39

1.1K 149 9
                                    

Sojung tak bisa berhenti tersenyum saat melihat Soobin dan Yeonjun yang asik bermain di area permainan anak, satu hal yang tidak boleh dilewatkan oleh Soobin ketika berkunjung ke mall di malam minggu. Keceriaan anak-anak itu rupanya menular pada Sojung meski gadis itu hanya melihat dari jauh.

Perhatian gadis itu kemudian teralih saat benda dingin dan lengket mengenai ujung hidungnya. Sojung langsung menoleh dan menatap sinis pada si tersangka yang baru saja mencolek hidungnya dengan es krim. "Aish, apa-apaan kau. Wajahku jadi lengket!" Sojung memukul bahu Seokjin dan memasang ekspresi cemberut. Bukannya menyesal, Seokjin malah tertawa dan menambah satu lagi colekan es krim di pipi Sojung.

"Makanya, jangan melamun nona Kim," kata Seokjin sambil tertawa. Sojung makin cemberut dibuatnya. Gadis itu lantas menarik lengan Seokjin dan mengelap wajahnya dengan lengan sweater lelaki itu.

"Aah, sweater mahal ini jadi kotor." Seokjin menatap sedih sweater abu-abunya yang kini terdapat noda lengket berwarna ungu. "Itu salahmu sendiri. Kau harus bertanggung jawab tahu!" balas Sojung cepat.

"Tapi tidak apa-apa, pemilik sweaternya tidak akan marah, dia malah senang karena seorang gadis cantik baru saja mengelap wajahnya pakai ini."

Mata Sojung nyaris terpicing setelah Seokjin mengatakan itu dengan eskpresi senangnya. "Apasih!"

Seokjin malah tertawa lagi. Setelah itu dia berhenti mengganggu Sojung dan kembali memakan es krimnya sementara Sojung menundukkan wajahnya sembari mengumpat Seokjin dalam hati karena telah membuat kerja jantungnya menjadi tidak normal.

Sesekali Sojung juga mencuri lirik pada Seokjin yang sedang mengawasi putranya yang sedang bermain bersama Yeonjun. Saat lelaki itu tersenyum, Sojung seakan tersihir dan tak bisa lagi mengalihkan pandangannya pada objek lainnya hingga Seokjin sadar ada yang memperhatikannya. Lelaki itu memutar kepalanya, matanya berserobok dengan Sojung dan dia reflek tersenyum lagi. Sojung malu dibuatnya, gadis itu melengos menghindari tatapan Seokjin.

"Berhentilah menatapku," ucap Sojung yang mulai merasa risih karena Seokjin tak kunjung mengalihkan pandangannya.

"Sojung."

"Apa?" jawab Sojung ketus. "Apa... aku masih ada harapan ya mengembalikan hubungan asmaraku dengan mantan pacar yang tinggal di depan rumahku?" Sojung melotot, Seokjin pasti sedang melantur.

"Tahu tidak? Aku sudah hampir putus asa dan berniat melupakan mantan pacarku itu, tapi rasanya sulit sekali. Apalagi, gadis yang dulu manja yang selalu bersikap manis di hadapanku itu sekarang bertambah dewasa, semakin cantik dan memiliki sikap keibuan yang dia tunjukkan pada putraku. Apa... aku punya harapan untuk mendapatkan hati gadis itu lagi, atau itu hanya harapan yang sia-sia karena adik iparku bilang, gadis itu sudah akan menikah dengan tunangannya?"

Sojung makin menundukkan kepalanya, bola matanya bergerak tak fokus, hatinya bergemuruh. Gadis itu enggan menjawab, atau lebih tepatnya mungkin tidak tahu harus menjawab apa.Sojung takut salah bicara dan membuat Seokjin kecewa, meski seharusnya gadis itu tak perlu peduli pada apapun yang Seokjin pikirkan dan rasakan. Mereka hanya orang asing bagi satu sama lain, kan?

"Jangan terlalu dipikirkan, perkataanku barusan benar-benar tidak penting." Seokjin tersenyum kecil dan mengacak pelan rambut Sojung, membuat rona merah semu di wajah gadis itu. Sojung segera menghentikan aksi Seokjin dengan menarik tangan besar lelaki itu dari kepalanya, tapi saat Sojung akan melepas pegangannya, Seokjin justru berbalik menggenggam tangan gadis itu.

"Biarkan seperti ini sebentar saja," kata Seokjin, membuat Sojung bergeming dengan wajah yang masih menunduk, menyembunyikan wajah bak kepiting rebusnya dari Seokjin.

Sudah satu menit berlalu, Sojung diam-diam menatap tangannya yang berada dalam genggaman Seokjin dan tersenyum samar karenanya.

"Seokjin? Kim Seokjin, kan?"

Y (SOWJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang