"Woi, Princess aurora!! Ngapain lo di sini sendirian."
"Heh, tiang listrik karatan. GUE BUKAN PRINCESS AURORA, BEGO!!! KESEL GUE TIAP KALI LO MANGGIL GUE ITU," Hanna.
##
"Om, aku mau nikah sekarang!" Hanna.
BRUAKKK!!
Mata Jeno terbelalak lebar saat menatap kedua manusia di depannya bertindak tidak biasa. Walau Hanna terlihat kaku, tapi sangat mengganggu. Jaehyun mengecup kening Hanna sebagai sapaan di pagi hari.
"Om, kenapa sampe segininya, sih," bisik Hanna sambil melotot lebar. Sedikit dia melirik ke arah Jeno yanga tampak terkejut.
Lagi-lagi Jaehyun Hanya tersenyum manis. Perlahan tangannya terulur mengambil sisa nasi di bibir Hanna. Kemudian memakannya.
"Sarapan kamu belum habis, Jen," teriak Hanna sambil menunjuk piring Jeno yang masih penuh. Laki-laki itu tetap beranjak.
"Aku udah kenyang," jawab Jeno tanpa menoleh.
"Hanna, nanti siang kamu mau jalan-jalan gak?" tanya Jaehyun. Melihat tingkah Jeno, sepertinya dia paham laki-laki itu kesal. Tidak ada salahnya mengalihkan perhatian Hanna agar dia tidak menyadari kekesalan Jeno.
"Om, kayaknya ga usah aja deh kita lanjutin. Aku sedikit ga nyaman kalo kayak gini."
"Jangan-jangan kamu memang menyukai saya?" todong Jaehyun sambil mendekatkan wajahnya. Sorot matanya penuh selidik.
"Enggakkk! Gak loh, Om. Asal nuduh aja. Aku duluan, Om," tepis Hanna seraya beranjak dari duduknya.
##
"Hanna, tu liat ...." Dahyun menyikut Hanna untuk melihat ke arah Guanlin yang berjalan dengan wajah kusut. Wajah yang tidak biasa.
"Tumben ga ribut. Biasanya gitu liat lo dia udah kayak cacing kepanasan," cibir Yujin masih belum melepaskan tatapannya dari Guanlin yang berjalan mendahului mereka.
"Syukur dong. Seenggaknya gue bisa nyaman beberapa hari ini. Mana lagi di rumah gue juga pusing," gerutu Hanna sambil melangkah cepat masuk ke dalam kelas.
Kedua sahabatnya saling melirik dan mengedikkan bahu. Sama-sama tidak paham dengan ucapan Hanna.
"Lo ngomong apa, Na?"
"Gak! Gue lagi ngantuk," jawab Hanna sambil menguap lebar.
Sesampai di kelas Hanna langsung mengambil posisi menidurkan kepalanya di atas meja tanpa mempedulikan Yujin yang masih menatapnya penuh tanya.
"Habis ngapain lo semalam?" goda Dahyun. Gadis itu menyikut pelan lengan Yujin untuk membalikkan tubuhnya. Setidaknya menambah teman untuk menggoda Hanna.
"Semuanya! Hari ini pak Teil ga masuk. Jadi kita semua disuruh ke perpustakaan untuk cari bahan buat tugas lusa ya!" teriak sang ketua kelas dengan suara nyaring.
"Siap!" jawab semuanya serentak.
. .
Hanna membolak balikkan buku di tangannya. Sesekali dia memasukkan kembali buku yang dirasa tidak cocok, kemudian mengambil buku yang lainnya. Entah sudah berapa menit dia masih terus melakukan kegiatan yang sama. Sampai matanya menatap ke satu orang yang sedang duduk dengan headset di telinganya.
Hanna mengamati Guanlin yang sedang menatap kosong sambil mengetuk-ngetukkan pena di atas meja. Tanpa sengaja tatapan mereka beradu. Namun, aneh. Guanlin kembali menatap ke arah buku di depannya, seolah sedang membacanya sejak tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.