Seokjin menempelkan sticky note di kotak makan sekali pakai berisi bulgogi buatannya. Kata-kata yang tertulis di sana adalah, bahwa Sojung tidak boleh membuang makanan pemberian Seokjin sekalipun gadis itu tidak suka karena mungkin ini adalah pertama dan terakhir bagi Seokjin memberikan bekal buatannya sendiri untuk gadis itu. Lalu, di tulisan selanjutnya, Seokjin menyuruh Sojung menghabiskan sayuran yang sengaja Seokjin tambah porsinya. Membaca kalimat yang terakhir, Sojung jadi ingat dengan dirinya sendiri yang dulu selalu menuliskan sticky note semacam itu di bekal yang ia buat khusus untuk Seokjin.
"Ah, sial, kenapa jadi ingat masa-masa bodoh itu," Sojung menggelengkan kepalanya, mengusir memori delapan tahun lalu saat ia masih sangat gila dan melakukan hal nekad hanya demi seseorang. Sojung meremas sticky note di tangannya dan membuangnya ke kotak sampah. Selanjutnya, gadis itu mulai menyuapkan nasi dan daging ke dalam mulutnya.
"Ah, masakanku jauh lebih enak dari ini," komentar Sojung yang kini dengan lahap memindahkan makananan di hadapannya ke mulut gadis itu. "Tapi lumayan juga, sih."
Keesokan harinya.
"Bagaimana? Kemarin kau pulang dengan selamat, kan?" tanya Chaerin begitu dia melihat Sojung yang baru datang. Sojung hanya melirik Chaerin sekilas dan menggumam sebagai jawaban "iya", selebihnya gadis itu tak lagi menghiraukan Chaerin.
"Kau benar-benar pulang bersama Seokjin oppa, kan?" Sojung memutar kedua matanya, kenapa tidak dari kemarin Chaerin menyebutkan nama temannya itu. "Aku meminta bantuannya karena aku tahu rumah kalian bersebrangan."
Sojung mengerutkan keningnya, lantas menoleh menatap tajam Chaerin. "Kau menguntitku, ya?"
"Apa? Tentu saja tidak," Chaerin tertawa, padahal tidak ada hal yang lucu. "Sejak awal aku tahu yang akan kau sewa itu rumah milik Seokjin oppa. Untuk apa aku menguntitmu? Kurang kerjaan sekali!"
"Ya, ya, terserahmu," Sojung baru saja merasa menyesal karena meladeni Chaerin. Mulai saat ini dia harus ingat bahwa menjawab setiap perkataan Chaerin adalah haram hukumnya, tapi tentu ada pengecualian, yaitu jika mereka harus membicarakan soal pekerjaan.
⚫⚪
Sudah seminggu berlalu Daehyun pergi ke Jepang. Urusan bisnis katanya, dan lelaki itu belum tahu kapan akan kembali ke Korea. Sojung sedikit kesal saat mendengar Daehyun memberitahukan hal itu lewat telfon, tapi dia juga tidak bisa protes pada lelaki itu. Bukan keinginan Daehyun juga terjebak di Jepang dengan segudang urusan perusahaan yang memusingkan kepalanya.
Seperti biasa, Sojung kembali dari restoran bersama teman-temannya. Mereka cukup berjalan kaki dari restoran ke kantor karena memang tidak jauh jaraknya. Saat Sojung sampai di teras depan kantor, seseorang baru saja keluar dengan sebuket bunga di tangannya. Raut wajahnya tampak kecewa, berbanding terbalik dengan Sojung yang matanya langsung berbinar.
"Jung Daehyun!" pekik Sojung, lantas berlari menghampiri Daehyun dan memeluknya. Lelaki yang dipeluk itu sempat kaget dan reflek menyembunyikan buket bunga bawaannya ke balik punggung, tapi tentu saja tindakan itu sudah sangat terlambat apabila niatnya adalah agar Sojung tak melihatnya.
"Itu untukku?" tanya Sojung setelah melepas pelukannya. Gadis itu mengintip ke balik punggung Daehyun, bahu lelaki itu langsung turun tak bersemangat.
"Aish, tadinya ini akan jadi kejutan untukmu, tapi kau sudah tahu lebih dulu. Ini jadi tidak spesial lagi," komentar Daehyun. Tanpa semangat, Daehyun menyerahkan buket itu pada Sojung.
"Tidak, tidak," Sojung menggelengkan kepalanya. "Kau berhasil mengejutkanku. Kehadiranmu di sini, membuatku terkejut," gadis itu mencubit kedua pipi Daehyun dengan gemas, seakan-akan tunangannya itu adalah seorang anak kecil. "Kau baru saja berbohong padaku, tadi pagi kau bilang belum tahu kapan akan pulang tapi sekarang kau malah ada di hadapanku, tuan Jung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Y (SOWJIN)
Fanfiction[Selesai] Ini tentang Seokjin dan Sojung yang sama sama belum move on. Sequel X . . Yearn (v) To be filled with longing desire; to be harassed or rendered uneasy with longing, or feeling the want of a thing; to strain with emotions of affection or...