82. Break up 💔 or ... (3)

223 10 1
                                    


Drapp drapp ...



Iringan langkah kaki menembus sunyinya malam. Tiga pasang kaki saling menyusul menuju sebuah ruangan yg entah kenapa sangat di benci ketiganya.



"Kangin-ah.."


Seorang pria yg sedari tadi menundukan wajahnya di depan sebuah ruangan, menengadah perlahan.


"Bang Teuk ?"

"Apa yg terjadi ? Kenapa sama Heechul ?" Leeteuk langsung memberondong dongsaeng-nya itu.

"Bang, maafin gue... Maaf gue gak bisa ngejaga kak Chul..." lirih Kangin.

"Gue tadi pergi bentar ke minimarket depan apart, kak Chul minta di beliin gimbab. Gue langsung pergi, karna seharian kak Chul belum makan... Gue juga gak mikir aneh-aneh pas gue tinggal... Terus.."


Ketiganya menunggu dengan hati berdebar. Wajah Leeteuk sudah memucat. Dia datang bersama Yongsun dan Shindong. Yesung, Siwon dan Eunhyuk tidak bisa ikut karna harus menjaga yg lain. Setelah Kangin menelpon dengan panik dan menyebut nama Heechul, Leeteuk langsung meminta lokasi dongsaeng-nya itu.


"Terus kenapa bang ?" desak Shindong.


Sungguh, sedari tadi di dorm perasaannya sudah tidak tenang. Tapi dia mencoba untuk tidak membuat member lain semakin kalut.

"Terus pas gue balik, gue udah liat kak Chul megang pisau, teruss..teruss tangannya kak Chul udah berdarah..." Kangin mengusap kasar wajahnya.


Dia benar-benar merasa bersalah. Jika saja dia tidak pergi dan meninggalkan Heechul sendiri.

Beberapa hari lalu, Heechul datang ke apartemennya dengan mata sembab dan menceritakan semuanya. Melihat hancurnya sang kakak, membuat Kangin tidak tega dan membiarkan Heechul tinggal di rumahnya sementara waktu. Tapi Heechul yg dia liat bukan Heechul yg dia kenal.


Setiap hari Heechul menyalahkan dirinya sendiri, menyakiti dirinya sendiri dengan minum-minum dan tidak tidur semalaman. Puncaknya, Heechul merasa tidak sanggup dan berakhir memutuskan ingin mengakhiri hidupnya.



"Lalu sekarang, bagaimana keadaan Heechul ?" tanya Yongsun.

"Dokter belum keluar hyung."







Ceklek...




Seorang dokter keluar dari ruangan bertuliskan IGD diatasnya.

"Keluarga pasien ?" keempatnya langsung menghampiri.

"Kami dok, bagaimana keadaan Heechul ?" Yongsun angkat bicara sebagai perwakilan dari mereka.

"Pasien kehilangan banyak darah, kami sedang menghubungi bank darah untuk meminta kantong darah, karna saat ini persediaan di rumah sakit kosong."

"Shindong-ah, panggil Yesung !!" perintah Leeteuk tiba-tiba. Membuat semuanya menoleh.

"CEPETT !!"


Shindong cepat mengangguk dan mulai menghubungi Yesung.

"Ah, bener, golongan darah bang Yesung sama dengan kak Chul." Kangin menyadari sikap Leeteuk.

"Dokter, kami memiliki orang yg golongan darahnya sama seperti Heechul, kami masih menghubunginya, jika nanti dia sudah datang, akan kami beritahu." ujar Yongsun.

"Baiklah, segera beritahu suster terdekat jika dia sudah datang." Yongsun mengangguk. Dokter tersebut masuk kembali ke dalam.


Leeteuk terduduk di kursi dan menghembuskan nafas berat. Kenapa jadi seperti ini ? Kenapa Heechul berpikiran sempit seperti itu ? Kenapa masalah ini jadi besar ?

Story of Teukchul ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang