42

1K 135 25
                                    

Jam menunjukkan pukul sepuluh malam saat Sojung selesai membereskan barang-barangnya. Gadis itu akan terbang ke Jepang malam ini juga setelah mendapat kabar kalau ibu Daehyun sedang kritis, penyebab suara lelaki itu terdengar begitu lesu dan sedikit serak saat di telfon.

Sojung mengecek keberadaan paspornya di tas selempang yang akan ia bawa sekali lagi. Gadis itu mendesah lega saat mendapati benda kecil itu sudah aman di dalam tasnya. Kini Sojung merebahkan diri di kasur, menoleh ke kanan dan tersenyum begitu melihat wajah polos Soobin yang tengah tertidur pulas.

Tangan Sojung terulur mengusap pipi chubby anak itu, anak kecil yang buru-buru menghampirinya ketika ia baru saja keluar mobilnya dan langsung protes karena Sojung tidak pulang selama dua hari. Saat Sojung tanya apakah Soobin marah karena tidak bisa bermain dengan Yoongi, anak itu menggeleng dan menjawab dia marah karena tidak bisa bertemu mamanya.

"Omong-omong, kenapa kau belum tidur?  ini sudah jam sembilan. Papamu akan marah kalau tahu kau keluar sendirian." Pertanyaan itu Sojung tanyakan satu jam yang lalu, saat Soobin bersikeras tak mau pulang dan malah ikut masuk ke rumah Sojung.

"Soobin menunggu Mama pulang. Papa tidak akan marah karena sedang tidur di kamar." Lalu beberapa saat kemudian anak itu ikut menyusul sang ayah ke dunia mimpi, selain karena memang malam sudah cukup larut untuk anak usia lima tahun itu, juga karena bosan tidak ada aktivitas apapun kecuali memperhatikan Sojung yang sedang memasukkan bajunya ke koper.

Puas memandangi dan mencium Soobin, Sojung bangkit dan mengangkat pelan-pelan bocah Kim itu ke dalam gendongannya. Dia akan mengantar Soobin pulang karena tidak memungkinkan Soobin tidur di kamarnya sedangkan Sojung akan berangkat ke Jepang tengah malam nanti .

Sojung sudah menekan bel beberapa kali, tapi tak kunjung ada yang membuka pintu. Mungkin Seokjin bukan tidur seperti yang Soobin bilang, melainkan pingsan di dalam kamar. Sojung terpaksa bertingkah tidak sopan. Gadis itu menempelkan jari Soobin ke mesin pemindai dan masuk ke rumah besar nan sepi itu tanpa permisi.

Sesampainya di kamar Soobin, gadis itu menyalakan lampu dan terkejut saat mendapati seseorang tengah tertidur lelap di sisi ranjang. Sojung kira Seokjin tidur di kamarnya sendiri, rupanya di sini. Mungkin dia berniat menemani Soobin tidur, tapi malah lelaki itu yang ketiduran sementara anaknya kabur ke rumah tetangga. Memikirkan itu membuat Sojung mengggelengkan kepalanya sambil menahan tawa.

Soobin menggeliat tak nyaman saat Sojung membaringkannya di sisi ranjang yang lain. Segera gadis itu mengusap kepalanya lalu membungkus tubuh anak itu dengan selimut. Selanjutnya Sojung mengendap hendak keluar, tapi melihat Seokjin yang tidur dengan celana dan baju berlengan pendek membuat Sojung menunda niatnya tadi. Sojung perlahan mendekati Seokjin, membagi selimut Soobin kepada lelaki itu.

Melihat gurat lelah di wajah lelaki bermarga Kim itu membuat Sojung tanpa sadar mengusap pelan pipi Seokjin, beruntung lelaki itu tidur seperti orang pingsan sehingga usapan itu tidak mengganggunya sama sekali. Bahkan ketika telunjuk Sojung menelusuri hidung mancung lelaki itu, berpindah ke filtrum dan berakhir di bibir tebalnya, Seokjin masih seperti orang pingsan dengan deru nafas teratur dan wajah yang tenang.

Lagi-lagi Sojung seperti tersihir untuk tidak beralih sama sekali dari objek pandanganya. Netra gadis itu menatap lekat bibir Seokjin, perlahan kepalanya mulai menunduk dan ... kedua bibir itu menyatu selama dua detik.

Sojung tidak sedang mabuk, bahkan sekarang dia sangat sadar apa yang baru saja dilakukannya. Gadis itu mengembuskan nafas dan mengipasi wajahnya yang terasa panas dengan tangan. Setelah itu Sojung kembali mendekatkan wajahnya pada Seokjin, lalu berbisik, "kembali pada mantan pacar yang tinggal didepan rumahmu itu sangat mungkin Seokjin. Hanya saja, kau harus melakukan sesuatu selain menyatakan cinta berulang-ulang padanya. Dia perlu bukti, bukan sekadar kata-kata." Akhirnya Sojung bisa menjawab pertanyaan Seokjin tempo hari saat mereka berada di mall. Sojung tersenyum lagi setelah mengatakan itu. Mungkin Seokjin tak akan dengar, tak apa yang penting Sojung sudah mengatakan apa yang tersimpan di benaknya selama beberapa hari ini. Lain kali akan Sojung sampaikan saat Seokjin sadar.

Y (SOWJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang