CG*Sadness*BB

4.5K 160 0
                                    

Sekiranya hidup lo banyak masalah jangan pernah lakuin hal bodoh, karna suatu masalah tidak akan pernah selesai, dengan memendamnya dalam-dalam, bahkan menenangkan pikiran lo dari masalah, dengan cara menyakiti diri lo sendiri, sungguh itu tidak ada gunanya.

_Rari Reynandanta
<•><•><•>

Malam ini Delliya sedang duduk di pojok kamar, dengan lampu yang dia matikan, suasana malam ini sangat menyedihkan baginya, dia sangat terpukul dengan perkataan yang di lontarkan Lexsa.

"Gue gak pernah ngabisi nyawa orang yang gue sayang, gue gak pernah lakuin itu, gue gak pernah lakuin itu semua, GAK PERNAH" ucapnya dengan tangisan.

"Gue cape hidup begini, gue cape" Delliya menangis dengan sangat derasnya, ini yang slalu dia lakukan beberapa tahun ini, menangis di pojok kamar dengan mematikan lampu, agar tidak ada yang melihat dirinya sedang menangis saat ini, Bi iyem atau keluarganya pun tidak pernah tahu, yang mereka tahu kamar Delliya gelap, yang berarti Delliya sudah tertidur.

Delliya berdiri di hadapan kaca, dalam gelap. Dia sangat prustasi.

Pranggg

Delliya memukul kaca dan darah segar pun mengalir di tangannya.

"Gue benci hidup gue benci" tangisannya kembali.

Dengan cepat Delliya keluar kamar tanpa sepengetahuan Bi iyem, dia pergi menggunakan motornya dan menjalankannya di atas rata-rata, dengan pikiran serta perasaan yang tidak karuan. Dengan cara ini Delliya bisa menenangkan pikirannya. Dia pergi ke suatu taman yang pernah Angga dan dirinya pergi bersama, taman itu pula yang Delliya singgahi kemarin malam bersama Rafi.
Delliya duduk di bawah pohon rindang, dengan tatapan kosong dan darah yang masih mengalir di tangannya.

<•><•><•>

Ting Tong

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, eh den rafi sini masuk den" ucap bi iyem dengan mempersilahkan Rafi masuk.

"Bi iyem! Delliya nya ada?"

"Delliya nya ada kok, dia udah tidur kayanya den, soalnya kamarnya udah gelap"

"oh gitu yaa, Rafi mau nginep di sini bii, tadi Rafi udah izin sama om andre kok" ucapnya.

" ya udah bibi siapain kamara dulu ya"

"iya bi, Rafi mau liat Delliya dulu sebelum tidur, bibi gak usah khawatir, Rafi gak bakal macam-macam paling hanya satu macam bi, nikahin Delliya" ucapnya dengan kekehan.

Rafi bergegas ke atas, yang tidak lain ke kamar Delliya, dia sangat senang saat ini. Rafi membuka kenop pintunya, pandangan yang di lihat Rafi saat ini kegelapan, meraba-raba dingding mencari stop kontak lampu,untuk menyalakannya, setelah ketemu dia langsung menyalakannya. Rafi sangat terkejut yang dia lihat, kamar delliya saat ini sangat berantakan, Delliya tidak ada di kamar, dia mendekati kaca yang pecah, banyak berlumuran darah di kaca serta lantai, dengan cekatan Rafi keluar dari kamar Delliya, dan menanyakan kepada Bi iyem, tentu Bi iyem tidak tahu. Rafi pergi dan berusaha mencari Delliya dengan perasaan khawatir.

"Dell lo di mana" ucapnya.

Rafi mencari Delliya, namun dia tidak menemukannya. Rafi menelfon Delliya dari tadi tetapi tidak di angkat olehnya, dia menelfon lagi...

Cool Girl Vs Bad Boy [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang