one

9.5K 897 26
                                    

"Sekarang apalagi yang papa butuhin dari (Namakamu)?! Nggak ada kan? Papa asik aja sama dia dan anaknya." Balas (Namakamu) menatap Arif selaku ayah kandungnya. "Yang sopan, (Namakamu)! Dia adalah mama kam--"

"Mama tiri, pa! Bukan kandung!" Bentak (Namakamu) memotong omongan Arif dan langsung memasuki kamarnya. (Namakamu) segera mengambil ponselnya dan menghubungi Sarah, sahabat dekatnya.

"Hallo? Sar lo dimana?"

"Lagi jalan sama Devan. Kenapa? Ribut lagi sama bokap lo?" Tebak Sarah yang selalu benar, karena permasalahan (Namakamu) tak jauh dari keluarganya. "Ah! Lo nggak bisa kesini? Gue mau kabur!"

"Gak usah macem-macem! Segala kabur kayak bagus aja, emangnya lo megang uang?" Cerocos Sarah. "Gak banyak sih, tapi ah! Gue nggak suka sama situasi kayak gini!"

Dan (Namakamu) memilih untuk memutuskan panggilannya dan beralih menghubungi Shilla, sahabat dekatnya juga. "Shilla, lo dimana?"

"Lagi di salon sama kakak gue, kenapa?"

"Ck! Ngurusin rambut mulu perasaan. Kesini dong, gue mau kabur."

"(NAMAKAMU)! KABUR-KABURAN TERUS! LO--"

"Shillaaa! Kuping gue sakit!" Terdengar suara kalau Shilla mendengus kesal. "Kalo lo sampe kabur lagi, gue sama Sarah gak mau jadi sahabat lo! Titik!"

"Ya--anjing dimatiin!" Ketus (Namakamu) saat panggilannya dimatikan secara sepihak oleh Shilla. Keduanya sahabatnya memang sangat peduli dan sayang dengan keadaan (Namakamu), tapi (Namakamu) sangat nekad dan sering melanggar apa yang dilarang oleh kedua sahabatnya.

(Namakamu) terlahir dari seorang ibu bernama Anna dan ayah bernama Arif. (Namakamu) anak tunggal alias anak satu-satunya, awalnya hidup (Namakamu) selalu bahagia dilengkapi kedua orang tuanya. Namun, disaat umurnya menginjak ke angka 18 tahun sangat disayangkan kedua orang tuanya resmi bercerai. Ibunya, Anna mengikuti suami barunya di Amerika Serikat sana. Dan (Namakamu) memilih untuk tinggal bersama ayahnya, Arif serta keluarga kecilnya yaitu Elen yang menjadi ibu tiri (Namakamu) serta anak perempuannya Jelita yang masih berusia 3 tahun.

Hidup (Namakamu) menjadi tak terurus setelah (Namakamu) memilih tinggal bersama Arif dan Elen. Elen tidak sebaik yang (Namakamu) bayangkan, Elen selalu mencoba menyingkirkan (Namakamu) dari keluarga kecil mereka tanpa diketahui oleh Arif. Dari situ, (Namakamu) menjadi sosok yang sering membangkang apa yang di perintahkan Arif.

Tapi jangan sangka, (Namakamu) masih sering menunjukkan prestasi nya di kampus. Sekarang ini, biar (Namakamu) sering kabur dari rumahnya, (Namakamu) tak pernah menyangkut pautkannya dengan pendidikan. Ia tetap kuliah dan menjalankan perkuliahan layaknya orang normal, apalagi di umurnya yang sekarang sudah 22 tahun dan dirinya akan lulus di tahun ini. (Namakamu) ingin mencari uang dan tinggal sendirian daripada bersama ayah dan ibu tiri nya.

"Kabur kemana ya.." gumam (Namakamu). Ia melihat sebuah bola di ujung ruangan kamarnya, "gue tau gue akan kemana!"

****

Bug!

"Yas, bitch! I'm the winner!" Ucap (Namakamu) saat bola yang ditendangnya masuk ke gawang dengan sempurna. (Namakamu) kembali lari mengambil bola nya, dan ia diri di posisi awalnya untuk menendang bola lagi.

ALE & ALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang