CG*Arranged Marriage*BB

2.6K 81 4
                                    

"kenapa kalian selalu membuat keputusan sendiri, tanpa menanyakan terlebih dahulu kepada aku?" tanya Delliya dengan sangat datar. Hatinya tidak menerima tentang semua yang telah di katakan oleh kedua orangtuanya itu.

"Liya, dengerin pap dulu sayang" ucap lembut Bella.

"Mam!!! Dari sejak dulu aku selalu menuruti perintah pap dan mam. Dulu pap memberangkatkan aku di saat Rafi sedang koma, dan sekarang pap akan menjodohkanku, di saat kami berdua baru bertemu setelah sekian lamanya, pap!!"

"Pap tidak mau ada penolakan Liya!!" suara barito itu terdengar jelas.

"dan aku pap!! Tidak akan menuruti apa yang kalian inginkan. Ini hidup Liya sendiri, Liya yang akan menjalankannya" ucapnya. Setelah itu pergi dari ruang keluarga, tentunya menuju kamar dirinya sendiri.

"Liya!!! Kembali ke sini, pap belum selesai berbicara. Liya!!!"

Delliya tidak menyaut ucapan Andre.

"sudahlah pap." ucap Bella, berusaha menyabarkan suaminya itu.

Andre mengangguk sembari bangun dari duduknya. " mam! Urus Liya nanti jam 8, kita akan bertemu dengan keluarga seseorang." ucapnya.

Baru saja Andre melangkah, Bella sudah mencekal pergelangan tangannya. "mam tidak tahu pap akan merencanakan apa? Perjodohan ini tidak akan mungkin terjadi. Pap juga tau sendiri kan, hubungan Liya dengan Rafi. Mereka saling menyayangi satu sama lainnya. Apa pap akan menghancurkan hati putri kecil pap sendiri?"

"biarlah ini menjadi urusan pap, dan mam hanya mengikuti apa yang pap katakan."

"tapi pap-,"

"sudah, dan kerjakan apa yang pap katakan."

Bella mengangguk pasrah, terlihat Andre pergi memasuki ruang kerjanya. Bella sendiri tidak tahu tentang perjodohan itu.

Sedangkan di sisi lain. Delliya menangis dalam diam. Tidak ada isakan bahkan suara-suara lainnya, hanya ada air mata yang terlihat jelas di pipinya, air mata itu tidak pernah kering, sedikit hilang tertimpa lagi, dan terus menerus. Siapa yang mau, di jodohkan oleh orangtuanya, ketika kita sudah sangat menyayangi seseorang melebihi apapun itu? Pasti akan menolaknya, sudah tentu.

Begitupun Delliya, hidupnya selalu saja tergantung pada keluarganya, masa depan yang seharusnya ada di tangan sang pemilik, tetapi malah di pegang oleh sang raja dan ratu. Mereka yang menentukan masa depan dirinya, mereka yang mengurus semua kepribadiannya, sampai-sampai hal percintaan mereka yang urus.

Suara dering ponsel, membangunkan Delliya dari kesedihan. Dengan terpaksa dirinya beranjak dari duduk dan mengambil ponselnya yang berada di atas laci.

Hallo Siska! ada apa?

Ternyata yang menelfon dirinya, hanyalah sekertaris di rumah sakit, yang menghandal seluruh data tentang orang yang sedang di rawat oleh Delliya.

Cepatlah kemari dok!!! Darurat.

Baikalah, saya akan secepatnya ke sana. Kau urus terlebih dahulu.

Delliya dengan cepat menghapus jejak air matanya itu, dan pergi. Bella yang memanggilnyapun, Delliya abaikan. Kalian tidak akan pernah lupa, Delliya seorang pengendara yang handal. Dia mengendarai di atas rata-rata laju mobil. Hanya butuh 10 menit untuk sampai bagi Delliya. Dalam waktu normal dari rumah Delliya ke rumah sakit memerlukan setengah jam.

Jalanan untungnya tidak terlalu memadatkan. Jadi tidak ada halangan bagi Delliya. Setelah sampai Delliya berlari dari parkiran sampai ruang kerjanya. "Siska, apa yang terjadi?"

Cool Girl Vs Bad Boy [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang