“Sekarang apa yang akan kau lakukan? Siapa anak itu? Aku hampir mati karena ini.”
Taeyon melemparkan tablet ke arah Jaehyun dengan kasar. Wajahnya merah padam.Jaehyun juga terkejut. Bagaimana tidak, terdapat beberapa foto dia sedang menggedong seorang anak SMA ke rumah sakit. Dan beberapa foto yang lain menunjukkan Jaehyun seperti sedang menenangkan anak itu yang sedang menangis. Dan ada beberapa foto yang lainnya yang membuat Jaehyun semakin kesal. Dengan kasar dia melemparkan tablet itu ke sebelahnya.
“Apa benar kau sedang berhubungan dengan anak SMA itu?”
“Siapa yang mengambil foto itu?”
“Itu tidak penting sekarang.” Taeyon menatap Jaehyun tajam
Seakan siap dengan memukul keponakannya ini jika apa yang dipikirannya benar. “Yang terpenting sekarang, bagaimana kalau orang tua Seulgi tahu. Dan Seulgi sendiri? Dia pasti akan membatalkan pertunangan ini.”Jaehyun melemparkan tatapan tajam ke arah Taeyon dan mengepalkan tangan keras.
“Apa Tante masih ingin aku menikah dengan Seulgi? Aku sudah mengatakan berkali-kali, aku tidak mau.”
“Jaehyun, Seulgi bisa membuatmu menjadi pemilik saham 80 persen. Ingat itu!!”
“Aku tidak mau!”
“Kurasa kau memang sudah tidak waras.”
“Mereka hanya ingin mempermainkan kita. Apa Tante masih belum percaya dengan ucapanku tempo hari?”
“Tidak.”
“Aku sudah memberikan banyak bukti.”
“Aku yakin itu hanya karanganmu sendiri.”
“Aku tidak mau menikah dengannya.”
“Aku tidak peduli! Sekarang jawab pertanyaanku, apa kau memang memiliki hubungan dengan anak itu?”
Jaehyun mendengus kesal. Kepalanya hampir meledak memikirkan masalah baru. Padahal dia sangat pusing sejak berhadapan dengan anak menyebalkan tadi.
“Tent ....” Jaehyun mengulumkan senyum tipis. Sambil menyilangman kaki dan melipat tangan di dadanya dia menatap Taeyon lama. “Aku memang memiliki hubungan dengannya.”
“Jaehyun!!"
“Aku dan anak itu memang memiliki hubungan. Kami memang sepasang kekasih.”
“Dengan anak SMA?”
Jaehyun mengangguk pasti. Seulas senyum tipis menampilkan lesung pipinya.
“Aku tidak pernah salah mendidikmu Jaehyun. Tapi kenapa kali ini aku seperti orang yang sudah gagal melakukan tugasku.”
“Bukankah cinta memang tidak memandang usia,” sahut Jaehyun enteng.
“Kau gila.”
“Jadi bagaimana? Aku dan dia memang sedang menjalin hubungan.”
“Putuskan dia!” tegas Taeyon dengan nada tegas. Mata tajamnya menatap Jaehyun penuh penekanan.
“Hah?”
“Bukankah sepasang kekasih bisa saja putus?”
“Tidak bisa! Aku sangat mencin... ntainya.” Jaehyun bahkan hampir tersedak mengucapkan kata-kata keramat itu. Bagaimana bisa dia mengutarakan kata-kata menyebalkan itu lagi. Tidak masalah dia dalam keadaan terdesak.
“Apa mungkin kalian sudah sedekat itu?”
Taeyon menatap Jaehyun penuh selidik. Kini dia semakin curiga dengan Jaehyun yang tampak percaya diri dengan hubungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Aurora ( Tamat )√
Fiksi Penggemar"Woi, Princess aurora!! Ngapain lo di sini sendirian." "Heh, tiang listrik karatan. GUE BUKAN PRINCESS AURORA, BEGO!!! KESEL GUE TIAP KALI LO MANGGIL GUE ITU," Hanna. ## "Om, aku mau nikah sekarang!" Hanna. BRUAKKK!!