thirty nine

5K 877 174
                                    

"Udah ma, jangan nangis terus." Bisik Dyvara saat melihat Anna yang terus menangis. "Jadi gimana ibu Anna dan pak Arif? Sudah ada perubahan pikiran?" Tanya Herry lagi untuk memastikan.

Arif menatap Anna seakan bertanya bagaimana keputusan Anna. Anna belum mampu menjawab masih menangis,

"Saya belum bisa jawab pak Herry. Hati saya masih bimbang memilih siapa."

Mereka terdiam semua sampai akhirnya dehaman Iqbaal menginterupsi keadaan dan membuat semua nya menoleh kearah Iqbaal. "Masih disini?" Tanya Iqbaal.

"Ale, (Namakamu) gimana?" Tanya Rike khawatir. Iqbaal tersenyum, "she's okay."

"Dia dimana? Kenapa dia nggak kesini?"

Iqbaal melirik ke Anna dan Arif secara bergantian. "Iqbaal, tante mau ketemu (Namakamu)." Ucap Anna pada akhirnya. "Ma?!"

"Diam kamu, Dyvara. Ini urusan mama sama anak mama, bukan urusan kamu lagi." Tegas Anna pada Dyvara. "Untuk apa?" Tanya Iqbaal kembali.

"Ya tante mau bicara sama dia, Iqbaal! Tante nyesel!"

"Ma, perjanjian mama sama daddy?!" Tanya Dyvara. "Persetan dengan perjanjian itu, Dyvara. (Namakamu) tetap anak mama, bagaimana pun keadaannya, ialah yang lebih pantas mama bela seumur hidup mama."

Iqbaal tersenyum remeh. "Jalang." Decih Iqbaal yang masih terdengar di telinga Dyvara yang menyebabkan Dyvara marah dan mengampiri Iqbaal ingin menampar Iqbaal namun ternyata (Namakamu) lebih cepat datang dan meninju pipi Dyvara terlebih dahulu hingga Dyvara tersungkur.

"DON'T YOU DARE TO TOUCHING MY ALE, YOU SON OF A BITCH!" Pekik (Namakamu) marah bahkan sangat marah dengan Dyvara. "Astaghfirullah!"

"(Namakamu)!" Pekik Anna dan langsung memeluk (Namakamu). "Apa?! Mama mau belain Dyvara?!"

"Tenang nak, tenang.. mama nggak belain Dyvara. Tenang, (Namakamu).."

(Namakamu) menghela nafasnya kasar. Dan ia pun perlahan juga memeluk tubuh Anna kembali. "Aku berharap ini nggak akting, ma."

"Nggak, nak. Ini nggak akting, mama minta maaf kalo mama lakuin ini semata kar--"

"Karena perjanjian nyokap lo sama bokap gue. Nyokap lo udah melakukan hal yang sangat amat menjijikan dan cuma bokap gue yang bisa mengatasi itu so.. ya." Sahut Dyvara. (Namakamu) terdiam dan melepaskan pelukan Anna,

"Perjanjian?"

"It-it--"

"Perjanjian. Here." Dyvara memperlihatkan iPad nya yang memutarkan video bahwa ibundanya menjadi salah satu yang bantu menjual barang-barang secara ilegal, dan ibundanya menjadi pemuas pria-pria hidung belang di Amerika sana.

Anna semakin menangis karena ia merasa di pojokkan. Sedangkan seisi rumah yang melihat video tersebut tak menyangka dan terkejut termasuk (Namakamu) yang sudah berlinangan air mata.

"Ma?" Tanya (Namakamu) untuk meminta jawaban dari Anna. "Apa semua brand mahal mama itu dari uang haram?"

"(Namakamu), maafin mama nak.. mama terpaksa ngelakuin ini semua. Mama--"

"Nyokap lo, mau pindah ke Amerika tapi nggak punya uang, itu makanya dia kerja jalang kayak gitu. Dan bokap gue berniat ngebantu dengan syarat nikah sama bokap gue dan bantuin bokap gue jualin barang-barang ilegal kayak yang lo tonton tadi." Jawab Dyvara.

(Namakamu) terdiam dan menatap Anna tak menyangka. "(Namakamu), mama minta maaf."

"Anna, saya nggak menyangka kamu seperti itu di Amerika." Ucap Arif dengan nada kecewanya. "Kalo maaf aja bisa untuk sembuhin luka di hati, pasti (Namakamu) maafin ma."

Dan Anna pun langsung perlahan menunduk dan berlutut kepada (Namakamu). (Namakamu) terdiam dan tak ada sedikitpun keinginannya untuk mengangkat tubuh ibundanya untuk berdiri, hatinya terlalu lelah untuk menerima permasalahan seberat ini.

"Lo gila ya?! Nyokap lo berlutut gitu lo--"

Iqbaal menatap Dyvara dengan tatapan tajamnya membuat Dyvara langsung terdiam. "(Namakamu).." Rike menghampiri (Namakamu) dan langsung memeluk (Namakamu).

"(Namakamu) berat nerima ini, bunda.."

"Bunda ngerti nak," jawab Rike dan mengusap punggung (Namakamu) lembut

"Tante Ann, berdiri dulu.." ucap Iqbaal lembut dan mengangkat perlahan tubuh Anna agar berdiri. "Kita bicarain ini baik-baik ya.." ucap Iqbaal.

Akhirnya mereka kembali duduk di sofa ruang tamu Iqbaal dengan (Namakamu) yang menatap kosong, fakta yang baru ia temukan membuat dirinya sangat hancur tak berdaya.

Lengkap sudah penderitaannya, sudah dikhianati kedua orang tuanya sekarang ia harus menerima kenyataan bahwa ibundanya seorang pekerja seks.

"Alana?"

(Namakamu) menoleh ke Iqbaal dan mengusap air matanya. "Bisa kita bicarain ini baik-baik, sayang?" Bisik Iqbaal dan menyelipkan jari-jarinya pada jari tangan (Namakamu). "I'm here, beside you." Bisik Iqbaal lagi.

"Silahkan ibu Anna, kalau ada yang ingin disampaikan." Ucap Herry mempersilahkan. "(Namakamu).. mama terpaksa ngelaku--"

"Kalo mama nggak ada uang kenapa mama harus ke Amerika dan pergi selayaknya mama ada uang?!" Bentak (Namakamu). "Mama nggak ada siapa-siapa disini! Papa kamu udah sama Elen! Mama bahkan nggak bisa ngehidupin diri sendiri apalagi harus ngehidupin kamu!"

"Ma, kerja di Jakarta kan bis--"

"Nggak, (Namakamu). Keadaan saat itu nggak memungkinkan untuk mama kerja di Jakarta. Mama putusin ke Amerika dengan sisa uang tabungan mama, dan mama bekerja seperti itu karena mama ingin punya uang secara cepat."

(Namakamu) menatap mata Anna. "Terus apa mau mama sekarang? Kembali ke Amerika dengan saudara tiri yang nggak ada hatinya ini?"

"Lo ngomong apa--"

"CAN YOU SHUT THE FUCK UP?!" Balas (Namakamu) membentak Dyvara dan ingin meninjunya lagi namun Iqbaal sigap menahan tubuh (Namakamu).

"Okay, sudah. Bu Anna, saya memang prihatin atas kejadian seperti ini. Saya nggak mau ikut campur terlalu dalam, tapi karena saya akan menjadi mertua (Namakamu) dan kita semua akan menjadi keluarga. Saya ingin memberikan ibu Anna pekerjaan di Jakarta dan mempersilahkan ibu Anna untuk tinggal di salah satu kontrakan yang saya punya." Ucap Herry pada Anna.

"Mungkin maksud kami bu Anna, kami tak tega melihat (Namakamu) mempunyai masalah seberat ini. Kami hanya ingin meringani, apabila bu Anna bersedia untuk berubah dari pekerjaan haram tersebut, saya dan suami saya bisa bantu bu Anna untuk keluar dari lingkup toxic tersebut." Lanjut Rike menyahuti ucapan Herry.

Anna terdiam dan menatap (Namakamu) juga Dyvara bergantian. "A..akan saya pikirkan."




****

GANTUNGIN LAGI~~~~ guys pls jan bosen ama dramanya:( karna w buat ini kepikiran aja utk anti mainstream, jadi gue buat ale & ala ini emg nggak bertujuan khusus iqbaal dan (namakamu). tp semua tokoh gue libatkan disini, gitu gengs hehehe. much lop

-messyfellas

ALE & ALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang