Malam ini Claras dan Alvi sedang duduk di sebuah cafe Rmoon, yaa itu nama sebuah cafe nya. Hanya sekedar bermain ponsel tanpa berbicara, segelas minuman dan makanan ringan di hadapan mereka masing-masing, wajah masam menampakan kebetean yang begitu haqiqi yang mereka pancarkan. Pikiran berputar mencari-cari ide yang begitu bagus. Namun, dari satu jam yang lalu tidak ada satu pun ide yang keluar dari mulut mereka berdua.
Claras menghela nafas. "mana ide lo anjirt, dari tadi duduk di sini kaya orang bloon, gak ada hasil apa-apa"
"bisik kamvret, lo juga dari tadi diem mulu, masa iya kasih kejutan sama kaya tahun lalu, gak seru banget, udah kadaluarsa"
"aha gue punya ide cemerlang" ucap claras sambil mengangkat jari telunjuknya dan bola mata mengarah ke atas, di ibaratkan di televisi, terdapat sebuah lampu di atas kepalanya.
"apaan?"
"gimana kalo kita ajak si empat curut itu, biar rame, mereka juga bisa buat rencana yang lebih bagus mungkin, gimana menurut lo?" tanya claras kepada alvi.
"gue yes" jawabnya.
Dengan cepat mereka berdua menghubungi empat curut itu, yang di maksud claras yaitu Rafi, Brayen, Fardan dan Ricky. Untuk berkumpul di cafe yang Claras dan Alvi tempati sekarang ini.
Setelah berkumpul, alvi menjelaskan semuanya kepada empat cowo itu dengan detail.
"gimana, lo semua mau ikut serta gak nih¿" tanya alvi.
"gue sih gimana si Rafi" ucap Fardan dengan mengalihkan tatapannya kepada Rafi.
Di ikuti oleh Brayen dan Ricky, menunggu persetujuan dari sang ketua.
"oke, gue ikut" jawab Rafi mantap.
"rencananya¿" tanya Claras.
"Dua hari lagi kan, tenang aja gue yang urus semua rencananya, lo semua cukup bantu gue"
Pembahasan telah selesai, saat ini mereka sedang berbincang dengan tenang, untuk hari ini tidak ada pertengkaran yang biasanya di lakukan oleh Claras dan sahabatnya Rafi, maupun Alvi yang slalu beradu argumen dengan Brayen, seperti perbuatan kucing dan tikus slalu bertengkar setiap saat bertemu.
Kenapa Delliya tidak ada¿ karna Alvi dan Claras sengaja tidak mengajak nya. Perundingan dan rencana yang mereka buat, itu semua untuk membuat kejutan, di karenakan pada tanggal dua puluh tujuh itu merupakan di mana tanggal Delliya di lahirkan.
Waktu telah menunjukan pukul sembilan lebih sepuluh menit, mereka berencana untuk pulang, itu kemauan nya Rafi. Padahal Alvi, Claras, bahkan sohibnya Rafi pun tidak ingin buru-buru pulang, tetapi prinsip Rafi berbeda ketika di dalam perkumpulan mereka ada satu atau dua cewe, wajib semuanya harus pulang atau mengantarkan cewe itu sampai ke rumahnya dengan selamat, karna cewe itu istimewa. Meski Rafi nakal, tetapi Rafi tahu mana baik bagi cewe mana yang buruk bagi cewe, untuk itu se nakal-nakal nya Rafi, Rafi tidak akan membawa cewek main sampai larut malam.
"okeh, gue pulang duluan brader" ucap Rafi sambil menyalami sahabatnya.
"gue juga" sambung Ricky.
"hati-hati di jalan nya" ucap Fardan.
Rafi dan Ricky telah pulang terlebih dahulu, tinggal Alvi, Claras, Fardan, dan Brayen.
"viii!!! gue anterin lo yah" ucap Brayen.
"gak usah, lagian kan gue bawa mobil, bareng Claras juga" jawabnya.
"gak apa-apa, gue ikutin lo dari belakang, ini kan malem bahaya kalo cewe keluar malem gini, apalagi tanpa cowo" ucap Brayen. "Biar si Fardan yang nganterin Claras"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl Vs Bad Boy [Revisi]
Teen FictionDelliya Marvalia, terkenal dengan ketomboyannya, dia sangat handal dalam melakukan balapan liar, bahkan sangat di segani oleh seluruh siswa dan siswi di (HSSG) sayangnya dia memiliki sifat dingin bak es batu. sedangkan Rafi Reynandanta, cowok dengan...