Keenam sahabat Hera dan Sabian pun menengok saat ibu dan anak itu sudah dibolehkan kembali ke rumah. Rumah pasangan suami istri itu kini sudah penuh dengan hadiah yang diberikan untuk si kecil Dhika.
Tamu laki-laki disambut oleh Sabian di ruang tamu. Yang perempuan kini berada di ruang tengah bersama Hera. Putra mereka sedang terlelap di pangkuan ibunya. Zara membawa kabar dirinya sedang mengandung.
"Ra, gue tuh penasaran. Gimana rasanya?" tanya Fanya.
"Lo jahat sama gue, Fan. Ini bentar lagi gue ngerasain, loh. Malah ngeri gue." Nadia enggan mendengar apapun yang akan dilontarkan Hera.
"Sakit, sih. Cuma rasanya luar biasa banget waktu liat anak lo sendiri." Hera menatap putranya yang terlelap itu.
"Mirip bapaknya banget, sih, Ra. Gemes." Tarra melongok untuk melihat Dhika.
"Nanti, yah, kalian pegang-pegang dia. Kalo udah rada gede. Khawatir gue." jelas Hera.
"Gue ngerti, kok, Ra." balas Liv.
"Kalian kalo mau main ke rumah, main aja. Hera sendirian di rumah. Dia kan ga suka sendirian." ujar Sabian melewati ruang tengah setelah mengambil beberapa camilan dari dapur.
Nadia kini sudah tidak bekerja juga, sementara Liv tinggal di Bandung. Tarra sendiri masih aktif menjadi youtuber. Fanya juga di Bandung meneruskan usaha ayahnya bersama sang suami. Zara masih menjadi content designer di sebuah majalah ternama di Jakarta. Ratu masih bekerja di sebuah lembaga pemerintahan.
"Eh, ada temen-temennya Hera." Nia baru kembali dari supermarket bersama Ares.
Nia beberapa hari terakhir ini menginap di rumah Sabian dan Hera. Ia membantu putrinya menjaga Dhika. Hera tidak mau memakai jasa pembantu rumah tangga, akhirnya Nia yang turun tangan.
"Tante..." keenam sahabat Hera menyalami Nia.
"Ya ampun, udah pada mau punya anak gini. Jangan capek-capek, ya." pesan Nia.
"Ares udah gede ya?" Ratu berkomentar saat Ares melewati dengan membawa beberapa tas kertas.
"Lo kira adik gue masih SMA terus apa?" balas Hera.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Next Step
Krótkie Opowiadania[COMPLETED] Hera Anindhita dan Sabian Pratama diuji dalam kehidupan pernikahan mereka. Hera bersiap untuk menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya kelak. Sabian juga mendapat pengalaman pertamanya sebagai ayah. Mereka berdua berusaha menjadi orang tu...
