Makan dengan santainya, di selingi oleh pembicaraan yang gak penting, tapi membuat mereka berdua tidak kesepian, bahkan tidak canggung. Piring mereka telah kosong, di gantikan dengan makanan penutupnya, es cream. Bukan kebetulan lagi, ini memang ke inginannya, kesukaannya, memesan dua es cream rasa macha late. Fardan dengan senang hati memesankan yang Delliya inginkan.
"lu kek bocah Dell, makan belepotan" komen Fardan sembari mengambilkan beberapa lembar tisu dan memberikannya pada Delliya. Tetapi Delliya tidak menanggapinya, toh dirinya bodo amat mau di sebut, bocah, atau orang yang baru nemu es cream se enak ini. Yang intinya dirinya tidak merugikan mereka.
Beberapa detik, tisu yang di tangan Fardan tidak Delliya ambil, dia sibuk dengan es creamnya itu. Merasa gemas, Fardan mengelap noda di bibir Delliya.
Membuat Delliya melotot, dan menghindar.
"apaan sih, lo tuh?" ucapnya dengan sewot."lah gue maa cuma ngelap doang, jijik lo belepotan gitu, di liatin orang, tubuh segede gajah lah otak kek semut, kecil." jujurnya.
Delliya memasang muka datar. "Gue gak suka yah Dan, lo inget itu!" ucap Delliya dengan wajah seriusnya.
Diam terpaku, sambil menatap mata orange yang indah itu. "pantas si Rafi sayang banget sama ni cewe, kepribadiannya yang berbeda dari yang lain, benar-benar cewe sempurna, udah cantik, pinter lagi, sayangnya, muka datar kek triplek." batin Fardan.
"denger kan apa yang gue katakan, lo jangan pernah berbuat seperti tadi ke gue"
"iya iya, maaf lah, kan gue mah niatnya juga baik, tapi lah gak papa, sok di lanjut makannya, habisin sama gelasnya sekalian"
" b... c... d...."
"iya bacod" Fardan menutarkan kedua bola matanya.
Tanpa di sadari ada seseorang yang tengah memperhatikan mereka, dengan senyuman seringainya yang begitu picik, tentunya kabar yang sangat baik untuk dirinya sendiri, maupun kawan kerjanya.
"akan ku ubah semuanya, dan lihat yang akan terjadi, tuan putri Delliya Marvalia" setelah berkata itu, gadis dengan berpakaian sekolah, sama dengan Delliya, yang intinya dari sekolahan yang sama, pergi dengan kabar yang sangat penting, bahkan sekaligus membuat dirinya merasa senang, dan membuat orang lain dalam masalah.
Delliya di antarkan pulang tepat di depan rumahnya oleh Fardan, dengan selamat sentosa, tanpa kekurangan apa pun.
Dengan segeranya, Delliya memasuki rumah, mengisi batrai ponselnya terlebih dahulu, kemudian membersihkan diri, badan nya yang lengket membuat dirinya tidak betah, apalagi tidak bersih-bersih, pasti tidurnya nanti tidak akan nyaman.
Seperti biasa hanya membutuhkan beberapa menit, Delliya telah selesai. Piayama berwarna hitam, tampak sekali memancarkan kulit putih, aroma yang harum, dan wajahnya terlihat segar kembali.
Membuka sebentar ponselnya, ternyata banyak sekali panggilan dari Rafi bahkan pesan yang di kirimnya.
RafiR
panggilan suara tidak terjawab.
panggilan suara tidak terjawab.
panggilan suara tidak terjawab.
Pleas.. jawab Liya;(
are you okey Liya;(
apa ada masalah sama kamu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl Vs Bad Boy [Revisi]
Teen FictionDelliya Marvalia, terkenal dengan ketomboyannya, dia sangat handal dalam melakukan balapan liar, bahkan sangat di segani oleh seluruh siswa dan siswi di (HSSG) sayangnya dia memiliki sifat dingin bak es batu. sedangkan Rafi Reynandanta, cowok dengan...