Sojung senang sekali hari ini karena dia mendapatkan keponakan baru dari Yerin. Putri Taehyung dan Yerin lahir sekitar jam sepuluh pagi, sayang sekali Sojung masih bekerja sehingga harus menunda untuk melihat keponakannya. Oleh karena itu, saat jam menunjukkan pukul empat, Sojung lah yang pertama kali meninggalkan kantor untuk segera pergi ke rumah sakit.
Sojung menyembulkan kepalanya dari balik pintu yang terbuka sedikit, setelah memastikan bahwa ruang yang ia datangi benar, barulah gadis itu masuk sepenuhnya dengan senyum yang lebar.
"Waah, akhirnya aku bisa ke sini, aku benar-benar tidak sabar melihat bayimu!" Sojung sangat antusias, dia sampai tidak sadar telah berteriak di tempat yang tidak seharusnya.
"Sst." Yerin mendesis sedikit kesal, memberi isyarat agar Sojung jangan berisik atau bayi merahnya akan menangis. Sojung reflek menutup mulutnya, menunjukkan cengirannya dan meminta maaf dengan suara pelan.
"Omong-omong, kenapa sepi sekali? Kupikir Taehyung dan yang lainnya ada di sini juga?"
"Aku menyuruh mereka semua keluar karena pusing terlalu banyak orang. Sekarang Taehyung, mertuaku dan ayah ibu sedang mencari tempat makan di sekitar rumah sakit ini."
Sojung mangut-mangut. Setelah itu Sojung mendekati kotak bayi yang ada di samping ranjang Yerin. Gadis itu berlutut dan memandangi bayi mungil yang sedang terlelap itu dengan mata berbinar. "Anakmu cantik sekali," puji Sojung. Dia benar-benar takjub dengan makhluk kecil di hadapannya.
"Aku ingin sekali menggendongnya," kata Sojung lagi. "Ah, omong-omong, siapa namanya?"
"Kami belum menentukan namanya. Aku dan Taehyung berbeda pendapat soal itu, jadi harus berdiskusi lagi."
"Bukankah biasanya si ayah yang memberi nama?"
"Taehyung mengusulkan beberapa nama, pertama Kim Chi, kedua Kim Halo, atau keduanya, Hachi. Apa kau akan setuju jika nama anakmu salah satu dari itu?"
"Orang itu memang tidak waras," ucap Sojung jengkel dan Yerin setuju seratus persen.
"Oh, tadi Eonni mau menggendongnya kan?"
Sojung megangguk penuh harap, "aku penasaran bagaimana rasanya."
Yerin mengangguk mengerti, lalu wanita itu turun dari kasur dan pelan-pelan mengambil putrinya dari kotak bayi.
"Eh, kau serius?" Sojung tidak menyangka Yerin akan semudah itu mengizinkannya. "Aku tidak pernah menggendong bayi merah sebelumnya."
"Tidak apa, hitung-hitung latihan," kata Yerin sambil tertawa kecil. "Mendekatlah."
Yerin menyerahkan bayinya pada Sojung setelah memberi sedikit arahan bagaimana posisi tangan Sojung seharusnya. Awalnya Sojung terlihat sangat kaku dan gugup, tapi lama-lama dia bisa sedikit santai dan tersenyum menatap sang bayi.
"Kau sudah cocok menjadi seorang ibu," komentar Yerin, yang langsung membuat Sojung tersipu. "Kau dulu sangat membenci anak kecil, kan? Ah, bahkan saat terakhir kita bertemu, kau masih mengoceh soal Yeonjun yang menurutmu menyebalkan."
"Ah, iya," jawab Sojung malu.
"Tapi kudengar kau sekarang malah dekat dengan Soobin, ya? Kau sudah bisa akrab dengan anak-anak, kau benar-benar sudah siap jadi ibu rupanya." goda Yerin, dan langsung dipelototi oleh Sojung.
"D –-dari mana kau tahu aku dekat dengan Soobin?"
"Soobin sendiri yang memberitahuku saat menginap di rumah. Dia sering kerumahmu untuk bermain dengan kucing barumu, kau bahkan sering memasak makanan untuk Soobin. Dia senang sekali berada di rumahmu, dan masakanmu enak meskipun kau memberinya banyak sayuran. Soobin menceritakan itu dengan penuh semangat asal Eonni tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Y (SOWJIN)
Fanfiction[Selesai] Ini tentang Seokjin dan Sojung yang sama sama belum move on. Sequel X . . Yearn (v) To be filled with longing desire; to be harassed or rendered uneasy with longing, or feeling the want of a thing; to strain with emotions of affection or...