"ini sudah malam, masa iyah mau mandi. Nanti masuk angin, Liya!"
Delliya berbalik arah menghadap suaminya itu. Dengan handuk di pundak kanan. "aku tidak nyaman tidur, kalo tidak mandi Afi."
Rafi tersenyum jahil. "ya sudah kalo begitu aku juga mau mandi."
"biar aku terlebih dahulu"
"gak mau Liya, kelamaan lah."
Delliya mengerutkan dahinya. "laa terus?"
"bagaimana kalo berdua saja, biar cepet ya gak?" ucap Rafi sembari cekikikan.
Sukses membuat Delliya melebarkan matanya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya, pertanda tidak mau. "apa kamu gila, aku tidak mau laa"
"ayolah" goda Rafi.
Tetapi Delliya malah pergi ke kamar mandi sembari berlari. "aku gak mau Rafiiiiii" teriak Delliya di balik pintu kamar mandi.
Rafi hanya cekikikan di atas kasur, melihat tingkah istrinya itu. "Liya! Kamu itu sudah jadi istri aku ingat itu yah, kita sudah sah."
"kalo masih berisik, ambil bantal dan tidur di ruang tamu." ancaman Delliya.
Sungguh Delliya bukan berniat jahat atau apalah itu. Tetapi bagaimana ini. Lihatlah Rafi yang sekarang dulunya pintar menggombal ke semua perempuan dan sekarang menggoda istrinya. "oh iya kan gue istrinya yah, otomatis lah-," perkataan Delliya menggantung.
"jahat banget Liya, iya iya iya aku akan diam. Huaaaaa mamah! Rafi gak dapet jatah" ucapnya sembari membanting badannya ke kasur yang empuk.
Delliya cekikikan di kamar mandi, rasanya ingin sekali tertawa keras. Namun, berusaha untuk menahannya agar Rafi tidak mendengar. Melanjutkan aktivitasnya membersihkan seluruh tubuh.
Rafi menutup mukanya dengan bantal. Letih tentunya ada, dirinya berusaha untuk mengistirahatkan sebentar, sampai Delliya keluar dari kamar mandi. Tetapi suara dering ponsel mengganggunya. Terpaksa bangun dan melihat siapa yang mengirim pesan malam-malam seperti ini. Sampai berkali-kali.
Tertera nama sahabatnya di sana.
Bayem
Malam pertamanya lancar😂
Dan pesan Brayen yang di kirim untuknya, sama semua dengan pesan Fardan, Ricky, Claras dan Alvi. Rafi hanya melihatnya saja tanpa membalas pesan dari sahabatnya itu yang sengaja mereka kirim secara bersamaan dan isi pesannyapun sama untuknya. "malam pertama apanya, di suruh tidur di luar maa iya" batin Rafi.
Tanpa pikir panjang lagi dia melempar ponselnya ke sopa. Dan melanjutkan acara tidurnya yang sempat terganggu oleh kawannya yang yah menjengkelkan.
Seperti biasanya Delliya hanya membutuhkan 10 sampai 15 menit untuk membersihkan dirinya. "cepatlah mandi Rafi, sebelum larut malam." ucap Delliya sembari mengeringkan rambutnya oleh handuk. Tidak ada respon sama sekali dari Rafi. Delliya melihatnya dan ternyata dia sudah tertidur pulas.
"pantas saja sepi ternyata biang keroknya sudah tertidur pulas yah, atau tadi ancaman aku memang benar-benar ampuh... ah ya sudahlah." ucap Delliya pada diri sendiri.
Pergi untuk mengambil segelas air untuknya, dan untuk Rafi juga, bila mana dirinya bangun dan mencari minum sudah ada di kamar, tidak perlu pergi ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl Vs Bad Boy [Revisi]
JugendliteraturDelliya Marvalia, terkenal dengan ketomboyannya, dia sangat handal dalam melakukan balapan liar, bahkan sangat di segani oleh seluruh siswa dan siswi di (HSSG) sayangnya dia memiliki sifat dingin bak es batu. sedangkan Rafi Reynandanta, cowok dengan...