Prolog

19K 1K 138
                                    

Let's Begin and Happy Reading

Dont forget to watch a mulmed for trailer ^^

Mungkin gadis itu tidak pernah membayangkan jika kehidupannya akan berakhir seperti sekarang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin gadis itu tidak pernah membayangkan jika kehidupannya akan berakhir seperti sekarang ini.

Dalam bayangannya, mungkin kehidupannya hanya akan berputar dalam bagaimana cara agar dia membuktikan pada semua orang bahwa dia bisa menjadi orang yang sukses.

Bersekolah di bidang yang dia inginkan, bertingkah layaknya seorang penggemar idola dikalangan usianya, bersenang-senang bersama teman-temannya, membahagiakan kedua orang tua, mendapatkan pekerjaan yang layak, diakui oleh keluarga besar, dan tentu saja menikah dengan orang yang dicintainya pada usia yang sudah matang.

Bahkan dia sudah melalui setengah dari itu semua, dia sedang bersiap untuk mengejar S2nya, freelancer dengan job yang lancar, dan tentu saja, tidak lagi diremehkan keluarga besarnya. Diusianya yang menginjak 28 tahun, mencari pasangan bukan menjadi prioritasnya saat ini.

"Aku akan bertanggung jawab, kau tenang saja..."

Ucap pria itu, wajah yang sangat tidak asing. Bahkan semua orang akan langsung mengenalinya.

Begitu pula dengannya.

Gadis itu- tidak, bahkan dia tidak bisa menyebut dirinya gadis lagi. Dia menarik selimut itu tinggi hingga menutupi tubuhnya yang telanjang. Kepalanya menunduk berusaha menahan tangis dan kecewa, tentu saja pada dirinya sendiri.

Dia tidak menduga jika hidupnya justru berakhir seperti ini, sudah setengah jalan dia berhasil melewati semua yang dia perhitungkan dengan lancar. Bahkan untuk melakukan hal yang tabu tersebut masih jauh dari target perhitungannya.

Pria di depannya itu hanya menghela nafas dan mengacak rambutnya. Dia masih setia duduk disamping wanita itu. Dia benar-benar merasa bersalah dan menyesal dengan apa yang dia lakukan.

Tidak lama, terdengar ponsel berbunyi, membuat dua manusia itu menoleh. Sepertinya ponsel pria itu.

"Aish.. manager hyung..." Pria itu menoleh untuk melihat wanita itu. Dia masih menunduk dengan beberapa kali mengusap air matanya yang mengalir tanpa seizinnya. Akhirnya pria itu memutuskan panggilan dan lebih memilih mengirim pesan kepada seseorang yang dia panggil 'manager hyung' itu.

"Aku akan berangkat tour malam ini..." Dia menghadap wanita itu. Pria itu menyentuh pundak sang wanita namun dengan cepat wanita itu sedikit menjauhkan dirinya.

"Arraseo! Aku sungguh tidak akan menyakitimu. Tolonglah, aku akan bertanggung-"

"Bagaimana bisa..." Pria itu tersentak saat sang wanita berbicara. Bahkan wanita itu kini mendongak, menatap pria itu penuh kebencian.

DEAR NAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang