Suara perempuan tadi, suara yang tidak asing baginya, suara yang benar di rindukannya sekian lama ini. Harapan itu semakin dekat. Semoga harapan yang saat ini di harapkan bisa terharapkan. Sungguh, pasti akan sangat menyenangkan menemui seseorang yang di dambakan beberapa tahun ke belakang ini.
Dengan cepat laki-laki berpenampilan rapih itu pergi. Baru saja akan memasuki mobil, sudah ada tangan seseorang yang mencegahnya.
"Rey!! Kamu mau kemana, temeni aku shoping. Ayok!!" ucap cewe dengan penampilan yang super seksi. Hanrok sepaha yang memperlihatkan kulit mulusnya, dan baju seperti kekurangan bahan, kecil dan mencetak badannya.
Lelaki yang di panggil Rey itu, menatap dengan tajam. "apa yang lo lakuin Alice, berhentilah mengganggu gue, pergi dan jangan pernah kembali!!" usir Rey.
"kenapa kau selalu mengusirku Rey, aku hanya ingin berada di dekatmu, cukup itu saja."
Rey mulai mengepalkan tangannya, sungguh sangat menyebalkan, perempuan itu selalu mengganggunya setiap hari, mengejarnya tanpa henti. "gue gak pernah suka sama lo, mengerti Alice!! Oh dan satu lagi jangan pernah deketin gue."
Perkataan itu benar sangat menohok di hati Alice. "terserah apa yang kamu katakan, yang intinya aku cinta kamu, dan aku ingin ikut bersamamu sekarang!"
Rey mendorong pelan Alice agar menjauh dari mobilnya. Bukan tidak menghargai seorang perempuan. Namun, Rey sangatlah muak berada di dekat Alice. Dari sejak dua tahun ke belakang, cewe itu mengejarnya.
Setelah memasuki mobil, tanpa pikir panjang lagi, Rey menghidupkan mobilnya dan pergi meninggalkan Alice sendiri di parkiran.
Membutuhkan waktu setengah jam, Rey telah sampai di Cafe yang dituju. Memasuki Cafe itu. "suasana ini masih tetap sama, Delliya!! Cepatlah pulang." batinnya menatap Cafe itu dengan detail.
Rey merogoh saku celananya, mengambil benda hitam tipis itu, dan mengetikan sesuatu. Setelah itu menelpon seseorang.
Hallo!! Saya sudah ada di Cafe. Kalo boleh tahu, anda dimana?
Meja pojok, memakai blazer putih.
Rey melihat ke arah meja pojok. Di sana ada seorang perempuan, membelakanginya.
Baiklah saya ke sana.
Namun, perasaannya tidak tentu arah. Entahlah, dirinya sedang bahagia atau bersedih. Bahagia bisa menemui seseorang yang akan bekerja sama dengan perusahaannya, padahal tidak tahu tentang orang itu. Dan sedih, karna tempat ini, tempat di mana sang pemilik Cafe adalah kekasihnya sendiri. Yang tentunya terdapat kenangan.
Rey berjalan mendekati perempuan itu. Baru saja akan duduk, gangguan ponsel berbunyi. Rey berbalik arah, dan mengangkatnya terlebih dahulu.
Hallo!!!
Iya hallo mah, ada apa?
cepatlah pulang sebentar, ada hal yang harus papah dan mamah bicarakan padamu.
Aku akan pulang. Tetapi sedikit terlambat, ada pertemuan dengan menejer perusahan lain.
Baiklah, mamah tunggu sayang.
iyah mah, aku tutup yah.
Setelah berbicara dengan orangtuanya. Rey kembali menuju meja pojok itu. Terdapat dua perempuan sekarang ini. Yang satu tentunya yang akan dirinya temui, dan yang satu lagi terlihat dari pakaiannya, seragam. Sebagai pelayan di Cafe ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl Vs Bad Boy [Revisi]
Teen FictionDelliya Marvalia, terkenal dengan ketomboyannya, dia sangat handal dalam melakukan balapan liar, bahkan sangat di segani oleh seluruh siswa dan siswi di (HSSG) sayangnya dia memiliki sifat dingin bak es batu. sedangkan Rafi Reynandanta, cowok dengan...