Sojung sempat percaya diri kalau dia sudah tidak alergi pada anak-anak, tapi melihat segerombolan bocah-bocah di halaman rumahnya yang berisik saling mengejar dan berteriak membuat dia pusing dan sempat ingin mengusir anak-anak itu dengan suara lantang. Tapi melihat mereka yang terlihat senang apalagi saat bermain dengan Yoongi si kucing membuat Sojung mengurungkan niatnya. Alhasil Sojung berusaha sabar dan menahan diri untuk tidak mengamuk di depan anak-anak itu, membiarkan mereka bermain sedangkan Sojung mencoba fokus mentranskipkan rekaman wawancaranya ke dalam bentuk tulisan di kamarnya.
"Bibi." Seseorang menoel pinggang Sojung. Tadinya enggan Sojung hiraukan, tapi anak itu semakin jadi dan malah menarik-narik bajunya. Sojung menghela nafas, melepas earphone dan meniup keningnya sendiri, kemudian berbalik dan menatap malas pada bocah yang telah mengganggu aktivitasnya. "Apa?" tanya Sojung ketus.
"Aku mau makan."
Sojung memutar kedua matanya. "Kau tadi sudah makan Kim Yeonjun."
Anak itu, Kim Yeonjun pagi-pagi sekali dititipkan kedua orang tuanya secara mendadak karena ada urusan di luar kota. Katanya, mumpung hari sabtu dan Sojung tidak bekerja, lebih baik gadis itu menjaga keponakannya.
"Aku belum makan camilan siang," sungut anak itu, membuat Sojung menepuk keningnya sendiri lantaran menghadapi anak bernafsu makan besar seperti Yeonjun. "Mama dan Papamu tidak menitipkan makanan atau pun uang untukmu. Jangan minta macam-macam. Main lagi sana."
Yeonjun mengerucutkan bibirnya, tapi Sojung tidak peduli. "Dasar pelit!"
"Masih untung kau kutampung di sini," balas Sojung sambil membalik badan menghadap meja lagi. "Sana main lagi sama teman-temanmu."
Tak kunjung beranjak, akhirnya seseorang menyusul Yeonjun ke kamar Sojung. Soobin menyembulkan kepalanya dari pintu dan menatap kesal pada temannya. "Yeonjun kan sudah dibilang tidak boleh bersembunyi di dalam rumah!" omel anak itu. Soobin cukup kesal karena dia sempat kesulitan mencari keberadaan Yeonjun yang berperan sebagai pencuri, tapi anak itu malah enak-enakan brsembunyi di kamar bibinya.
"Aku tidak bersembunyi, aku lagi minta makan. Aku lapar," kata Yeonjun kesal. Sojung hanya diam, pura-pura tidak dengar keluhan keponakannya itu.
"Oh, kau lapar?" ekspresi kesal Soobin berubah menjadi peduli melihat temannya kelaparan. "Sini, ikut aku."
Dengan senang hati Yeonjun langsung keluar kamar dan megikuti langkah Soobin ke dapur. Sojung penasaran apa yang akan dilakukan Soobin, maka diam-diam dia memutar tubuh dan melihat apa yang dilakukan anak itu.
Soobin membuka kulkas dan mengambil puding buah dari sana. Soobin cukup tahu kalau Sojung selalu menyimpan banyak makanan di kulkasnya karena Sojung sering mengambil makanan dari sana untuk diberikan pada anak itu, dan akan memaksa Soobin memakannya meski anak itu menolak. Mata Yeonjun langsung berbinar melihat puding denga toping berbagai jenis buahan itu. "Wah, coba tadi aku langsung ambil ini saja. Kalau minta ke bibi Sojung, pasti tidak dikasih."
"Kau tidak boleh sembarangan mengambil makanan di rumah orang lain," nasehat Soobin. "Kau sendiri juga begitu," balas Yeonjun.
Soobin menggeleng. "Kata Papa ini rumah Papa, jadi ini rumahku juga. Jadi tidak apa-apa kan?"
Mendengar jawaban Soobin, Sojung berdecak dan tersenyum miris atas pemahaman anak polos itu. Setelah meletakkan puding buah di meja ruang tamu, Soobin kembali lagi ke dapur dan berniat mengambil pisau, Sojung buru-buru menghampiri anak itu dan mendului Soobin untuk mengambil benda tajam itu.
"Ini bahaya Soobin," omel Sojung. "Harusnya kau minta tolong padaku."
"Tapi... bibi kan sedang sibuk." Sojung mendesah pelan, kemudian gadis itu menyuruh Soobin untuk duduk saja di sofa bersama Yeonjun sementara gadis itu mengambil piring sebelum menyusul dua bocah itu dan mulai memotong puding buah yang sedari tadi Yeonjun nantikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Y (SOWJIN)
أدب الهواة[Selesai] Ini tentang Seokjin dan Sojung yang sama sama belum move on. Sequel X . . Yearn (v) To be filled with longing desire; to be harassed or rendered uneasy with longing, or feeling the want of a thing; to strain with emotions of affection or...