Rafi bersama yang lainnya menatap dari kejauhan. Sudah ada dalam fikiran mereka masing-masing dua wajah-wajah yang penuh ketegangan dan ketakutan.
"ini aman kan?" tanya Monica khawatir.
"pastinya dong kak, kan sudah ada pengawasannya, pengamannya pun sangat di perhatikan" jawab Brayen.
Monica mengangguk.
"tenang aja Claras pemberani orangnya" Alvi.
"dalam hal apapun, dia berani" lanjut Delliya yang tetap menatap aktivitas di bukit, melihat dua orang yang tengah bersiap-siap meluncur, menahan ketegangan sekaligus, melihat betapa indahnya pantai parangtritis.
Sedangkan dua orang di bukit sana sedang bersiap-siap untuk meluncur.
"sudah selesai Mas, Mbak, waktunya meluncur" ucap bapak-bapak yang membantu memasangkan Paralayangan, sekaligus ahli dalam bidang itu.
Claras dan Ricky saling menatap, dan mengangguk mantap, tanda mereka berdua sudah siap.
Dalam hitungan tiga Claras maupun Ricky harus melepaskan tali yang menancap ke tanah agar bisa terbang bebas layaknya burung.
"satuuu....dua....tigaa....." ucap bapak tersebut.
Kaki mereka sudah tidak menginjak tanah, kini mereka berdua terbawa angin, peluncuran yang benar-benar sempurna. Ricky di belakang tertarik menjadi ke atas dan sedangkan Claras menjadi di bawah tepat kepalanya di dada bidang Ricky.
"wowwww indahnyaaa" teriak Ricky.
"benar-benar indah, sangat menyenangkan, aaaaaaaaa" di ikuti terikan Claras sambil melepaskan tali pegangannya.
"pegangan ke pinggang gue Cla, lu jangan aneh-aneh deh." khawatir Ricky.
Claras langsung saja melingkarkan kedua tangannya ke pinggang Ricky. Sontak Ricky menatap Claras, perkataannya hanya sekedar ucapan, tetapi Claras mengikuti ucapan yang Ricky lakukan. Jarang-jarang Claras menampakan wajah ceria dan senyuman merekah yang begitu manis.
"lo cantik kalo senyum Cla, tapi gue tetep suka Claras yang absurd, banyak bicara, dan untuk itu gue sangat senang berdebat dengan mu." batin Ricky berkata sambil tersenyum menatap lekat wajah Claras."lo gak takut Cla?" tanya Ricky.
"gue gak takut Kisco, gue seneng bangett" kebahagiaan terpancar di sorot mata Claras.
"gue pengen ngucapin sesuatu di sini"
"ucapin aja"
"bener Cla?"
"bener lah buat apa bohong."
Ricky menimbang-nimbang lagi ucapannya. "gak deh Cla, gak jadi hahaha, gue gak mau ngucapin apa-apa"
"dasar lu yah. Eh lu ambil ponsel gak, gue mau foto-foto anjirt, langka nih gue kek gini, mana ponsel lo?"
"jangan bodoh Cla, mau foto gimana kamvret, tangan lu aja dua-duanya megang gue sampe kenceng gitu, susah, jangan kek gitulah bahaya, ini tuh tinggi, gue gak mau lo kenapa-napa mak lampir."
Claras memutarkan bola matanya dengan memasang muka masam. "hilih so peduli"
Bisa di katakan, nyali mereka berdua begitu kuat, sekuat hembusan angin yang akan membuat mereka terbang melayang, peluncuran di lakukan di atas bukit dari ketinggian 200 meter dari permukaan laut.
"kecil banget mereka" ucap Brayen, yang sukses mendapatkan jitakan nikmat dari Daniel.
"ya iyalah tolol, jarak kita sama jarak mereka jauh, bego banget lu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl Vs Bad Boy [Revisi]
Roman pour AdolescentsDelliya Marvalia, terkenal dengan ketomboyannya, dia sangat handal dalam melakukan balapan liar, bahkan sangat di segani oleh seluruh siswa dan siswi di (HSSG) sayangnya dia memiliki sifat dingin bak es batu. sedangkan Rafi Reynandanta, cowok dengan...