CG*Bulshit*BB

2.4K 73 0
                                    

Kembali ke perjalanan. Sebelum meneruskan keberangkatannya tadi Delliya menyuruh Claras semobil dengan dirinya dan Rafi, alasannya agar tidak jenuh. Yah benar saja, Claras sejak tadi terus saja bergumam hal yang tidak penting.

Rafi sangat kesal sekali, Delliya dengan sengajanya mengajak Claras satu mobil dengannya. "lo bisa diam gak?" suara Rafi meninggi.

"lo juga tau gue, gue gak akan tinggal diem lah kalo kek gini jadinya, apalagi ini perjalanannya masih jauh. Kenapa sih lo gak buru-buru pesen tuh tiket, kan seru kalo ke Pulau Dewata, payah lu maa Fi"

Delliya melihat sekilas ke arah Rafi, pertanyaan yang tepat di saat waktu yang tepat pula. Terdapat wajah bingung, meski Rafi berusaha menyembunyikannya, tetapi Delliya akan dengan mudahnya membaca ekspresi Rafi. Dia tidak bisa berperan menjadi aktor, penyembunyiannya akan s'lalu terbaca, meski terlihat dingin bahkan tatapannya tajam layaknya ujung pisau.

"lo gak perlu banyak bicara"

"lah gue maa sekedar nanya gitu aja, lagian lo tuh kenapa Fi, kok ada asem-asemnya sih, atau jangan- jangan lo berdua lagi berantem  yaa??"

"Gak" ucap Rafi dan Delliya berbarengan.

Claras ketawa kencang. "lo berdua itu benar-benar cocok yah, jawab aja serempak, sehati lagi"

"Diem!!" bentak Rafi, emosinya mudah sekali naik.

Claras yang tadinya cerewet seperti burung, mendadak diem mematung.

"gak perlu nge bentak dia" Delliya berbicara datar.

Rafi hanya meliriknya sekilas, setelah itu fokus mengendarai kemudinya.

Tring... (sebuah notifikasi masuk).

K Nica

Liya!! are you okey?? kk sama Bang Niel cemas, kenapa kamu tadi tidak makan bareng kami, kamu belum makan dear, K Nica takut kamu sakit.

I'am fine K Nica, kalian jangan khawatir.

Okey. Kalo ada apa-apa bilang ke K Nica or Bang Niel, Dear.

yess, sir.

"siapa Dell?" penasaran Claras.

" Kak Nica"

"oohhh, wih Dell bener tuh Bang Daniel pacaran sama si kak Monica, kirain gue dia jomblo, saking komitmennya yah Abang lo itu gak pernah tuh ngumbar foto atau status kaya yang hts gitu, tapi tau-tau udah lama tuh hubungan, salut gue" ucapnya dengan menggelengkan kepalanya takjub.

"hmm"

"lo liatin gue juga mau kek gitu, gue mau pacaran secara diam-diam tanpa ada yang tau, terus nanti kan udah lama yah, tau-tau kalian nanti gue udah nyebarin undangan pernikahan" halusinasinya kumat.

"gila ni anak pacaran diam-diam, sekalian aja pacaran sama orang yang udah punya bini" batin Rafi.

"Cla, lo tidur aja, perjalanan masih jauh"  perintah Delliya.

"iya gue ngantuk sebenarnya, habis makan kan enak tidur. Dell nanti bangunin gue yah kalo udah sampai"

"hmmm"

"merdunya, kau itu Dell"

Delliya menaiki satu halisnya, apa yang di maksud sahabatnya itu.

Cool Girl Vs Bad Boy [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang