29 | I Miss You
Vote dan comment jangan lupa
Selamat membaca!!
---
Satu minggu lamanya Magika tidak mengetahui sama sekali kabar dari Magenta, aganya cewek itu serius dengan tindakannya yang melakukan block pada semua akun sosial media milik pacarnya itu.
Perasaan Magika sudah jauh lebih baik dari sebelumnya kini, bersamaan pula dengan rindunya pada Magenta yang semakin membludak. Yah—Magika rindu Magenta, sangat rindu.
Hari ini adalah hari yang sangat spesial, karena hari ini Magenta berulang tahun yang ke-21. Magika rasa membuka kembali jalur komunikasi dengan pacarnya itu adalah salah satu kado terbaik yang bisa ia berikan pada Magenta.
Usai mendapatkan pesan dari Rafael yang berkata bahwa cowokitu sedang berada di rumah, Magika langsung tancap gas menuju rumah Rafae. Cewek yang hari ini mengenakan setelan celana jeans di sertai kemeja kotak-kotak itu melangkahkan kakinya memasuki rumah megah yang ditinggali Rafael. Magika mengetuk pintu beberapa kali sebelum si empunya rumah membukakan pintu untuknya.
Tasya—cewek yang masih mengenakan piama tidur bergambar hello kitty dengan muka bantalnya berdecak begitu melihat Magika yang entah kenapa di pagi-pagi buta begini sudah rapi dan wangi seperti itu.
"Lo ngapain dah ke sini? Ganggu orang tidur aja," ucap Tasya sambil mengucek matanya yang dipenuhi dengan belek.
"Sya, ini udah jam delapan. Perawan apaan lo jam segini baru bangun," sahut Magika—sok-sokan menjadi orang paling bener sedunia. Padahal Magika juga tidak jauh beda dari Tasya, bahkan bisa lebih parah.
Namun karena hari ini spesial, rasanya dia harus menanggalkan segala kebiasaan buruknya itu. Demi Magenta, demi menyiapkan kejutan ulang tahun bagi Magenta.
"Alah bawel lo!" Tasya menguap, karena kantuknya benar-benar belum hilang usai semalam ia begadang. "Mau ngapain? Ngajak gue jalan? Ogah Gi, gue mending tidur, enak."
"Dih, kepedean banget. Orang gue ke sini nyari abang lo."
"Abang gue? Mau ngap—" pertanyaan Tasya terpotong karena tiba-tiba saja Rafael keluar dari rumah dan langsung menyapa Magika.
"Udah lama Gi? Sorry, baru kelar mandi gue," ucap Rafael.
Tasya memandang Rafael dan Magika secara bergantian dengan heran. Tumben sekali dua manusia ini akan pergi bersama, ditambah entah disengaja atau tidak, mereka berdua mengenakan baju yang serupa. Yaitu kemeja kotak-kotak, hanya beda warna saja.
Tasya jadi curiga kalau Rafael dan Magika ada apa-apa.
"Kok baju lo bisa couple gini sama abang gue?" mata Tasya memicing curiga. "Kalian berdua nggak lagi ada main di belakang bang Genta kan?"
Magika dan Rafael mendadak berpandangan satu sama lain, benar saja. Mereka ternyata mengenakan kemeja dengan motif yang serupa, hanya saja milik Magika bewarna maroon sedangkan yang dikenakan Rafael berwarna army. Sangat lucu, padahal mereka tidak janjian.
"Dari kemarin gue emang uda niatin pake baju ini Sya, nah kalo Kak Rafael, kenapa pake baju ini juga?" tanya Magika.
"Asal ambil aja," jawab Rafael apa adanya. Yang namanya cowok, mana ada persiapan seribet cewek kalau mau pergi keluar. Rafael hanya mengambil kemeja yang terletak paling atas di tumpukan baju dalam lemarinya.
"Lo berdua mau ke mana sih?" tanya Tasya sekali lagi, dia geregetan juga karena pertanyaannya tidak kunjung terjawab sejak tadi.
"Anak kecil gak usah kepo! Udah tidur aja lagi sana!" ucap Rafael, dia mengacak brutal rambut adiknya yang kusut itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/185028106-288-k238542.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Novela Juvenil(SEQUEL MAGENTA) Sesuai dengan arti namanya, Magika berarti keajaiban, atau dalam istilah lain disebut dengan Miracle. Begitulah penggambaran sosok Magika di hidup Magenta. Magika adalah sebuah keajaiban yang membuat Magenta tersadar, bahwa terkadan...