Tarra datang dengan memengang kamera vlognya. Tentu keterkejutannya membuat kamera vlog yang dipegangnya menjadi terabaikan.
"Kalian..." Tarra memeluk keenam sahabatnya itu, "Kamu jago banget, ya, kerjasamanya." Tarra menengok ke arah suaminya.
"Ini idenya temen-temen kamu, Sayang." balas Imam.
"Gue ngerasa cringe banget anjir. Padahal kalo ngomong gitu ke Fanya kayak biasa aja." komentar Banyu, suami Fanya.
"Selamat, ya, Tar." Hera mengucapkan selamat paling terakhir.
"Makasih, Ra. Makin besar aja perut lo. Makin deket juga kita ketemu sama ponakan kita." balas Tarra.
"Liat Hera hamil, gue ngerti gimana ringkihnya badan pas hamil." Nadia menambahkan.
"Sampe suaminya nitipin Hera ke gue. Lo bayangin gue harus ngawasin dua ibu hamil sekaligus." Erlangga terlihat frustasi.
Semua yang ada di ruangan itu terbahak.
Para suami, Imam, Erlangga, Banyu, Fahri, Deva, dan Andri memilih keluar dari ruangan. Mereka membiarkan ketujuh sahabat itu melepas rindu. Padahal baru bulan kemarin mereka bertemu.
"Lo ga ada acara tujuh bulanan, Ra?" tanya Ratu.
Hera yang sedang menyedot minumannya menggeleng, "Keluarga gue emang ga ada yang ngerayain itu."
"Nadia sama Livia baby-nya kembar, ya?" tebak Ratu lagi, karena kedua sahabatnya itu memiliki riwayat kembar dari sang Ibu.
Keduanya mengangguk.
"Terkabulkan dong impian lo ngelahirin cuma sekali. Langsung dapet dua lagi." tambah Hera.
"Lo masih mau nambah, Liv?" tanya Tarra.
"Ini lahir aja belom udah nanya mau nambah atau engga." balas Liv.
Nadia dari dulu memang tidak ingin melahirkan lebih dari satu kali. Beruntung karena saat ini ia sedang hamil kembar. Hera tidak bisa membayangkan dirinya tidak memiliki saudara satu pun. Pasti akan kesepian.
"Kan, Nadia sama Liv udah pasti dapet dua, nih, ya. Lo mau nambah ga, Ra? Secara elo yang bentar lagi lahiran." Fanya kali ini bersuara.
"Kalian tau kan gue maunya pasangan cewek-cowok. Gue sama Bian juga kebetulan dua bersaudara, jadi dia juga maunya minimal dua. Tapi setelah gue pikir tiga juga ga masalah." Hera terkekeh sebentar, "Soalnya Bian lebih perhatian pas gue hamil."
"Bener banget. Er juga gitu, secara di perut gue ada dua gitu. Lo semua tau kan gimana cueknya Erlangga?" tambah Nadia.
"Can't relate." komentar Fanya mewakili Zara dan Ratu.
"Makanya lo bertiga cepet nyusul. Biar anak kita bisa seangkatan." balas Tarra.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Next Step
Conto[COMPLETED] Hera Anindhita dan Sabian Pratama diuji dalam kehidupan pernikahan mereka. Hera bersiap untuk menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya kelak. Sabian juga mendapat pengalaman pertamanya sebagai ayah. Mereka berdua berusaha menjadi orang tu...