CG*Arrived*BB

2.3K 82 0
                                    

Tepat jam tiga mereka sudah sampai. Dengan segeranya Rafi membawanya ke tempat penginapan terdekat.

Terdapat beberapa karyawan di depan gedung apartemen, mendekatinya.

"ada yang perlu saya bantu mas?" ramah gadis karyawan itu dengan senyuman.

"boleh bawakan tas kita di bagasi, ke ruangan yang sudah saya pesan kemarin malam, atas nama Rafi Reynandanta"

Karyawan itu tersenyum dengan anggukannya. "silahkan mas, biar karyawan yang lainnya membantu teman-teman mas."

Rafi mengangguk, setelah itu pergi meninggalkan Delliya sendiri. Dengan hati yang menahan rasa sakit, Delliya mengikuti langkah Rafi di belakangnya.

"kenapa gak langsung aja kita ke objek pertama" ujar Ricky.

"lu aja sonoh, lu kira gak cape nyetir dari tadi, lu yang enak tiduran, main ponsel, udah kek tuan muda aja lu" sewot Fardan.

"yayaya sewot teruss lu jadi manusia" cibirnya.

"nih bawain tas gue" Claras melempar tas kecilnya ke arah Ricky, yang langsung mendarat pas di daerah muka.

Fardan yang melihat nya cekikikan. "mamposs lu, kena timpukan dari langit yah"

"Claras bangsat lu, emang gue babu lo, dasar cewe kaleng, mak lampir lu, pantes jomblo juga" teriaknya yang di anggap angin lalu oleh Claras.

"biar saya bantu mas, sudah kewajiban saya melayani setiap pelanggan, yang menyewa apartemen kami" ucap karyawan.

"mbak cantik banget, baik lagi, boleh minta nomor hp nya mbak"

Pletak

"Lo tuh yah, mau sampai kapan lo di sini, yang lain udah pada masuk, bege banget gue punya sahabat kaya lo" Fardan berucap sambil menjiwir baju belakang Ricky seperti kucing.

Di sebuah ruangan besar, mereka sedang duduk mengistirahat kan raganya masing-masing, ada yang tengah memainkan ponselnya, ada yang laput dalam lamunan, ada yang terus saja bergumam, bernyanyi, bermanja-manjaan, dan berbagai hal lainnya.

Apartemen yang Rafi pesan memang sangat luas, ada empat kamar, dan ruang kumpulan bisa di bilang ruang utama, balkon yang menghadap langsung ke arah pantai, terpampang keindahan yang begitu spektakuler, membuat liburan benar-benar menjadi kumplit.

Rafi beranjak dari duduknya. "waktu yang bebas untuk sekarang. Tetapi tepat jam tujuh harus sudah berada di restoran." ucapnya yang langsung di anggukan oleh sahabatnya.

"ngelamunin apa Liya?" tanya Daniel.

Delliya hanya menggelengkan kepalanya.

"cerita sayang, ada apa?" Monica bertanya seraya mengusap-usap rambut halus Delliya.

"aku baik okey, jangan bertanya lagi, Liya cape, Liya mau istirahat"

"ya udah tiduran sonoh di kamar, dan satu permintaan dari Abang, kamu satu kamar sama Nica"

"terserah" ucapnya setelah itu pergi dari area ruangan.

"Niel gak boleh gitu, biarkan Liya mencari kenyamanan, mau tidur dengan siapa juga" ucap Monica.

Daniel tersenyum, dirinya beruntung dapat kekasih yang sayang bukan hanya pada dirinya, tetapi pada seluruh keluarganya. "bukan begitu Nica, kamu juga nanti tau sendiri"

"ya udah, aku ke kamar dulu, sekalian mau liat Liya, kamu bersih-bersih sanah!! terus tidur, biar nanti aku bangunin, buat makan malam"

"Oke honey, jaga Liya, jaga diri kamu juga, jauhi dua manusia astral ini" tunjuknya mengarah ke Fardan dan Ricky, yang sukses membuat mereka diam tidak berkutik dengan aura wajah tidak terima.

Cool Girl Vs Bad Boy [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang