11

1.3K 178 11
                                    

Sesampainya di rumah, Sojung segera menyuruh anak-anak itu ganti baju dan membasuh wajah karena bekas makan es krim mereka sangat belepotan, tentu saja Soobin meminjam baju Yeonjun. "Selesai ganti baju langsung makan, oke?"

"Habis makan, boleh main?"

"Iya, main apa saja yang kalian mau, asal tidak menggangguku."

Tapi di meja makan, hanya Yeonjun yang menyentuh makanannya. Anak itu memang punya nafsu makan yang besar, sama seperti ayahnya. Sedangkan Soobin, hanya menatap makanannya tanpa selera. Sojung yang sedang menikmati makan siangnya menegur Soobin karena sejak tadi hanya memandangi makanan yang telah diambilkan oleh Sojung.

"Kenapa Soobin? Kau mau disuapi?" tanya Sojung.

Soobin menggeleng. "Aku tidak suka sayur," jawab anak itu.

"Sayur enak, loh. Ayo coba, setidaknya cicip satu sendok dulu," gadis itu menyodorkan sesendok nasi pada Soobin, tapi tetap saja Soobin hanya menatap makanan itu tanpa minat. "Soobin, kau harus makan."

"Mau nugget."

"Anak ini banyak sekali maunya," Sojung mengurut keningnya. Waktu di rumah Yerin juga Soobin hanya makan dengan menu itu. Sepertinya anak ini memang susah kalau soal makan, berbeda dengan keponakannya yang segala makanan dia hantam.

Tak ingin memperpanjang hal ini, Sojung segera bangkit dari kursinya, mengecek kulkas dan untungnya ia menemukan nugget di dalam kotak pendingin itu. Setelah menggorengnya, Sojung langsung menyajikannya untuk Soobin, dan beruntung, anak itu tidak rewel lagi.

Memikirkan betapa repotnya mengurus Soobin, Sojung jadi merasa kagum pada Seokjin dan juga Chaerin yang mengurus anak itu sejak bayi. Ah, kenapa juga nama Seokjin harus disandingan dengan gadis brutal itu. Sojung merasa tidak terima sekalipun itu berasal dari pikirannya sendiri.

Selesai makan, Soobin dan Yeonjun langsung mengeluarkan semua mainan Yeonjun di ruang tengah. Awalnya, dua bocah merepotkan itu bermain dengan tenang, membuat Sojung bisa sejenak memejamkan matanya di atas sofa, sampai Yeonjun dan Soobin mulai rebutan mainan, kedamaian Sojung terenggut saat itu juga.

"Aku juga mau main mobil-mobilan itu!" teriak Soobin yang tak terima mainan ditangannya direbut begitu saja.

"Kau itu jadi supir bus saja, ini ambil," Yeonjun menyodorkan miniatur bus sekolah berwarna kuning kepada Soobin.

"Dasar pelit!"

"Memangnya kau tidak pelit? Waktu itu juga kau tidak mau meminjamkan PSP-mu padaku."

"Kapan?!"

"Waktu itu!"

"Waktu itu kapan?"

"Ya waktu itu," Yeonjun berkeras, dia tidak ingat tepatnya, yang dia ingat adalah Soobin yang enggan meminjamkan mainannya untuk Yeojun saat di kelas.

Soobin cemberut, dia kesal dengan Yeonjun yang pelit. Semua mainan mobil-mobilan bagus tidak boleh disentuh olehnya. Akhirnya Soobin mengambil bus dan robot yang ada di dekatnya.

"Eh, itu juga aku mau main," Yeonjun segera merebut robot miliknya. Soobin yang kesal akhirnya berdiri dan melempar bus di tangannya kepada Yeonjun.

Brak!

Mainan itu berhasil mengenai bahu Yeonjun, sontak anak itu langsung menangis kencang dihadapan Soobin yang tidak merasa bersalah sama sekali. Sojung yang sejak tadi memaksakan matanya tetap terpejam dan menahan emosi akhirnya menyerah. Gadis itu bangkit dan berkacak pinggang melihat dua anak yang berisik sejak tadi.

"Kalian berdua berisik!" teriak Sojung. Namun tak dihiraukan oleh Soobin dan juga Yeonjun. Sekarang, dua anak itu malah saling melempar mainan. Yeonjun masih sesegukan sementara Soobin, dengan ekspresi kesal terus membalas lemparan Yeonjun.

Y (SOWJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang