Five

51K 2.6K 86
                                    

Ana tak banyak tingkah ketika dirinya kini telah menapaki sebuah kampus, yang mungkin  nantinya akan digunakan olehnya untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya. Dalam artian lain, tempat itu adalah tempat Ana menempuh pendidikan perguruan tingginya beberapa tahun mendatang.

Wajahnya cukup dikatakan datar saat ini, dan Ana rasa kegiatan mengajar yang dilakukan oleh para dosen sedang berlangsung hikmat pada waktu sekarang-sekarang ini.

Jika boleh jujur, Ana baru datang pertama di kampus ini. Sebelumnya ia sama sekali tak mengikuti kegiatan Ospek untuk mahasiswa baru yang kemarin dilaksanakan. Ana cukup malas untuk mengikutinya, itu mengapa Ana baru terlihat sekarang dan terlihat asing jika nantinya ia diperhatikan.

Ana berdiri di depan pintu kelasnya. Nampak sepi dan senyap, tanpa ada gangguan di dalamnya. Ana menghembuskan napas pelan, sepertinya ia akan menjadi pusat perhatian untuk detik selanjutnya nanti.

Tok... Tok...

Ana mengetuk pintu berulang kali. Tak terlalu keras, namun bukan berarti pelan. Cukup penghuni di dalamnya merasa peka dengan keadaan, kemudian membuka pintunya untuk Ana. Mungkin itu sudah cukup baginya saat ini.

Cklekk...

Tepat, pintu itu terbuka beberapa detik kemudian setelah ia mengetuknya.  Namun Ana langsung terkejut, begitu pula dengan seseorang yang mungkin berstatus dosen saat ini. Namun Ana tak banyak tingkah, dengan cepat ia menetralkan mimik wajahnya menjadi ekspresi sedatar-sedatarnya.

"Saya mahasiswa baru di sini. Karena kemarin saya berhalangan, jadi  saya baru datang hari ini." jelas Ana.

Dosen itu mengangguk, lalu tersenyum. Ia menyilahkan Ana untuk masuk dengan seramah-ramahnya, namun tidak ditanggapi Ana. Karena tentu saja Ana hanya bersikap seperti biasanya dan seperti sedia kala. Datar.

"Kayaknya, kalian dapat teman baru lagi di sini." ujar Dosen itu.

Semua orang saling berbisik. Dan tak ada yang berani membuka suara. Mungkin karena aura yang Ana tampilkan sangat dingin untuk dipancarkan saat ini.

"Sebelumnya, saya Alissha. Dosen pengganti yang akan mengajar mapel matematika di sini, dan itu hingga kamu nanti mendapatkan Dosen yang baru untuk mapel yang satu ini. Mungkin kamu butuh perkenalan diri sekarang?"

Ana hanya mengangguk sekilas, dan menatap semua orang yang berada di depannya. Lagi-lagi, Ana dibuat terkejut lagi dengan adanya seseorang dimasa lalunya lagi.

"Anasthasya Azaria, you can call me Ana."

Perkenalan secara singkat dan padat. Lalu tanpa menunggu perintah, ia langsung berjalan menuju bangku kosong yang tersedia dipojok kelas sana. Dan sialnya, ia tepat berada dibelakang orang yang baru saja membuatnya terkejut pada detik-detik yang lalu.

Alissha memejamkan matanya sesaat. Lalu kemudian membuka matanya lagi, dan menampilkan senyuman tulus kepada seluruh mahasiswanya. Ia harus bersikap seprofesional mungkin di sini, mungkin itu dalam pikirnya saat ini.

Ana duduk dengan tenang. Ia hanya diam, tak berniat untuk mengobrol. Sedangkan orang yang berada di depannya, kini berbalik menatapnya.

"Lo masih kenal gue Na?" tanya orang itu lagi.

Ana sedikit menampilkan senyum, walaupun masih terpancarkan aura dingin di sana.

"Gue masih inget lo kok. Shasa kan?"

Orang itu mengangguk cepat, sungguh ia merasa senang saat ini. Ia pun merasa bersyukur dengan kehadiran Ana di sini. Jadi ia tak perlu lagi untuk merasa sendiri lagi. Karena ada Ana yang nanti akan selalu menemaninya.

Everything Has Changed (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang