"Jangan main air, nanti masuk angin baby," teriak Ririn ke saudara kembarnya.
Siapa lagi kalau bukan Radin, pasalnya bayi besar Radin tetap ingin berendam sampai masuk angin sungguhan.
"Cukup baby, lo harus naik. Ini udah hampir petang! " suruh Ririn kepada Radin yang sedang berada di tengah kolam kedalaman 140 meter.
Radin memasukkan kepalanya ke dalam air kemudian menyembul di tempat yang berbeda.
"Lo iri ya? AYO NGAKU! " tanya Radin dengan semangat setelah kepalanya berhasil mencuat ke permukaan.
"Iri untuk apa? "
"Untuk lo yang nggak bisa berenang, "
"Nggak banget, ngapain juga gue iri sama lo. " desis Ririn.
"Yaudah jangan bawel, " ketus Radin.
"Lo udah ambil nilai praktek kan? udah dong bi naik!" mohon Ririn.
Radin mendengus, "Nggak mau,"
"Ayolahhh!" Ririn mengulurkan tangannya.
Tiba-tiba ada yang melemparkan botol bekas air mineral dengan sengaja, tepat pada kepala Radin.
Pletak
"Aduuuuuh! " Radin meringis memegangi kepalanya.
"Sakit Thomas! " omel Radin kepada seseorang yang sering di panggil Thomas bin Abdullah.
"Ngapain lo kirim aib gue lagi tidur di grup WA kelas? " tanya Thomas.
Radin mengeryitkan alisnya, "Oh itu, Iseng hehe, "
"Iseng iseng! Hapus! "
Radin memanyunkan bibirnya, "Nggak! Itu lucu tauuu, "
"Admin, tolong keluarkan makhluk berdosa dari grup !" perintah Thomas si Sultan.
Kinara tidak menggubris, dia fokus mengamati satu persatu teman-temannya yang sedang mengambil nilai praktek olahraga.
"Admin, tolong! " teriak Thomas tepat di telinga Kinara.
"Berisik Thomas, nanti pak Alghani marah lagi! " omel Kinara.
"Admin, turuti permintaan Sultan! "
"Bodo amat sultan," desis Kinara.
"Admin! "
"SULTAN, UDAH DEH BERISIKKK! " omel Kinara.
"Admin!"
"Stop sultan, lo gue angkat jadi admin! silahkan keluarkan sendiri baby dari grup! " ketus Kinara.
"Admin!"
Kinara berusaha menahan diri, ia menghela nafas perlahan, "Sekalian, keluarin diri lo sendiri! "
"Admin! "
"Pak Alghani lagi migrain loh! Nanti kita semua kena amukannya, " jelas Kinara.
"Admin!"
" Please tom! Jangan buat gue jedotin pala lo, biar migrain kayak pak Alghani! "
Hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
BENAYA
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Dia Benaya, dia keren, tampan, tinggi, pintar, jago menggambar, memanjat tebing dan photografi. Kurasa tidak ada yg bisa menandinginya. Tahu tidak? Dia sering menyiksaku, membentakku, memarahiku. Saat itu aku tidak tahu di...