Setelah menunggu selama tiga puluh menit, akhirnya Sojung bisa menemui Daehyun di Bandara. Gadis itu segera menghampiri kekasihnya dan memeluknya yang langsung dibalas oleh lelaki itu. "Kau merindukanku, hm?" bisik Daehyun.
Dengan kepala yang masih menempel di dada Daehyun, Sojung mengangguk. Gadis itu mempererat pelukannya saat pikirannya mulai dihantui oleh seseorang yang tak pernah Sojung inginkan kehadirannya bahkan jika itu hanya sebatas khayalnya. Berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa dia hanya mencintai Daehyun, tunangannya, dan gadis itu tak boleh berpaling sedikitpun dari lelaki ini.
"Tapi tidak biasanya kau sampai seperti ini?" ucap Daehyun lagi. Sojung mendongak menatap kekasihnya, "Apa tindakanku salah?"
Daehyun tertawa pelan, "tidak, hanya...heran saja."
"Lapar tidak?" Sojung mencoba mengalihkan topik pembicaraan. Beruntung lelaki itu sedang lapar, jadi Daehyun mengangguk.
"Baiklah, kita makan malam dulu sebelum ke rumahmu, oke?" Sojung mengacungkann jempolnya. Kemudian gadis itu berjalan lebih dulu karena gadis itulah yang akan menyetir. Dia tak akan membiarkan Daehyun yang kelelahan mengendarai mobil dulu, sementara Daehyun mengekor sambil menyeret koper miliknya.
Sojung memilih restoran secara acak, tak disangka restoran yang ia datangi memiliki suasana yang nyaman dan menenangkan. Alunan musik lembut dan taman di dalam ruangan membuat Sojung menyukai tempat ini. Rasa makanannya juga enak dan memuaskan.
"Sepertinya bagus kalau nanti aku mengulas makanan dan restoran ini," ucap Sojung sembari menggulir layar ponselnya. "Di internet juga tidak terlalu banyak yang membahas tempat ini. Ini bisa jadi tantangan untukku agar bisa menarik pehatian orang lain melalui tulisanku. Kalau banyak yang tertarik setelah membaca tulisanku, maka aku sudah bisa dibilang cukup berhasil. Iya, kan?"
"Iya. Omong-omong, kapan kau mulai bekerja?"
"Sekitar tiga minggu lagi. Ah, bicara soal itu, temanku akan menikah tiga minggu lagi. Daehyun, kau mau kan datang bersamaku nanti?" Sojung menunjukkan puppy eyes-nya agar Daehyun tak bisa menolak. "Kau tak akan tega membiarkan aku datang sendirian ke acara seperti itu, kan?"
"Iya, iya. Akan kuusahakan, nanti aku akan mengatur jadwal untuk itu."
Sojung tersenyum puas, "terima kasih, Daehyun."
"Sama sama sayang," Daehyun ikut tersenyum.
⚫⚪
Sudah lama sekali sejak terakhir kali Sojung berkunjung ke sini, ke rumah keluarga Seokjin. Meskipun ia yakin kalau Seokjin tidak mungkin berada di sini, tetap saja Sojung merasa gugup dan ragu untuk masuk. Kalau saja dia tidak tiba-tiba ditelfon oleh Yerin yang marah-marah karena pergi tanpa memberi tahu, tanpa kabar selama di Jepang, bahkan tak memberitahu ketika Sojung telah kembali ke Korea, Sojung enggan menemui Yerin di sini. Tapi demi bukti bahwa Sojung benar-benar menyesal dan ingin minta maaf, dia harus ke sini, mengunjungi rumah tinggal Yerin yang baru bersama suami dan mertuanya.
Pada akhirnya, anak itu benar-benar menikah dengan Taehyung. Sojung salut karena mereka mampu bertahan sampai ke jenjang pernikahan. Malah, sekarang Yerin tengah hamil anak pertamanya.
Sojung masih bimbang untuk tetap masuk atau sebaiknya ia pulang saja, gadis itu masih tertahan di depan gerbang rumah keluarga Kim saat seseorang keluar dan menatapnya heran. "Maaf nona, apa anda mencari seseorang?"
Sojung gelagapan sebelum akhirnya dia mampu menjawab pertanyaan wanita paruh baya itu, "aku teman Yerin. Apa dia ada di rumah?"
"Oh, teman nyonya Yerin. Maaf saya tidak tahu, silakan masuk," ucap wanita itu sembari membukakan pagar untuk Sojung. "Nyonya Yerin sedang tidur, tapi dia bilang, jika ada temannya, bangunkan saja." Asisten rumah tangga itu kemudian mengarahkan Sojung ke ruang tengah, di sana, Sojung langsung melihat Yerin yang tengah tertidur di kasur yang diletakkan di depan televisi. Sojung tertawa tanpa suara, gadis itu lantas menoel pipi ibu hamil itu agar terganggu tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Y (SOWJIN)
Fanfiction[Selesai] Ini tentang Seokjin dan Sojung yang sama sama belum move on. Sequel X . . Yearn (v) To be filled with longing desire; to be harassed or rendered uneasy with longing, or feeling the want of a thing; to strain with emotions of affection or...