ten

6K 842 46
                                    

To : Papa
From : (Namakamu).

Assalamualaikum, pa. (Namakamu) izin untuk ninggalin rumah ini sementara ya pa, (Namakamu) nggak kuat terus-terus an dirumah dengan sikap papa yang semakin parah. Apalagi kemarahan papa itu nggak ada sebab yang jelas, semua gara-gara tante Elen yang mengarang cerita. Dari awal tante Elen nikah sama papa, dia kurang suka sama (Namakamu). Makanya, dia selalu cari berbagai cara supaya (Namakamu) bisa nggak ada dirumah ini. Papa jangan khawatir, (Namakamu) bisa jaga diri sendiri. (Namakamu) juga bisa kerja untuk cari penghasilan sendiri kok. Udah ya pa, kalo papa baca ini, (Namakamu) udah nggak ada dirumah. Doain (Namakamu) terus ya pa, maafin (Namakamu) kalo ada salah sama papa. (Namakamu) sayang papa, selalu.

Arif yang membaca surat tersebut lantas marah dan menangis. Ia sendiri yang membuat anaknya kabur dari rumah tak tau kemana. "BRENGSEK!"

Arif tak tinggal diam, ia akan mencari anak perempuannya. Tapi sebelum itu, ia akan memberi pelajaran pada Elen karena ulahnya selama ini yang membuat (Namakamu) tersiksa juga sengsara.

****

"(Namakamu)?!" Ucap Shilla bingung melihat (Namakamu) dengan lebam di pipi nya sedang berdiri di depan pintu kamar kos Shilla. "Malem-malem gini, lo ngapain?!"

(Namakamu) lantas memeluk Shilla dengan erat dan menangis di pelukan Shilla. "(Namakamu), are you okay? Lo kenapa nyet?"

"Gue kabur dari rumah, gue nggak mau tinggal dirumah. Sikap papa makin parah sekarang, selalu main tangan sama gue. Gue capek, Shill. Apalagi marahnya bukan karena gue yang salah, tapi karena Elen yang ngarang cerita tentang gue." Jelas (Namakamu) diiringi tangisannya.

"Yaudah, lo tinggal di kos gue aja ya?" Ucap Shilla. "Gue takut ngerep--"

"(Nam), lo gak pernah sedikitpun ngerepotin gue atau Sarah. Lo udah gue anggep seperti sodara sendiri, jangan pernah sungkan untuk minta tolong atau lainnya ya. Kita pasti nolongin lo, kok."

(Namakamu) tersenyum. "Makasih, Shilla. Gue nggak ngerti lagi, disaat gue lagi down, gue masih punya sahabat yang bener-bener ngertiin gue."

"Sama-sama, (Nam). Yaudah, lo istirahat aja. Besok kita ada pertemuan sama dosen pembimbing."

****

"Lintang, hari ini sekolah kan?" Tanya Iqbaal saat mereka sedang sarapan berdua di rumah Iqbaal. Lintang memutuskan untuk tinggal dengan ayahnya dulu, karena Herry dan Rike sedang tidak ada di Jakarta.

"Ini pake seragam, berarti sekolah, yah." Jawab Lintang. "Ayah basa-basi aja, abis kamu diem aja murung gitu daritadi."

"Kak (Namakamu) kabur, yah.." ucap Lintang secara tak sadar. "Kabur? Kenapa emangnya? Kaburnya kemana?" Tanya Iqbaal bertubi-tubi membuat Lintang menjadi sadar tak menggelengkan kepalanya.

ALE & ALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang