“Nanti pulang sekolah harus langsung ke rumah. Jangan ke mana-mana.” Jaehyun mengingatkan Hanna dan Jeno yang baru turun dari dalam mobil.
“Iya,” jawab Jeno tidak bersemangat.
“Om, bosan di rumah. Aku mmmphhhhh ....”
Jeno langsung menyumpal mulut Hanna dengan tangannya. Jaehyun menaikkan alisnya heran. Namun, Jeno melemparkan senyum manis.
“Jeno, awas kalau sampai kalian membohongi om Yuta lagi,” ancam Jaehyun sambil berkacak pinggang.
Lagi-lagi kemarin Jeno dan Hanna kepergok jalan-jalan setelah pulang sekolah. Mereka membohongi Yuta dengan alasana ada tugas kelompok.
Mungkin memang mereka terlalu meremehkan Yuta, hingga akhirnya mereka ketahuan. Tentu saja mereka mendapatkan siraman ceramah panjang lebar dari Jaehyun.“Iya om, ga bakalan, kok. Kami juga mau belajar, kan besok ada ulangan. Ya ga, Na?” Jeno mengedipkan matanya ke arah Hanna. Gadis di sampingnya tampak kebingungan. “Om. Bye,” pamit Jeno melambaikan tangan sambil membimbing tubuh Hanna meninggalkan Jaehyun.
Di kelas.
“Hanna kamu hampir keceplosan tadi,” ucap Jeno kesal.
Hanna menekan-nekan kukunya dan menatap Jeno ragu. “Sorry, ga sengaja. Keselek tadi, Jen.”
Jeno mengacak-acak rambutnya kasar. Dia tampak kesal. Hanna yang menyadari merasa kini gugup. “Kamu marah ya? Maaf."
“Bisa-bisa gagal rencana kita.”
“Om Jae juga jahat, sih. Kita kan juga cuma mau nonton, masa ga boleh. Dia boleh pulang sampe malem. Ini syukurnya ada kamu, coba dulu waktu kamu belum ada. Aku bosen hampir satu harian di rumah. Kesel kadang lihat om Jae. Apa dia ga pernah muda, ya? Kan kita juga butuh refreshing, minimal nonton.” Hanna menjatuhkan kepalanya di atas meja.
Mendengar curahan hati panjang Hanna kini Jeno merasa kasihan. Lagi-lagi dia tidak tega mengomeli gadis ini.
“Ya udah, kita tetep nonton nanti.” Jeno membalikkan badannya membelakangi Hanna.
“Kamu seriussss? Beneran kita jadi nonton? Pokoknya ga boleh berubah pikiran loh awas aja," ancam Hanna dengan wajah antusias.
“Ssttt ! Jangan banyak ngomong. Gimana kalo ada mata-mata yang denger.” Jeno meletakkan jarinya di bibir Hanna cepat. Gadis ini memang tidak bisa menahan ucapannya agar lebih lembut.
Hanna celingak celinguk melihat sekeliling kemudian cenggir sambil menggaruk tengkuknya.
“Oooomaygat!! Ada apa ini? Apa-apaan ini? Tidakkkkk!!” Suara Yuqi tiba-tiba mengejutkan mereka berdua.
“Apaan sih ni toa?” sungut Hanna kesal.
“Gue ga salah liat, kan?” seru Yuqi lagi. Kali ini suaranya terdengar lebih keras dari sebelumnya.
Tiba-tiba Yujin dan Dahyun masuk ke kelas. Melihat tingkah Yuqi mau tidak mau mereka ikut gencar.
“Liat apa lo?” tanya Yujin penasaran.
“Tadi ... gue ... liat mereka habis ciumaaaannnn!” teriak Yuqi sambil memegang kepalanya frustasi.
Semua juga ikut menatap Hanna dan Jeno yang sudah gugup.
PLAKKKKK!!!!!
Pukulan keras mengejutkan mereka lagi. Serentak mereka melihat ke arah belakang Yuqi.
“Sorry! Ada lalat di kepala lo,” ucap Mina dengan suara lembut.
Mina tersenyum manis menatap semuanya yang tampak terkejut, kemudian menyelipkan rambutnya ke telinga dengan anggun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Aurora ( Tamat )√
Fanfiction"Woi, Princess aurora!! Ngapain lo di sini sendirian." "Heh, tiang listrik karatan. GUE BUKAN PRINCESS AURORA, BEGO!!! KESEL GUE TIAP KALI LO MANGGIL GUE ITU," Hanna. ## "Om, aku mau nikah sekarang!" Hanna. BRUAKKK!!