Saat Sojung sampai kantor, dia disambut senyuman oleh Chaerin. Bukan hal yang aneh, tapi kali ini senyumnya lebih berseri dari biasanya, sayang, Sojung tetap meresponnya dengan tatapan sinis.
"Kau tampak cantik hari ini," puji Chaerin, terlihat tulus tapi Sojung justru berpikir Chaerin sedang mengejeknya karena gadis itu berdandan dalam waktu singkat pagi ini. Alih-alih cantik, Sojung percaya kalau dia lebih mirip zombie sekarang. "Bunga krisan itu cocok sekali denganmu."
Sojung langsung menatap bros berbentuk bunga krisan yang ia sematkan di blazer hitamnya. Bros itu adalah pemberian Soobin saat pesta pernikahan Yoongi. Sojung melihatnya saat membongkar lacinya pagi ini dan gadis itu reflek tersenyum saat ingat siapa pemberi bros cantik itu.
"Terima kasih," jawab Sojung singkat, kemudian gadis itu kembali melangkah menuju meja kerjanya.
"O ya, Sojung," Chaerin memutar kursinya meghadap Sojung, "kau sudah menemukan restoran mana yang akan kau ulas? Jika kau kesulitan mencari yang bisa sesuai tema majalah kali ini, aku punya saran yang kurasa cukup bagus."
"Kurasa... tidak perlu," jawab Sojung lirih, dia terihat tidak yakin dengan jawabannya sendiri.
"Ayolah, aku hanya ingin membantu, lagipula ini demi kelancaran pekerjaanku juga. Kau terlalu lama memutuskan. Nahyun bilang kau bahkan belum ada gambaran sama sekali soal restoran yang akan kau pilih."
"Iya tapi aku –-"
"Ingat, deadline kita tidak lama lagi. Kau selalu menolak apapun yang kutawarkan tapi kusarankan jangan menolak kali ini."
Chaerin bicara dalam mode serius, tidak cengengesan seperti biasanya jika itu soal pekerjaan. Soung menghela nafas lalu menjawab, "baiklah. Sejujurnya aku memang bingung."
"Kau harusnya mempunyai orang yang bisa diajak berdiskusi ketika buntu, itu akan membuka pikiranmu," nasehat Chaerin. Gadis itu lalu mendorong kursi berodanya ke samping Sojung segera setelah dia mengambil tabletnya dan mengetikkan sesuatu di sana.
"Lihat, restoran ini masih baru, tapi tidak bisa diremehkan. Tempatnya sangat bagus dan foto-able dengan tema alamnya, restoran ini punya potensi yang bagus untuk jadi tempat populer ke depannya –-"
"Sebentar, foto-able... maksudnya?" Sojung mengerutkan keningnya, dia baru dengan istilah itu.
"Oh itu maksudnya bagus jika dijadikan latar berfoto, akhir-akhir ini orang mempertimbangkan tempat makan berdasarkan desain tempatnya, jika bagus mereka akan tertarik datang meski tidak menjamin rasanya akan enak. Tapi restoran ini punya rasa makanan yang enak, kau tidak akan menyesal."
Sojung mangut-mangut, "boleh aku lihat lagi gambarnya?"
"Tentu," Chaerin menyodorkan tabletnya pada Sojung, gadis itu langsung mengusap layar tersebut untuk melihat foto-foto lainnya.
Sojung mulai tertarik, atau malah dia sudah lama tertarik untuk mengulas makanan dan tempat itu, "aku tahu restoran ini!" seru gadis itu. "Aku dan Daehyun pernah makan di sini dan makanannya memang enak. Kenapa aku bisa lupa?"
"Benarkah? Bagus jika kau sudah tahu. Jadi?"
"Aku akan ke sini segera setelah pemimpin redaksi menyetujuinya."
"Lebih cepat lebih baik," Chaerin menimpali. "Baiklah, selamat bekerja Sojung."
Sojung mengangguk. "Omong-omong, kakimu... sudah sehat?"
"Kau baru bertanya sekarang?" Chaerin menunjukkan ekspresi kaget yang berlebihan, "sudah jauh lebih baik, aku sudah bisa berjalan sendiri."
"Baguslah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Y (SOWJIN)
Fanfiction[Selesai] Ini tentang Seokjin dan Sojung yang sama sama belum move on. Sequel X . . Yearn (v) To be filled with longing desire; to be harassed or rendered uneasy with longing, or feeling the want of a thing; to strain with emotions of affection or...