Soobin sudah terlelap sehabis ia menyelesaikan makan siangnya. Selama itu, Sojung hanya memperhatikan cara mengasuh Yerin. Wanita itu memang sudah cocok menjadi ibu, cerewetnya, sabarnya, juga telatennya. Sojung yang lebih tua setahun dari wanita itu jadi merasa rendah diri. Boro-boro membuat anak menurut, untuk akur sebentar saja sulit sekali rasanya, apalagi kalau anak itu adalah Yeonjun.
Entah sudah berapa jam Sojung dan Yerin menghabiskan waktu dengan mengobrol dan memakan camilan yang disiapkan bibi Han. Kalau saja bibi Han tidak datang dan menginterupsi obrolan dua wanita itu, mungkin mereka akan terus mengobrol sampai malam.
"Nyonya Yerin, aku permisi pulang dulu. Untuk makan malam sudah kusiapkan, tinggal dihangatkan saja."
"Ah, ya ampun. Aku sampai tidak sadar, ini sudah sore. Baiklah, hati-hati ya bi," Yerin tersenyum mengiringi kepergian bibi Han. Asisten rumah tangganya itu memang hanya bekerja dari pagi sampai sore, jika sudah jam tiga, maka bibi Han akan izin untuk pulang. Tepat sehabis bibi Han pulang, Taehyung datang memarkirkan mobilnya di depan pagar rumah.
"Jung Yer –-Sojung? Astaga, ini benar kau?" Mata Taehyung membulat tak menyangka. Lelaki itu langsung hendak memeluk Sojung, namun Yerin menarik jas yang dikenakan Taehyung dari belakang.
"Jangan peluk orang sembarangan Oppa," omel Yerin. "Lagian, kenapa pulang cepat?"
"Kau lupa?"
"Lupa apa?"
Taehyung mendecak kesal, "aku sengaja pulang lebih cepat untuk menemanimu check up kandungan. Sepertinya ibu hamil ini terlalu asik mengobrol sampai lupa segalanya," Taehyung menyentil dahi Yerin, membuat gadis itu mengaduh, lalu balas memukul suaminya.
"Astaga, kalian ini masih saja begitu," komentar Sojung. Gadis itu geleng-geleng tak habis pikir, sudah menikah pun mereka masih bertingkah seperti anak-anak.
"Kenapa? Kau iri, ya?" cibir Taehyung. Sojung otomatis memelototi Taehyung. "Iri apanya, tidak sama sekali."
"Sudah sudah," lerai Yerin. "Jangan berisik, nanti Soobin bangun. Sudah, ya, aku mau ganti baju dulu, mau siap-siap."
"Ya sudah, kalau begitu aku pulang, toh tuan rumahnya juga mau pergi."
"Sebentar, di sini ada Soobin?" tanya Taehyung, yang diangguki oleh Sojung dan Yerin. "Kalau kita pergi, Soobin dengan siapa?"
"Benar juga," Yerin jadi berpikir keras. Masa dia mau bawa Soobin ke rumah sakit? Lama berpikir, sepasang suami istri itu akhirnya kompak menatap Sojung sambil tersenyum lebar. Sojung langsung merasakan hawa tidak enak dari dua orang itu.
"Sojung, aku tahu kau gadis yang baik, bisakah kau menjaga keponakanku yang tampan dan lucu itu sebentar saja?"
"Kau bercanda?" Sojung menatap sinis pada Taehyung, "aku tidak mau, aku harus pulang sekarang."
"Eonni..." kali ini giliran Yerin yang memohon, gadis itu menunjukkan ekspresi memelasnya. "Soobin ini gampang sakit, kalau aku bawa ke rumah sakit, kesehatannya akan langsung memburuk."
"Yerin, kau tahu sendiri bagaimana sikap Soobin padaku," keluh Sojung. Gadis itu juga tidak tega kalau membiarkan Soobin sendirian, tapi tak mungkin Sojung menunggui anak itu saat ini.
"Kan dia sedang tidur, jadi tidak masalah. Ayolah eonni. Hanya sebentar, ya?"
"Bagaimana kalau nanti Chaerin datang?" tanya Sojung ragu. "Entah bagaimana respon gadis itu, kau tahu sendiri, aku bertengkar dengannya beberapa hari yang lalu."
Sojung memang sudah menceritakan pertemuanya dengan Chaerin tempo hari dan berdasarkan penjelasan Yerin, Chaerin memang agak tomboy dan galak.
"Memang kenapa dengan Chaerin?" tanya Taehyung penasaran. Namun pertanyaannya tentu saja tak dihiraukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Y (SOWJIN)
Fanfiction[Selesai] Ini tentang Seokjin dan Sojung yang sama sama belum move on. Sequel X . . Yearn (v) To be filled with longing desire; to be harassed or rendered uneasy with longing, or feeling the want of a thing; to strain with emotions of affection or...