12

1.4K 157 5
                                    

Kim Sojung, gadis itu sudah siap sejak dua puluh menit yang lalu. Sekali lagi dia mematut dirinya di depan cermin. Rambutnya ia biarkan tergerai malam ini, gaun hitam selutut yang ia kenakan tampak sangat pas di tubuh langsingnya, Sojung cukup puas dengan penampilannya sekarang. Sekarang ia hanya tinggal menunggu kedatangan Daehyun.

"Daehyun masih belum datang?" Moonbyul melongok ke dalam kamar Sojung untuk mengecek keadaan sang adik ipar. Sojung menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan wanita itu.

"Jadi, kau masih mau menunggunya, atau berangkat bersama kami?"

"Tentu saja aku akan menunggu tunanganku. Dia janji akan menemaniku, hanya saja, dia memang agak sibuk sehingga aku perlu bersabar sedikit."

Moonbyul mangut-mangut. Sojung memang gadis yang sabar. "Baiklah, kami duluan, ya." Yang dimaksud kami, adalah Moonbyul, Namjoon dan juga Yeonjun. Tentu saja keluarga kecil itu diundang, ini karena Yoongi dan Namjoon yang cukup dekat sejak lelaki berkulit pucat itu beberapa kali menolong Sojung dulu, saat kesehatan gadis itu masih sering drop.

"Iya, sampai ketemu di pesta pernikahan Yoongi."

Tak lama setelah mobil Namjoon meninggalkan halaman rumah, Daehyun datang dan Sojung menyambut lelaki itu dengan ekspresi cemberutnya.

"Kau terlambat dua puluh menit dari yang telah dijanjikan." Gadis itu sedang menghakimi tunangannya sendiri saat Daehyun baru saja keluar dari mobilnya.

Daehyung meringis, "maaf. Ada hal yang mendadak harus aku lakukan. Maaf, ya?" lelaki itu meraih kedua tangan Sojung dan menggenggamnya, namun Sojung masih bergeming, "aku tahu kalau nona Kim tak akan memaafkanku begitu saja," Daehyun melepaskan genggamannya dari Sojung, lelaki itu berbalik dan membuka lagi pintu mobilnya. Ia mengambil sesuatu dari dalam sana.

"Tapi, setidaknya tolong terima ini," Daehyun berlutut dengan tangan terulur ke depan, di genggamannya ada sebuket mawar yang membuat Sojung tak dapat menahan senyumnya saat Daehyun menyodorkan buket itu padanya.

Sojung tak akan menolak hal yang sangat ia sukai. Bukan, bukan mawarnya, tapi perlakuan manis Daehyun. Lelaki itu sangat jarang bersikap seperti ini, seperti mengajak makan malam romantis atau memberikan bunga mawar. Bukan berarti tidak pernah, tapi jarang. Itu sebabnya, Daehyun yang romantis merupakan fenomena langka dan akan terasa spesial bagi Sojung jika lelaki itu mulai bersikap manis, walau hanya dengan hal yang sangat sederhana.

"Padahal aku tidak marah," kata Sojung sembari menerima buket bunga dari Daehyun. "Aku hanya pura-pura marah, tapi ini cukup berhasil memancing Daehyun yang manis keluar dari persembunyiannya," gadis itu tersenyum lagi.

"Jadi kau mempermainkan aku Kim Sojung?" Daehyun memasang ekspresi kesalnya, tapi tentu saja itu hanya pura-pura, Sojung hanya menanggapinya dengan senyuman. Lagi.

"Terima kasih. Aku akan menyimpan ini dulu," kata Sojung kemudian sembari memutar tubuhnya untuk masuk dan meletakkan bunga dari Daehyun.

⚫⚪

Sesampainya di tempat tujuan, Sojung tidak langsung turun, gadis itu mengecek kembali penampilannya, kemudian bertanya pada Daehyun. "Daehyun, apa kita pulang saja?"

Lelaki yang hendak membuka pintu itu mengerutkan keningnya. "Kenapa?"

"Lihat, bibirku, luka lagi. Sangat merusak penampilan." Sojung berpikir ini psti karena dia banyak tersenyum hari ini, sehingga luka yang baru akan kering, malah sobek lagi.

"Kau tetap cantik, sayang," jawab Daehyun. "Itu hanya luka kecil, jangan terlalu dipikirkan."

Sojung mendesah pelan, kemudian gadis itu ikut turun bersama Daehyun. Tunangannya itu langsung merangkul pinggang Sojung begitu mereka memasuki aula yang menjadi tempat resepsi pernikahan Yoongi dengan Seungwan berlangsung.

Y (SOWJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang