"Benarkah? Aah, Eonni, aku senang sekali mendengarnya. Selamat, ya. Aku tunggu undangan resminya."
"Hmm, jika semua lancar, kau akan segera menerimanya."
"Semoga semuanya berjalan lancar. Aku mendoakan yang terbaik untukmu." Yerin tersenyum lebar setelah beberapa menit mengobrol melalui telfon. Wanita itu kini berjalan keluar kamar, menyusul suami dan anaknya yang sudah menunggu di ruang makan.
"Iya iya, aku tidak akan bilang siapapun," janji Yerin. Wanita itu senang sekali karena pada akhirnya Sojung mau menerima lamaran Daehyun setelah beberapa kali mencurahkan kebimbangan hatinya pada Yerin lewat telfon. "Iya, daah Eonni." Yerin mengucap salam perpisahan tepat saat sampai di ruang makan. Keluarganya sudah menunggu di sana, Taehyung yang sedang menggendong putrinya menatap Yerin heran.
"Kau tampak senang sekali. Memangnya itu tadi siapa?" tanya Taehyung sembari menyerahkan bayinya yang tidur pulas kepada Yerin.
Yerin mengulum senyum, lalu berseru senang, "Itu tadi Sojung Eonni. Dia akan segera menikah!"
Tang!
Semua beralih pada sumber suara. Mendadak jadi pusat perhatian, Chaerin segera mengambil sendok yang barusan ia jatuhkan dan langsung minta maaf. Kemudian gadis itu menoleh sekilas pada Seokjin yang sedang menyusun piring di meja. Lelaki itu tak jauh beda reaksinya dari Chaerin yang shock mendengar perkataan Yerin.
Sekarang Chaerin tahu alasan Sojung menambah cuti sampai lima hari. Ternyata gadis itu pulang ke Jepang untuk membicarakan pernikahannya. Sayang sekali, Chaerin harus menyerah saat ini juga dan mau tak mau menerima fakta bahwa dia telah gagal berusaha mewujudkan keinginan Cheonsa.
Sadar akan perbuatan bodohnya, Yerin melotot dan menutup mulutnya dengan kedua tangan. Padahal belum lama dia berjanji pada Sojung agar tidak memberitahu siapapun dulu, tapi mulutnya terlalu cerewet. Dia selalu menceritakan apapun pada Taehyung, dan lelaki itu pun akan bisa menjaga rahasia. Tempatnya saja yang tidak tepat sehingga kedua mertuanya, Chaerin dan yang lebih parah lagi Seokjin malah ikut mendengarnya.
"Bibi Sojung? Apa Mama akan jadi pengantin cantik seperti Bibi Yerin dulu?" Yerin merutuki dirinya sendiri, bahkan Soobin yang tadi sibuk dengan PSP-nya ikut mendengar dan menanggapi dengan ekspresi senang, berbanding terbalik dengan sang ayah.
"Kau bilang Sojung akan menikah?" kali ini ibu mertuanya yang bicara.
Yerin tertawa hambar untuk mengusir hening bercampur canggung yang sempat singgah dalam acara makan malam mereka, lalu berkata, "lupakan. Sojung yang kumaksud adalah teman SMP-ku."
"Iya, kau dan Kim Sojung memang satu SMP, kan?" suaminya menimpali. "Jadi dia akhirnya benar-benar menikah dengan Jung Daehyun?" Yerin berdecak kesal. Ingin sekali dia mencakar Taehyung karena tidak cukup peka untuk ikut membantu Yerin berbohong.
"Aish, harusnya Oppa diam saja!" oceh wanita itu. Lalu Yerin mengalihkan pandangannya kepada anggota keluarganya yang lain dan memberi tatapan memelas pada mereka. "Tolong, berpura-puralah tidak tahu soal ini. Aku tidak mau Sojung eonni mengamuk karena aku membocorkan hal ini pada kalian."
"Bukannya pernikahan memang harus diumumkan?" komentar ayah mertua Yerin.
"Tapi Sojung eonni tidak ingin orang lain tahu dulu. Katanya ini belum saatnya. Jadi, please, kalian harus pura-pura tidak tahu. Oke?"
"Yah, baiklah. Tapi, sayang sekali ya, padahal dia salah satu menantu idaman Ibu," keluh Jinsil sambil melirik pada Seokjin yang kembali bersikap tenang dan melanjutkan pekerjaannya seolah tak ada apapun yang mengganggunya. "Tapi tidak apa, mungkin memang tidak jodoh. Mungkin jodoh Seokjin yang sebenarnya itu Chaerin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Y (SOWJIN)
Fanfiction[Selesai] Ini tentang Seokjin dan Sojung yang sama sama belum move on. Sequel X . . Yearn (v) To be filled with longing desire; to be harassed or rendered uneasy with longing, or feeling the want of a thing; to strain with emotions of affection or...