"Gland!!" panggil Delliya dari arah dapur.
Namun, tidak ada jawaban dari sang pemilik nama sama sekali. Tetapi yang keluar malah Rafi, dengan pakaian yang begitu rapih.
"selamat pagi baby!" ucapnya sambil mengecup kening sekilas.
"pagi Afi, duduklah dan sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat, sayang."
Pasangan yang sempurna , lihatlah mereka makin lama makin lengket, keharmonisan yang begitu kuat, bahkan lebih dari dahulu. Tidak ada kata pertengkaran, keluarga yang begitu menenangkan. Di rumah itu hanya ada kebahagiaan, itu yang selalu mereka ciptakan meski kesedihan ada menghantam, mereka harus tetap bahagia. Profesi Delliya dahulu sebagai dokter, tetapi sekarang melepaskan pekerjaan itu, dia ingin mengurus keluarganya dengan sebaik mungkin, tidak akan terulang lagi masa kelam yang pernah dirinya rasakan pada saat muda dulu. Untuk keluarganya, apapun Delliya korban kan, kasih sayang mereka sangatlah berarti baginya. Kehilangan sebuah anak, itu tidak akan terjadi. Perpisahan dengan suami, itu juga tidak akan terjadi. Itu harapan dan doa Delliya setiap detik, menit dan jam.
Sekian lamanya, kisah cinta mereka penuh dengan permasalahan, sampai saat ini titik kebahagiannya terjadi. Memang benar, bila kita berusaha, bersabar dalam masalah yang begitu besar menghantam diri kita dan ikhlas menjalankannya, kelak nanti di ujung kisah pasti ada kebahagiaan. Hidup tidak hanya kesedihan, akan slalu ada kebahagiaan, begitupun hidup tidak akan slalu ada kebahagiaan pasti akan ada kesedihan.
Tidak hanya ini, kisah mereka berlanjut layaknya jarum jam yang terus berjalan.
Kehidupan mereka menuntut ke arah yang lebih baik, berhari-hari berusaha menjadi lebih baik dari hari sebelumnya dan terus saja begitu."morning Nda" ucap anak laki-laki yang baru berumur 6 tahun. Mengecup pipi Delliya sekilas. Bergantian dengan Rafi di sebelahnya. Sedikit berbeda dengan Rafi dia bertosria layaknya sahabat dekat, lalu mencium pipi Rafi sekilas.
"tadi bunda memanggil kamu, kenapa tidak menyaut?" tanya Delliya sambil memberikan segelas susu kepada lelaki itu.
"kapan bunda? Aku tidak mendengarnya, atau tadi bunda memanggilku saat mandi?" tanya dia balik.
"bunda tidak tau Gland, sudahlah cepat habiskan sarapanmu!"
Lelaki itu mengangguk dan melahap roti yang ada di atas piring. "pa-pah anterin Gla..nd ke se..kolah ya" ucapnya yang penuh dengan makanan di mulutnya.
"siap my boy papah, habiskan dulu makanan yang ada di mulut, lalu berbicara."
Anak laki-laki itu menelan makanannya terlebih dahulu. "heheh maaf pah, Gland lupa"
Rafi mengangguk sembari mengusap puncak kepala anak laki-laki itu.
"lain kali jangan lagi Gland" Delliya memperingatinya.
Gland Axell Reynanalva, anak pertama dari pasangan Rafi Reynandanta dengan Delliya Marvalia. Memiliki sifat yang periang, sama seperti Rafi mudah akrab dengan orang lain, untung saja tidak sama seperti Delliya yang dingin, siapapun yang dekat dengannya auranya akan berubah sekejap menjadi menakutkan.
Gland seperti lembaran foto copy dari data asli milik Rafi. Kemiripannya tidak beda jauh, bulu matanya yang lentik sama seperti Delliya, hanya itu saja yang Gland punyai dari Delliya. Namun, lihatlah ketika dia marah, seramnya melebihi Delliya. Jadi hati-hati dengan Gland. Lebih tepatnya keseluruhan kelakuan wajah dan segalanya mirip dengan Rafi.
"c'mon kita sekolah boy!" ajak Rafi yang memeluk istrinya dan mencium kening Delliya sekilas, Delliyapun tersenyum dan mengambil berkah dari suami, dengan mencium tangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/174480456-288-k908305.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl Vs Bad Boy [Revisi]
Fiksi RemajaDelliya Marvalia, terkenal dengan ketomboyannya, dia sangat handal dalam melakukan balapan liar, bahkan sangat di segani oleh seluruh siswa dan siswi di (HSSG) sayangnya dia memiliki sifat dingin bak es batu. sedangkan Rafi Reynandanta, cowok dengan...