CG*Still the same*BB

3.4K 107 0
                                    

Seperti hari-hari biasanya pagi ini Delliya berangkat sekolah dengan Rafi. Mungkin sekarang Rafi sudah menjadi tukang ojek tetap untuk Delliya. Tetap orangnya, tetap namanya, tetap juga hatinya buat sang ojek berjambul itu.

Di sekolahpun berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan apapun, kecuali derita Clara yang tidak mengerjakan PR, otomatis kena hukuman dari bapa kita tersayang, bapak Broto. Yang lainnya berjalan dengan lancar layaknya jam terus berputar tak kenal lelah, kecuali kalo energi batrenya abis baru mati.

<•><•><•>

Tetttttt... Tettttttt...

Bell pulang sekolah telah berbunyi. Di sini, di sebuah kelas sedang menunggu seseorang. Alvi dan Clara telah pulang terlebih dahulu. Tinggal dirinya yang masih di kelas dengan sebuah novel di tangannya serta earphone menyumbat kedua telinganya.

"Hai" sapanya, tanpa permisi membuka earphone dan menutup buku Delliya.

"kebiasaan"

"heheh, hoby laah sekarang mah, ayok pulang"

Delliya mengangguk, dan membereskan semua buku yang ada di mejanya, setelah itu pergi dari kelas. Berjalan di sepanjang koridor yang sepi, karna semua warga sekolah telah pulang.

"makan dulu yaa" tawar Rafi, itu bukan tawaran tetapi pemaksaan yang secara halus, halus sekali.

"emm, boleh jan terlalu lama yah" ucapnya dengan syarat jangan terlalu lama.

"oke, gak bakalan" ucapnya dengan mengandeng Delliya. " besok sibuk gak?" tanya Rafi.

"sibuk sih enggak, cuman ada acara aja sama Bang Daniel"

"berarti sibuk yah?"

"ya iyalah sibuk, masih nanya pula, oon nya belom ilang padahal udah ber bulan-bulan, untung sayang" gerutu Delliya di batinnya.

"emang kenapa?"

"mau ajak jalan-jalan, tapi gak papa deh, kan masih ada minggunya, bisa kan?

Delliya berfikir dahulu. "minggu yah, eummm bisa deh" ucapnya dengan seulas senyuman.

Rafi senang dengan jawaban Delliya itu, yah kan kangen aja jalan-jalan bareng pacar, jalan aja cuman jemput ke sekolah terus pulang sekolah, udah gitu aja. Penyebabnya karna suatu kepadatan tugas sekolah, yang begitu bejibun untuk para kelas XII, maklum sebentar lagi akan ada ujian tengah semester.

Mereka pergi menuju pedagang kaki lima tukang bakso, itu permintaan Delliya, karna dirinya ingin memakan bakso, langganannya yang tak lain Bang Ucup.

Meski Delliya anak pengusaha kaya, tetapi keluarganya tidak pernah memperlihatkan kekayaannya itu, mereka tetap rendah hati, tidak s'lalu makan di lestoran yang mahal. Lebih baik makan di sebuah pedagang kaki lima, itu lebih nikmat serta makanannya terjamin enak khas buatan indonesia, itu menurut keluarga Delliya.

Sejak Delliya dengan Rafi bersama, sejak saat itu juga Rafi mulai menyukai makanan-makanan yang berada di pinggir jalan, menyenangkan makan sembari melihat kendaraan yang berlalu lalang. Serta bisa bercanda dengan pedagangnya bahkan pelanggannya sekali pun.

"Bang Ucup!" panggil Rafi.

"eh Jang Rafi, mau pesen baso yah?"

"ya iyalah Bang, masa iya pesen sate" canda Rafi.

"ahaha iya iya bener juga" polosnya Bang Ucup.

"seperti biasa yah bang, meja nya juga masih sama di pojok oke!" ucap Rafi mengingatkan.

Cool Girl Vs Bad Boy [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang