" tanya Yongsun lagi.

"Tidak. Hanya saja dia harus beristirahat dan makan yang banyak." Jawab dokter.

"Biarkan dia istirahat sebentar, setelah itu dia boleh pulang, saya akan memberikan resep untuknya." lanjut sang dokter.

Yongsun mengangguk. "Baik dokter."

Setelah itu dokter pergi meninggalkan Yongsun.

"Astaga, bisa-bisa aku akan kena amuk kekasihnya nanti. Dia bisa membunuhku." Yongsun bermonolog sendiri.

*

"Kau dengar kata dokter, Teuk ?" tanya Yongsun yang sudah masuk ke dalam mobil di sebelah supir. Leeteuk yang duduk di belakang mengangguk.

"Ne, hyung ... Miahne sudah membuatmu khawatir." jawab Leeteuk menyesal.

"Ne, ne ... Mulai sekarang makan dengan baik atau nanti kekasih cantikmu itu akan membunuhku. Astaga, alasan apalagi yang harus aku katakan padanya." Yongsun mulai bermonolog sendiri lagi.

"Kau memberitahu Heechul ?" tanya Leeteuk.

"Kau kira ?" tanya Yongsun balik dengan nada ketus.

"Hyung, kumohon jangan beritahu dia. Aku tidak mau membuatnya khawatir." pinta Leeteuk.

Yongsun menghela nafas. Walau bukan dia yang memberitahu, pasti salah satu member akan memberitahunya. Si Cinderella itu kan punya banyak mata-mata untuk mengawasi kekasihnya ini.

"Sebaiknya kau katakan itu pada semua dongsaeng-mu." sahut Yongsun. Leeteuk menutup matanya. Yongsun benar.

Dddrrr dddrrr ...

Ponsel Leeteuk bergetar. Pria tampan itu segera mengambilnya dari saku jaketnya. Sebuah video call. Begitu tahu siapa yang menelpon, Leeteuk menghembuskan nafasnya dengan berat.

"Angkat saja, Teuk. Percuma, kalau kau tidak mengangkatnya dia akan meneror kita semua." seru Yongsun. Sekali lagi Leeteuk menghembuskan nafas sebelum menerima telpon.

"Yeobseo ?"

Terlihat wajah Heechul diseberang sana. Wajah cantik sang Cinderella terlihat sangat tidak bersahabat. Bibirnya mengerucut dan pipi yang mengembung.

Heechul hanya diam tidak menjawab.

"Heenim ?"

"..."

"Sayang, bicaralah."

Yongsun yang ada di kursi depan hanya mendengarkan saja. Dia tidak mau ikut bicara atau dia akan terkena amuk tuan putri.

Story of Teukchul ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang