CG*Again and Again*BB

2.9K 92 0
                                    

Pagi yang kurang menyenangkan bagi Delliya, Mata sembab, dengan keliling hitam menyerupai mata panda. Berusaha tegar dalam hal apapun, itulah Delliya. Tanpa pikiran yang memanjang, dirinya enyah dari tempat tidur dan menyegarkan diri, merendam seluruh tubuhnya dengan air dingin.

Seperti biasa, tanpa menghabiskan waktu lama, Delliya menyudahinya, untuk saat ini tubuhnya begitu Fres kembali. Merias wajahnya dengan polesan tipis, hanya memolesnya sedikit untuk menutupi keliling hitam di matanya. Tidak ada yang mengajak bermain atau sekedar hang out , dan bahkan dirinya tidak mengharapkan itu, hanya ingin berdiam diri di kamar, hari ini sedikit sensitif, lebih baik menyendiri itu lebih baik.

Drtttttt...

Notifikasi masuk, ntah dari siapa Delliya pun tidak tahu, dengan langkah malas dia mendekati ponselnya. Tanpa nama, bahkan nomor baru lagi.

08221******

Ktk hitm d semak2 tamn blakng.

Hanya pesan singkat yang mempunyai makna, dirinya sangat heran apalagi yang akan menghantam hidupnya di penuhi masalah-masalah yang kurang etis menurutnya.
Delliya bergegas untuk mengambil kotak itu, seperti sebuah teka teki, dan itu sangat merepotkan.

"Delliya!" panggil Andre.

Dengan terpaksa Delliya menghentikan langkahnya. "iya"

"makan dulu, sini!" ucap Andre sambil menepuk kursi di pinggirnya.

Delliya hanya memperhatikan mereka, di meja makan itu terdapat kedua orang tuanya, Albert, Farel dan Abangnya Daniel.

"nanti" ucapnya, lalu meneruskan kembali langkahnya.

"mau ke mana?" Daniel angkat bicara.

"taman belakang"

"makan dulu, sini Dell!! nanti kita ke taman belakang barengan yap, happy-happy gitu, biar kek anak remaja. eh kan kita bertiga juga remaja ya kan Rel,Daniel?" tanya Albert, kepada sahabatnya itu, yang hanya di respond dengan mengerutkan dahinya. Dengan kesalnya, di pagi hari gini Albert sudah mengucapkan mantranya, mungkin hanya dirinya sendiri yang tahu dan yang lain hanya terkekeh melihatnya.

Delliya mengabaikan mereka semua, memang sangat tidak sopan apalagi mereka umurnya lebih tinggi dari Delliya. Tetapi keluarganya sudah biasa, untuk hal atau kelakuan yang Delliya berikan pada mereka semua. Beda lagi dengan Bella, dia sangat bersyukur apalagi sekarang Rafi sudah menjadi pacarnya Delliya, hingga putrinya itu berubah sedikit demi sedikit, terkadang moodnya tidak menentu, kadang menghangat, kadang dingin bak es batu. Untuk itu terkadang Bella sangat memaklumkannya, sama seperti Daniel dan Andre.

Delliya mencari di semak-semak, semua semak-semak Delliya cek, membuktikan apa pesan itu benar adanya atau hanya sekedar mengirim pesan tanpa adanya benda yang pengirimnya cantumkan. Ini benar-benar sangat merepotkan, linglung mencari-cari namun, tidak hendak ketemu dari tadi.

Mencari di sebelah kiri dekat taman bunga yang Bella tanam, dengan hati-hati, apabila Delliya merusak bunga-bunga kesayangan Bella, dia akan kena imbasnya dan pastinya akan menanam bunga yang di inginkan Bella, sebagai gantinya.

Delliya melihat kotak hitam itu, dengan sangat cekatan dia mengambilnya dan duduk di sebuah kursi dekat pohon mangga yang meneduhkan, melindungi Delliya dari sinar matahari pagi  memang sangat menyehatkan bagi tubuh, apalagi untuk kesehatan tulang. Namun, Delliya untuk saat ini hanya ingin meneduh, dan menghilangkan lelah saat mencari kotak yang, yah sangat tidak berarti menurutnya, tetapi rasa penasarannya tidak bisa di pungkiri. Delliya membuka kotak hitam itu secara perlahan, dengan terkejutnya Delliya melihat bangkai kelinci, bauny sangat menyengat. Delliya hanya mengambil sebuah amplop putih dengan bercak-bercak darah. Dia membaca isi amplop itu.

Cool Girl Vs Bad Boy [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang