kendaraan delliya, claras dan alvi sudah terparkir rapih di sekolah, mereka menuju ke toilet untuk mengantar delliya mengganti bajunya menjadi seragam sekolah, delliya selalu menggunakan motor, dia lebih suka menggunakan motor di bandingkan dengan mobil, jadi tak heran seluruh warga sekolah tahu bahwa delliya termasuk siswi tomboy. delliya juga sangat suka balapan liar, dia sangat handal dalam menggunakan motor, maka tidak heran lagi delliya di kagumi oleh cowo dan sangat di segani oleh seluruh siswa-siswi. setelah selesai mereka bertiga pergi menuju kelas.
sedangkan di parkiran rafi, fardan, ricky dan brayen sangat pusing memarkirkan motornya, parkiran yang selalu mereka gunakan sudah di tempati oleh 2 mobil berwarna silver, putih dan satu motor ninja berwarna hitam.
"anjirr tempat ini udah gue boking, kenapa masih ada yang nempati?" tanya fardan pada sahabatnya.
"udah lh ngalah aja, ni mobil punya si alvi sama tu kawan-kawan nya, kita cari tempat kosong aja" ucap brayen.
"ciaelah cari tempat kosong dari mana, penuh semua noh liat yem, kagak ada yang kosong" ujar ricky.
"yaudah, jangan ambil pusing slow aja, apa susahnya parkirin aja motor kita di belakang tu mobil, tar kalo tu pemiliknya pulang kan susah ngeluarinnya,ini kan tempat udah jadi kawasan kitapara warga sekolah juga tauucap rafi santai.
"setujuucap sahabatnya rafi serempakkecuali brayen yang mau tidak mau mengikuti usul rafi dengan ihklaskemudian mereka memarkirkan kendaraannya di belakang motor delliya, alvi dan claras.
<•><•><•>
jam istirahat sudah berbunyi, hampir seluruh warga sekolah pergi ke kantin untuk mengisi cacing-cacing yang ada di perutnya. Alvi dan claras sudah berada di kantin, sedangkan delliya pergi ke toilet terlebih dahulu.
"kita boleh duduk di sini ?" tanya fardan kepada 2 cewe yang sedang memainkan ponselnya, mereka hanya menatapnya sekilas setelah itu melanjutkan aktivitasnya yang tertunda.
"boleh dong masa gak boleh sih, ya gak sayang alvi" sambung brayen dengan mengedipkan sebelah matanya.
"najis banget" jawab alvi ketus sambil memutarkan kedua bola matanya.
"lagian tempat kan masih ada yang kosong kenapa kalian mau duduk sama kita jangan-jangan kalian mau modus sama gue yah jujur lah gue udah tau tentang otak lo lo lo lo pada" cerocos claras.
"heh lo kaleng rombeng, kalo ngomong pake tanda titik sama koma geblek, lo kira jalan kereta yang lempeng terus" sewot ricky.
"berisik anjir, gue kasih solasiban mulut lo berdua" ucap brayen kepada claras dan ricky.
"lo semua mau pesen apa? biar gue yang traktir" ucap rafi dengan santai.
mereka semua berbinar dengan tawaran rafi, baru saja mereka akan bicara."oke terlalu lama,baso sama es lemon" ucap rafi dan langsung berjalan ke arah bang nan tukang jualan baso.
"yeuhh sengklek tuh orang" ucap brayen.
"terima ajah dengan lapang dada, gpp baso sama es lemon yang penting gratis" ucap claras dengan cengiran.
tak lama tujuh porsi baso beserta tujuh es lemon telah jadi, empat cowo itu berusaha kerja sama untuk mengerjai cewe kaleng rombeng itu, yang tak lain adalah claras dengan menyendok beberapa sendok cabai ke dalam basonya." sukurin sakit perut-sakit perut lo kaleng rombeng" batin rafi, kemudian empat cowo itu saling pandang dan menahan tawanya. delliya duduk di sebelah claras, setelah dari toilet, dan langsung merebut mangkok baso milik claras. claras sudah biasa dengan tingkah delliya, dia membiarkannya lagian kan udah ada bagiannya.ada satu mangkuk lagi di dekat alvi, claras mengambilnya dan memakannya dengan tenang, sedangkan empat cowo itu saling melemparkan pandangannya "salah sasaran" batin rafi. saat menyantap baso delliya langsung mencari air dengan ekspresi yang super kepedasan. mereka panik dan langsung menyodorkan minuman mereka masing-masing, delliya tidak ambil pusing dia menghabiskan tujuh minuman itu dengan wajah yang memerah menahan panas, setelah merasa baikan delliya diam masih menetralkan tenggorokannya yang panas. Alvi dan claras menatap tajam empat cowo itu dengan wajah yang penuh amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl Vs Bad Boy [Revisi]
Teen FictionDelliya Marvalia, terkenal dengan ketomboyannya, dia sangat handal dalam melakukan balapan liar, bahkan sangat di segani oleh seluruh siswa dan siswi di (HSSG) sayangnya dia memiliki sifat dingin bak es batu. sedangkan Rafi Reynandanta, cowok dengan...