fourty two

5.9K 832 166
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya Alana (Namakamu) Zavierra binti Arif Pramatha dengan mas kawin tersebut secara tunai."

Kata-kata sakral tersebut sudah diucapkan Iqbaal didepan penghulu, wali yang mana adalah adik dari Arif karena Arif tidak mau datang keacara pernikahan sederhana putrinya dengan Iqbaal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kata-kata sakral tersebut sudah diucapkan Iqbaal didepan penghulu, wali yang mana adalah adik dari Arif karena Arif tidak mau datang keacara pernikahan sederhana putrinya dengan Iqbaal.

(Namakamu) tak memusingkan hal itu, yang ia pikirkan hanyalah kebahagiaannya malam ini karena ia sudah miliki Iqbaal seutuhnya dan Iqbaal sudah miliki dirinya seutuhnya.

"(Namakamu), selamat sayang.. anak mama sekarang udah tanggung jawab Iqbaal ya?" Ucap Anna pada (Namakamu), membuat (Namakamu) menjadi sedikit turun mood nya.

"Mama minta maaf, nak.. mama minta maaf atas segalanya."

Iqbaal yang mendengar itu sontak merangkul (Namakamu) dan mengusap lengan (Namakamu). "(Namakamu) kecewa sama mama tapi bukan berarti (Namakamu) nggak maafin mama, (Namakamu) udah maafin mama jauh dari hal seperti ini terjadi." Jawab (Namakamu) dan langsung memeluk Anna erat.

Anna pun kembali menangis di bahu (Namakamu). "Mama berdosa nak, mama nggak pantes ada disini, mama--"

"Ma.. nggak usah dibicarain lagi. Yang penting mama udah tau kesalahan mama apa dan mama nggak akan ngulangin kesalahan mama. Mama minta maaf sama Allah, Allah maha pemaaf ma.."

Anna makin menangis. "Hati kamu baik sekali, (Namakamu).. mama mint--"

"Sshhh, ma.. udah.. aku udah maafin mama. Jangan nangis lagi ya ma?" Ucap (Namakamu) dan melepas pelukan Anna. Anna pun dipeluk dengan Iqbaal selepas itu,

"Maafin Iqbaal ya ma, maafin Iqbaal pernah kurang ajar sama mama, pernah ancem mama, pernah nggak sopan sama mama. Itu semua semata karena Iqbaal mau lindungin putri mama." Ucap Iqbaal. Anna menganggukan kepalanya, "mama maafin, Baal. Maafin mama juga ya, kamu sekarang udah jadi menantu mama, anak mama juga."

Iqbaal melepas pelukan Anna dan menganggukan kepalanya sembari tersenyum. "Jangan nangis." Bisik Iqbaal dan menyenggol (Namakamu).

"Iya bawel."

"Mas mau ke temen-temen mas dulu ya, La." Izin Iqbaal yang ingin menghampiri teman koleganya. (Namakamu) pun mengangguk mengizinkan.

"(Namakamu)!"

"Wow Shilla, Sarah!" Pekik (Namakamu) senang dan memeluk kedua sahabat sejatinya. "Gue nggak nyangka lo nikah tapi gue seneng!" Ucap Shilla.

"Akhirnya si sempit itu melonggar!" Sahut Sarah membuat (Namakamu) menatap Sarah aneh. "Hah?"

Shilla tertawa. "Aneh-aneh aja bahasa lo, kayak bahasa planet." Ucap Shilla pada Sarah. "Lo bedua aje yang nggak ngerti maksud gue apaan!"

"Apaan emang?" Tanya (Namakamu) dan Shilla. "Skip deh lo bedua bolot."

ALE & ALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang