"(Nam), makan.." ucap Shilla berbisik saat melihat (Namakamu) terus merenung menatap ntah kemana. "Gue nggak pengen."
"Tapi harus, (Nam). Lo boleh kayak gini, tapi lo harus kasian sama diri lo dong."
(Namakamu) menatap Shilla. "Gue udah nggak peduli sama diri gue, Shill!"
"(Nam), lo ngomong apaan sih?!"
"Atau bahkan semesta juga nggak dukung gue untuk bahagia! Gue selama ini selalu tertindas! Gue punya ibu pekerja seks dan penjual barang ilegal, Shilla! Lo nggak akan mengerti apa yang gue rasain sekarang!" Bentak (Namakamu) pada Shilla. Shilla terdiam,
"Semua orang, Shill. Semua orang nggak ngerti perasaan gue. Perasaan dimana gue dikhianati dengan orang tua gue sendiri, dan gue harus menemukan fakta dimana ibu gue menjadi pekerja haram seperti itu. I'm lost!"
Shilla perlahan mendekati (Namakamu) yang mengeluarkan amarahnya lagi, Shilla berusaha memeluk dan menenangkan (Namakamu). "You know what, (Namakamu). You have me, Lintang, mas Ale atau bahkan Sarah. Lo punya kami. Kami selalu support bagaimana keadaan lo (Namakamu)."
"Persetan dengan support, yang gue butuh itu kebahagiaan dan kedamaian!"
"(Namakamu) listen to me! Lo harus belajar yang namanya bersyukur! Diluar sana masih banyak orang yang punya masalah seberat lo atau bahkan lebih berat dari pada lo! Apakah mereka semenyerah seperti lo sekarang?! Nggak! Mereka down sudah pasti, tapi semuanya harus dijalanin dan tetep bersyukur dengan apa yang lo punya sekarang! Allah ngasih lo ujian kayak gini karena Allah sayang sama lo, Allah nggak akan nguji diluar batas kemampuan hambaNya, camkan itu!" Celoteh Shilla pada (Namakamu) yang membuat (Namakamu) terdiam.
"Lo bukan (Namakamu) yang gue kenal lagi kalo lo kayak gini. (Namakamu) yang gue kenal itu pejuang, dia tangguh, dia kuat, she's like wonderwoman for me. Lo siapa sekarang?" Tanya Shilla pada (Namakamu).
(Namakamu) tak menjawab nya. "Take it slow, (Namakamu). Gue tau hal ini cukup berat untuk lo, tapi bisakan kita sama-sama lalui ini? Masalah lo sudah pasti masalah gue juga. Dan kita harus selesain itu bareng-bareng. Okay?" (Namakamu) menoleh kearah Shilla dan langsung memeluk Shilla erat.
"Lo lebih dari sekedar sahabat, Shill." Ucap (Namakamu). Shilla terkekeh, "sekarang makan ya?"
"Gue mau makan lobster, Shill." Pinta (Namakamu) langsung membuat Shilla menaikan alisnya sebelah. "Lobster?"
"Iya!" Pekik (Namakamu) dan langsung mencari ponselnya dan menghubungi Iqbaal yang sekarang sedang bekerja. Sedangkan Shilla menggelengkan kepalanya, ia sudah tak mengerti lagi dengan sikap (Namakamu).
"Hallo? Mas lagi meeting sayang." Ucap Iqbaal saat panggilan mereka sudah terhubung. "Ala nggak mau makan kalo nggak lobster."
"Okay."
"Mas, kok oke aja sih?! Mas mau Ala sakit?!"
Iqbaal terdengar terkekeh. "Siapa yang mau Ala sakit sih? Hm? Nggak ada.. cuma okay nanti mas suruh asisten mas anterin lobster ke kos Shilla. Mas lagi sibuk banget,"
"Ala maunya mas yang kesini, makan bareng Ala."
"Mas gabisa Alana.. mas sibuk banget." Tolak Iqbaal secara lembut. "Oke kalo gitu Ala tungguin ya."
"La--hallo? Alana? La--"
Dan panggilan tersebut langsung dimatikan oleh (Namakamu). "Gimana?" Tanya Shilla.
"Ntah, dia mau kesini atau nggak. Tungguin aja." Jawab (Namakamu).
****
"(Namakamu), bangun anjeng! Itu ada yang ketok-ketok, mas Ale kali!" Bisik Shilla secara gusar karena mendapati pintu kamar kosnya di ketuk-ketuk.
(Namakamu) segera terbangun dan membukakan pintu. "Alana, mas ba-- kamu habis ngapain rambutnya berantakan gitu?"
Sontak (Namakamu) memukul lengan Iqbaal, "mas pikir Ala habis ngapain?! Habis bobo lah!"
Iqbaal tertawa. "Oalah, mas pikir selingkuh." Sontak (Namakamu) menatap Iqbaal sinis. Iqbaal mengambil dagu (Namakamu) dan mengecup singkat bibir calon istrinya tersebut.
"Mas bawain lobster, Shilla mana?"
"Shill!"
"Ngantuk, lu duluan aja!" Pekik Shilla yang masih wajahnya tertutup bantal. "Ayo makan, Ala laper banget!"
Iqbaal terkekeh. "Mas iketin dulu sini rambutnya, kok berantakan gini sih, kamu tidur apa ngapain seberantakan ini." Oceh Iqbaal dan mulai merapihkan juga mengikat rambut (Namakamu). Sedangkan (Namakamu) sibuk membuka lobster nya karena ia sudah menginginkan makanan tersebut sudah lama.
"I like your smell." Bisik Iqbaal. "Strawberry mint."
"Gunain ini pas special night kita ya?" Bisik Iqbaal lagi membuat (Namakamu) menjadi terdiam. "Belom juga nikah!"
"Yakan emang nggak boleh mas minta gitu?" Tanya Iqbaal. "Boleh sih, tapi oke deh!"
Iqbaal tersenyum dan mengecup kepala (Namakamu). "Mas, punya mas mau Ala bukain?"
"Apanyaaah??? Bajunyaa??"
(Namakamu) langsung memelototkan matanya. "Lobsternyaaa.. ih!"
"Ooohh, yaudah, boleh, suapin boleh?"
(Namakamu) mengangguk malu. (Namakamu) pun langsung membuka cangkang lobsternya dan mereka berdua memakan lobster sembari menonton netflix yang sangat seru.
"Mas liat salju jadi pengen honeymoon ke salju, La. Biar pas cuacanya dingin tapi kita anget-anget an."
(Namakamu) terkekeh. "Ada aja kelakuan mas, heran Ala. Nikah dulu aja mas, permasalahan masih banyak, masih harus diselesaikan."
Iqbaal menggenggam tangan (Namakamu) erat dan mengecupnya penuh kasih sayang. "Jangan pernah merasa sendiri ya Alana sayang? Mas selalu ada disamping kamu. Apapun permasalahannya."
"Mas juga jangan pernah bosen ya?"
"Nggak, mas nggak pernah bosen hidup disamping Ala. Cause you're my breathe."
(Namakamu) langsung memeluk Iqbaal erat dan Iqbaal pun membalas pelukannya tersebut. "Maaf, mas belum bisa jadi pendamping Ala yang baik. Mas nggak tegas."
(Namakamu) melepas pelukannya namun masih dipangkuan Iqbaal, (Namakamu) menangkup wajah Iqbaal. "Mas, datangnya mas di hidup Ala itu udah lebih dari cukup. Ala bersyukur mas udah hadir disaat Ala punya masalah seperti ini. Mas terbaik pokoknya, jangan merasa kayak gitu ya?"
Iqbaal tersenyum. "Mas boleh?" Tanya Iqbaal perlahan dan mengusap bibir (Namakamu). (Namakamu) mengangguk dan langsung melumat bibir Iqbaal dengan lembut dibalas lumatan kembali dengan Iqbaal.
"Ekhem!" Deham Shilla yang membuat kedua sejoli tersebut langsung berjauhan. "Tolong kalo mau berbuat mesum jangan di kos saya!"
"Nikah cepetan! Biar dikamar langsung jebret dapet Ale junior!" Goda Shilla.
"Shillaaaa.." rengek (Namakamu) dan Iqbaal secara bersamaan membuat Shilla tertawa.
****
sarapan pagi sama mas ale dulu skuy
-messyfellas
KAMU SEDANG MEMBACA
ALE & ALA
Fanfiction"Nama tante siapa?" --- tanya Lintang. "Tante? Gue masih muda." "Seumur sama ayah ku?" "Intinya umur gue masih 22 tahun, jangan panggil tante. Panggil aja kakak." "Jadi kakak masih bisa nikah dong sama ayahku? Ayahku masih 28 tahun, kok. Dan, nama a...