Hanna menenteng plastik putih berisi beberapa belanjaannya. Sesekali ia memijak batu besar sambil bersenang senang. Hatinya benar-benar sangat senang saat ini. Tidak sabar rasanya mendengar suara Guanlin di telpon nanti. Bahkan membayangkannya saja pipinya sudah memanas.“Hanna!”
Tiba-tiba Hanna mendapati Jaehyun berdiri tepat di depannya. Pria yang sempat membuatnya kesal 3 hari lalu.
Brukkkk!!!
Hanna kehilangan tenaga untuk memegang plastik di tangannya. Matanya menatap tajam tidak percaya. Bahkan ingin rasanya dia menangis sekarang.
Jaehyun langsung menunduk dan memungut beberapa belanjaannya yang berserakan di tanah. Walaupun dia masih bingung.
“Hanna! aku____”
Jaehyun menangkap suara lain di belakangnya. Segera dia menoleh ke belakang.
“Kamu latihan sama Sakura? Kenapa kamu bisa bareng Sakura?”
Hanna meremas kepalan tangannya sendiri. Sekilas dia menangkap tangan Guanlin yang menggenggam tangan Sakura. Laki-laki itu langsung melepaskan genggamannya dari Sakura.
“Aku sebenernya___”
Hanna tertunduk kemudian tersenyum manis. Membuat Guanlin yang tadi gugup menatapnya heran.
“Satu sama.”
“Hah?“
Guanlin bingung. Diamatinya lamat-lamat wajah Hanna yang sudah memamerkan senyum.
“Kita satu sama. Sebenarnya aku mau mainin perasaan kamu. Ternyata aku juga terjebak.”
Hanna tertawa sinis. Guanlin yang masih belum memahami keadaan mengerutkan keningnya.
“Maksud kamu?”
“Kita putus!”
Tanpa aba-aba dari komandan. Hanna langsung menarik tangan Jaehyun dan meninggalkan Guanlin yang masih terdiam terpaku dan membisu.
Guanlin tertawa hambar. Menyadari keadaan yang membuatnya sudah menjadi seorang pecundang.
“Hei, Hanna! Tunggu!”
Guanlin menghalangin Hanna. Dua orang di depannya kini menatapnya tidak suka. Namun, mata Hanna tampak berkaca-kaca.
“Kenapa? Apa lagi? Kamu ga mau putus sama aku?” cetus Hanna dengan wajah penuh kemenangan.
“Siapa lo berani memutusin gue?” bentak Guanlin dengan suara keras.
Wajah Hanna memucat. Ini pertama kalinya dia mendapat ucapan kasar dari Guanlin. Ternyata sangat menyakitkan.
“Hah?”
“Lo cuma cewek penyakitan. Jadi yang berhak memutusin itu gue. Kita putus!!”
Hanna melotot lebar. Tubuhnya gemetaran. Hatinya benar-benar sakit mendengar kata-kata Guanlin barusan. Apa dia tidak salah dengar?
“Hei, berani-beraninya kamu bentak pacar saya?” bentak Jaehyun sambil menatap Guanlin tajam.
“Ah, jadi sekarang lebih suka pacaran sama om om ya, Na. Hah!!” cibir Guanlin sambil menatap Hanna hina. Gadis di depannya mendongak dengan mata berkaca-kaca.
“Kamu___”
Jaehyun menarik kerah baju Guanlin dengan keras. Dan bersiap melemparkan pukulan.
“Om udah, jangan! Lepasin om! Ayo kita pergi.”
Hanna mencoba menarik lengan Jaehyun yang terasa keras. Namun tidak berhasil. Entah tanaganya yang memang tidak sebanding. Namun, dia benar-benar kesulitan. Bisa dibayangkan bagaimana kesulitannya Hanna saat menghadapi dua tiang listrik bertengkar. Bahkan dia harus berjinjit saat menarik lengan Jaehyun.
![](https://img.wattpad.com/cover/182967356-288-k794594.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Aurora ( Tamat )√
Fanfiction"Woi, Princess aurora!! Ngapain lo di sini sendirian." "Heh, tiang listrik karatan. GUE BUKAN PRINCESS AURORA, BEGO!!! KESEL GUE TIAP KALI LO MANGGIL GUE ITU," Hanna. ## "Om, aku mau nikah sekarang!" Hanna. BRUAKKK!!