fourty five

7.6K 884 346
                                    

"Sha.." panggil Lintang saat ia sedang mengobrol dengan kekasihnya lewat face time. "Iya?"

"Aku nggak bisa tidur, ada suara gitu berisik banget deh! Aku kesel."

"Suara?.."

"Suara, bentar ya, nih kamu denger nggak?" Tanya Lintang dan mendekati ponselnya ke tembok. "Lintang, tutup kuping!"

"Hah? Kenapa? Kenapa? Emang kenapa aku harus tutup kuping, Sha?" Tanya Lintang juga sedikit panik. "Orang tua kamu lagi make a baby itu, kamu masa nggak engeh itu suara apa?!"

"WHAT?!"

"Ssstt, Ntang! Jangan diganggu! Kamu bilang kamu mau punya adek!"

"Tapi berisik banget Shaaaa.. aku nggak bisa tidur." Kesal Lintang lantaran suaranya sangat menganggunya. Trisha pun lantas menjadi tertawa karena kekasihnya yang kesal.

"Ada saatnya kamu kayak gitu Ntang, nggak papa. Pake earbeats aja, kamu denger musik."

"Argh! Suara apaan lagi tuh teriak dong bubbi aku, Sha."

"Aaah.. mas. Faster. Wait Ala, oh my god. Fuck." Dengar Lintang yang didengar oleh Trisha juga. "Sha, are you hear that?"

"Udah deh, Ntang! Kamu kayak nggak tau aja apa yang mereka lakuin. Sekarang nurut kata aku, pake earbeats nya! Denger musik!"

"Fine, baby."

"Yaudah, tiduran! Bawa mimpi!"

"Okay Trisha sayang."

****

"Morning." Sapa Iqbaal dan (Namakamu) yang sedang memakan sarapannya di meja makan kepada Lintang yang baru bangun dari tidurnya. "How's your sleep lastnight, son?" Tanya Iqbaal.

"Hhhhh, bisa nggak sih kalian kalo lagi begitu jangan berisik?!" Omel Lintang yang menyebabkan (Namakamu) terkejut dan tersedak minumannya.

"Uhuk uhuk!" Batuk (Namakamu) dan langsung di tolongi oleh Iqbaal dan Lintang. "Bub, are you okay?"

"Alana, pelan-pelan dong."

(Namakamu) terus terbatuk karena tersedak. Iqbaal pun langsung menguncir rambut (Namakamu), dan Lintang mengusap punggung (Namakamu) hingga (Namakamu) tenang dan bisa bernafas lega juga normal.

"Udah lega?" Tanya Iqbaal. (Namakamu) menganggukan kepalanya dan mulai mengatur pernafasannya kembali. "Kamu makanya kalo ngomong dipikir dulu, Lintang!" Omel Iqbaal pada Lintang.

"Nggak mas, nggak papa. Maaf ya Lintang, keganggu ya?"

"Sebenernya iya, tapi nggak papa. Lintang yang minta maaf sama bubbi." Ucap Lintang penuh penyesalan. "Bubbi yang salah, bubbi terlalu keras."

"Lintang maklumin kok, kan ini pertama kalinya bubbi dan pertama kalinya ayah dapetin bubbi. Jadi it's okay." Balas Lintang membuat Iqbaal tersenyum.

"Yaudah jangan dibahas." Ucap (Namakamu) dan melanjutkan makannya. "Wait, bub. Are you sleep lastnight?" Tanya Lintang.

"Of course, i do. Why?"

ALE & ALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang