Selendang yang begitu panjang di lipat secara sendiri, selesainya akan lama. Tetapi bila selendang itu di pegang ujung dengan ujung lalu di lipat secara bersama-sama akan cepat selesai.
MonicaAndresca_
<•><•><•>
" c'mon baby" ajak Monica yang terlebih dahulu pergi, di ikuti Delliya di belakangnya.
"kita mau ke mana Kak Nica?" tanya Delliya.
"lihat aja nanti, pasti kamu akan suka" ucapnya sembari tersenyum manis. "ayo ah cepet."
Delliya mempercepat langkahnya agar sejajar dengan Monica.
Terlihat Monica tengah duduk di atas pasir sambil menekuk kedua lututnya. "Liya ayo duduk sini!!"
Dengan pasrahnya Delliya mengikuti perkataan Monica. Setelah duduk Delliya mengerutkan keningnya. Seketika Monica tersenyum lebar sambil memeluk Delliya.
Tentu saja Delliya terheran melihat kelakuannya itu, memang benar Monica tidak pernah berprilaku seperti yang di lakukannya pada saat ini, lebih ke hal sopannya yang lebih tinggi. Dahulu apabila ingin memeluk atau mengecup pasti akan bilang terlebih dahulu. Tetapi sekarang.. I don't know.Kemudian Monica melepaskan pelukannya kepada Delliya, masih dengan pancaran yang bahagia.
"jangan memikirkan sesuatu lagi Liya, kita senang-senang untuk sementara ini."
"bawel"
"gak papa, karna sayang."
"lalu mau ngapain di sini?"
Tersenyum dan tersenyum Monica menampilkan senyumannya lagi dan lagi. "lihatlah Liya, alam begitu indah bukan? rasakan semuanya, keadaannya, sapuan angin yang menenangkan, bahkan pemandangan itu membuat mu luluh dan terdiam membeku."
Delliya menatap matahari yang terbenam, meninggalkan tugasnya dan sudah waktunya sang bulan menggantikan sang matahari.
"yah memang sangat menyenangkan."
"akan tetapi lebih menyenangkan dengan orang yang kita sayang." ucap Daniel yang langsung duduk di pinggir Delliya, secara Delliya di apit oleh mereka berdua, sembari merangkul.
Delliya masih menatap lurus, memandang dengan takjub, wajahnya menampakan ketenangan meski kesedihan ada dalam dirinya.
"Kalian yang Liya sayang, dan keinginan Liya sudah terpenuhi" ucapnya dengan senyum.
"dan semuanya akan sempurna bila dia berada di sini, Liya rindu Rafi." Batinnya berkata.
Dua wajah yang menampakan perbedaan, tidak sama dengan kata hati. Satu sisi Delliya menampakan kesenangannya di sisi lain dia rapuh, pemikirannya s'lalu tertuju pada Rafi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl Vs Bad Boy [Revisi]
Teen FictionDelliya Marvalia, terkenal dengan ketomboyannya, dia sangat handal dalam melakukan balapan liar, bahkan sangat di segani oleh seluruh siswa dan siswi di (HSSG) sayangnya dia memiliki sifat dingin bak es batu. sedangkan Rafi Reynandanta, cowok dengan...